OH, HENRY! The Big 3 auto companies have all lost market share in the U.S. to foreign rivals like Toyota recently but Ford has taken the worst hit. (Tiga besar otomotif di Amerika Serikat mengalami kemerosotan market share di negerinya sendiri terhadap Toyota tetapi Ford paling buruk). Henry Ford almarhum mungkin akan mengatakan:”Sudah diapakan perusahaan yang kubangun dengan susah payah”
Alex Taylor, senior editor majalah Fortune 2 Nopember 2006 menulis kata- kata itu sambil menunjukan grafik kondisi market share Ford di USA, dimana sudah dikalahkan Toyota. Dalam waktu 5 tahun terakhir market share Ford terjun dari 22 % menjadi 16 %. Kendati 2 pabrikan otomotif Amerika lainnya juga turun namun penurunan Ford paling buruk. Sebaliknya Toyota mengalami kenaikan dalam 5 tahun teakhir dari 10 % menjadi 15 %. Pada saat tulisan ini diturunkan di blogspot ini retail sales Toyota di USA sudah mencapai 17.4%.
Sejak September 06 sampai Nopember 06, tidak kurang dari 6 tulisan diturunkan ke halaman majalah Fortune. Jurnalis menyoroti kinerja buruk yang sedang terjadi pada perusahan otomotif berusia 103 tahun itu. Tulisan- tulisan itu sangat mengusik ketenangan yang selama ini dialami raksasa otomotif Ford. Alex Tayler menulis, para executive takut kehilangan jabatan dan kekayaan. Kebanyakan kesalahan ditimpakan pada korporat Ford. Para eksekutif mengutamakan kepentingan karir dan bersaing untuk memperebutkan posisi basah secara tidak terpuji, serta perputaran karyawan yang tinggi. Semangat pertentangan dan ketidak mampuan memasuki perusahaan. Setiap orang berjuang mempertahankan diri agar aman berada di comfort zonenya.
Judul “Ford's student driver takes the wheel” yang dipublikasikan Fortune 2 Nopember 2006, Taylor menulis, Ford sedang berantakan, kecuali kalau bisa melakukan perubahan secara drastis. Pada waktu yang bersamaan, fakta di Amerika Serikat menunjukan Ford sedang mengalami kompleks kesulitan. Alan Mulally ( Ford's student driver, pertama bukan turunan Ford) sang nakoda baru yang bergaya lembut apakah dapat menyelamatkan perusahaan yang terus nerugi dan diperkirakan akan merugi tidak kurang dari 9 milirad US dollar di 2006 ini (BBC). Perhatikan perbandingan Ford vs GM.
Mullaly, pengagum Toyota (Mulally, a former Boeing Co. (Charts) executive who was named Ford CEO in early September and went to work full-time in October, said he admired Toyota Motor Corp (Charts).'s efficiency) mengakui: “Kami harus mengurangi biaya dan disisi lain memacu pengembangan produk. Kami juga tidak bisa lagi beroperasi dengan cara lama untuk membangkitkan Ford kembali” Mullaly mengajak semua orang keluar dari comfort zone dan mulai dengan paradigma baru, bekerja keras.
Ini bukan pekerjaan mudah bagi Allan Mullaly, karena kondisi inilah yang terjadi selama kurang lebih 30 tahun. Selama ini Ford kelebihan kapasitas, operasional yang tidak efisien, serikat pekerja yang terrlalu kuat dan terlalu kaya.
Selama ini Divisi Keuangan dan Teknik sering berselisih paham dalam hal penggunaan dana. Keuangan menekan biaya padahal produksi butuh biaya lebih besar untuk pengembangan sebuah model baru. “Staff keuangan-lah yang memegang “bola” dalam perusahaan, ”protes salah satu Manager produksi.
Kerja sama yang lemah itu berdampak luas pada unit-unit regional Ford. Sebuah humor di perusahaan beberapa tahun yang lalu mengatakan bahwa apabila Direktur dari Ford Eropa berkata di luar turun salju maka Direktur Ford Amerika akan menggunakan jas mandi-nya.
Sementara itu, produksi sebuah model diakhiri secara prematur. Sembilan dari 11 mobil yang dijual dengan merek Ford dalam 10 tahun telah disingkirkan. Hal ini bertolak belakang dengan TOYOTA model-model seperti COROLLA, CAMRY secara terus menerus dilakukan redisain, dan mengembangkan SDM untuk membuat para pembeli kembali membeli Toyota. Bukankah ini merupakan sebuah investasi yang sia- sia dan merugikan?
Kondisi ini jelas mengantarkan Ford ke posisi serba sulit. Setiap tahun Ford mengalami kerugian meliaran dollar, tidak adanya team work yang solit. Kalau ada perbaikan maka keuntungan baru bisa diraih pada tahun 2009 dan menurut Mullaly bila pada tahun 2009 kondisi Ford tidak membaik, bukan tidak mungkin Ford akan keluar dari peredaran.
Masalah di Ford cukup berat. Alex Taylor dan Geoffrey Colvin membuat judul- judul menarik di majalah Fortune: “Does CEO Alan Mulally have a prayer of reviving the troubled automaker? Fortune's Alex Taylor says, only if...” “Why Ford is in worse shape than GM” “Ford's student driver takes the wheel” “Mulally plans a U-turn at Ford” “6 moves to save Ford” “CEO: Ford ahead of schedule on layoffs” dan “Managing in chaos” oleh Geoffrey Colvin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar