Pernah dimuat di KOMPAS
Seorang teman menuturkan sebuah "lelucon" ala Makasar di tahun tujuh puluhan. Katanya, seorang pembeli mobil Toyota Kijang pik-up memerintahkan agar sebelum mobil tersebut bisa ia bawa pulang, semua yeng berhubungan dengan system pengereman di copot saja dari mobil tersebut. Karena ia tidak membutuhkan perlengkapan tersebut. Untuk menghentikan mobil ia mempunyai cara tersendiri. Entah dengan kekuatan apa ia menghentikan mobil tersebut tanpa rem. Menurut calon pemilik mobil tersebut, ia hanya membutuhkan seutas tali dan sebuah batu besar. Saat hendak menghentikan laju mobil, ia cukup menjatuhkan batu tersebut, sedangkan ujung tali yang salah satu telah diikatkan pada bak dari kijang pik- up.
Apakah ceritera itu sungguh terjadi memang tidak pernah dibuktikan lagi. Yang jelas pada tahun itu Kijang baru keluar dari "kandang". Hubungan antara bak belakang dengan ruang sopir nyaris bersambung karena hanya dipisahkan oleh terpal. Mungkin kaca masih sangat sulit diperoleh sehingga cukup hanya dipasangkan pada bagian depan dari pengemudi saja. Pintu kiri dan kananpun masih menggunakan terpal. Mungkin karena demikian sederhananya kijang sehingga sopir dari Makasar tersebut berpikir, gampang saja melepaskan batu yang ada di bak belakang lewat ruang sopir.
Betapa tidak masuk akal kalau sebuah mobil Kijang dan jenis mobil- mobil lain tanpa system pengereman yang baik. Lihatlah saja pada sebuah gerobak sapi yang hanya berkecepatan 3 sampai 5 km perjam. Bagaimanapun juga kendaraan ini tetap ada sebuah balok besar yang dilepaskan menyentuh ban gerobak kalau gerobak sedang menurun. Tanpa memasangkan system pengeremana yang sederhana ini, niscaya gerobak , muatan dan penumpangnya, bahkan mungkin semua yang ada di jalan raya ikut menjadi korban diterjan oleh lajunya gerobak.
Perencanaan system pengereman pada sebuah mobil sudah direncanakan dengan sangat baik. Sebuah mobil direncanakan agar waktu pengeremana terjadi keseimbangan diantara keempat roda. Jangan salah satunya lebih dahulu pakem dari 3 yang lain. Karena dengan kondisi seperti itu mobil akan terpuntir. Roda yang lebih dahulu pakem akan menjadi titik tumpuan atau titik senter dan terjadilah mobil terpuntir. Maka pada mobil- mobil mewah sudah dilengkapi Anti Blok System (ABS) yang diatur oleh komputer. Pakemnya setiap roda diatur menjadi seimbang dan mobil stabil. Walaupun system ini sudah sering didengar tetapi mungkin mobil Anda belum menggunakannya. Mobil Anda masih menggunakan system konvensional yaitu, roda depan menggunakan rem cakram (disc brake) dan roda belakang menggunakan tromol rem. Pemasangan system cakram pada roda depan sudah sangat membantu pengemenan mobil, hasilnya juga stabil.
Baik pada ABS system maupun cara konvensional, keduanya sama- sama masih menggunakan minyak rem. Sudah lama mobil meggunakan cairan minyak sebagai perantara penekan system rem. Minyak rem yang ditekan lewat kaki kanan pengemudi dipindahkan ke mekanisme hidrolik yang ada di roda. Karena sifat benda cair inilah yang lalu menimbulkan beberapa gangguan pada system pengereman. Ada karena macet lalu pengermean tidak bekerja, tetapi lebih sering terjadi kebocoran.
Master Rem
Salah satu bagian rem yaitu master rem. Bagian yang behubungan langsung dengan pedal rem ini terletak didepan pengemudi, di ruang mesin. Tekanan minyak rem yang dipindahkan dari master rem ke roda menyebabkan brake pat atau sepatu rem menekan tromol rem atau disc dan mobilpun bisa berhenti. Cara kerja rem itu sebenarnya sangat sederhana dan mudah dimengerti. Karena konstruksinya sangat sederhana pula. Kondisi ini lalu membuat banyak yang yang memberanikan diri untuk mereparasi sendiri kerusakan pada system pengereman. Kalau Anda ingin mencoba perbaiki sendiri itupun bisa. Tidaklah sesukar yang Anda bayangkan. Kesulitannya bukan pada bongkar pasang tetapi lebih banyak pada cara penyelesaiannya pekerjaan dan bagaimana bagian demi bagian dari komponen yang dibongkar dibersihkan. Kemudian bagaimana cara Anda membuang udara yang ada di dalam saluran minyak rem.
Pekerjaan membongkar pasang sistem pengereman harus bebas dari kotoran terutama pasir-pasir halus. Oleh karena itu jangan menggunakan bensin untuk membersihkan bagian- bagian tersebut. Sebaiknya gunakan air dan detergen kemudian keringkan dengan kain lap yang bersih.
Kerusakan pada master rem umumnya hanya karena 2 sebab. Pertama karena karet di dalam master rem sudah aus atau berubah bentuk sehingga tidak punya daya penekan lagi. Kedua karena terjadinya keausan pada dinding selinder master rem. Kalau kebetulan mobil diperbaiki di bengkel teknisi suka menyebutnya dengan istilah, selindernya sudah "ngantong" maka biasa Anda diminta merogo kantong. Dalam banyak kejadian tidak biasanya, kedua komponen rem itu terjadi bersamaan. Karet master remlah biasanya lebih dahulu rusak, dan itu bisa terjadi pada kilometer yang ke 40.000. Selinder bisa mulai aus pada kilometer yang ke 200.000. Kedua kerusakan yang disebut tersebut sangat tergantung pada cara Anda merawat system pengereman mobil Anda. Artinya sudahkah Anda mengikuti petunjuk dari buku servis mobil tersebut, yang menyarankan agar minyak rem dikuras dan setelah itu diganti dengan minyak rem baru pada kilometer yang ke 20.000. Dengan tindakan ini oksidasi, endapan yang berbentuk lumpur tidak lelekat pada dinding selinder maupun pada karet kit sehingga tidak cepat merusak kedua bagian tersebut. Minyak rem-pun sudah kehilangan sifat licin karena kotor.
Selinder Rem
Brake cylinder atau teknisi suka menyebut dengan master roda atau selinder rem ini terletak di bagian dalam dari roda. Baik yang menggunakan rem tromol maupun yang rem cakram kedua- duanya tetap menggunakan selinder rem walaupun bentuk agak sedikit berbeda. Anda tidak bisa melihat kecuali melepaskan roda dan tromol rem.
Di dalam bagian dari selinder rem ada piston yang terbuat dari aluminium atau baja pula terbuat dari besi tuang dan karet yang berbentuk cincing. Cincing karet inilah yang sekerja sebagai sekat penahan minyak rem saat ada tekanan. Karena terbuat dari karet inilah maka suatu saat harus diganti. Kerusakan yang disebabkan oleh usia pakai ini sama seperti yang terjadi pada master rem. Maka disarankan waktu mengganti cincing karet, lakukan untuk kedua- duanya. Karena beban pekerjaan yang diterima pasti bersamaan, keausan pada cincing karetnyapun sama.
Gejala umum yang bisa Anda jumpai adalah, walaupun pedal rem sudah diinjak tetapi mobil terus saja meluncur. Kalau reservoir minyak rem diperiksa ternyata minyak rem cepat habis. Bila gejala ini sudah terjadi pada mobil Anda, maka tiba saatnya untuk mereparasi system pengereman. Jangan menunda lagi, karena bahaya rem blong sudah banyak mebuktikan, meminta banyak korban yang tidak berdosa.
Memperbaiki system pengereman, Anda bisa membongkar sendiri atau membayar jasa perbengkelan. Setelah membersihkan dan mengganti cincing karet (repair kit) maka mobil Anda normal kembali. Penting bagi Anda adalah cara mencuci komponen rem tersebut. Dahulu sering terjadi kekeliruan pada proses mereparasi memperbaiki selinder roda. Pada teknisi tua senang membersihkan komponen itu dengan bensin atau minyak bakar. Cara ini kurang pas karena meninggalkan pasir- pasir halus, yang dikemudian hari mempercepat keausan pada cincing karet maupun selinder roda. Cara terbaik adalah menggunakan detergen dan air. Setelah mencuci dan dijemur Anda akan menemukan keadaannya sangat bersih dan enak waktu pemasangan kembali. Selain itu pada saat merakit kembali piston maupun penyetel tinggi kampas pada selinder roda, jangan memberi gemuk pelumas. Mungkin yang menggunakan gemuk pelumas berpikir dengan cara ini akan mempermudah reparasi berikutnya. Sebenarnya sudah terjadi salah "kaprah". Secara teori maupun kenyataan dalam praktek, mobil yang direm menimbulkan panas yang tinggi. Tidak jarang pada jalan yang menurun tajam, berikut muatan yang sarat, pengereman menimbulkan bau hangus karena panas. Panas yang demikian tinggi sampai juga ke selinder roda.
Dalam waktu yang lama dan terus menerus maka gemuk pelumas yang ada di komponen rem tersebut kering dan mungkin pula bahkan hangus. Proses terus berjalan dan terjadi karat pada selinder rem. Suatu saat Anda membongkar rem maka terjadi kemacetaan lagi. Agar bagian itu terbebas dari karat, maka Anda perlu diberi minyak silikon atau kalau tidak cukup dengan minyak rem saja. Yang penting adalah pasangkan kembali karet pelindung yang dipakai untuk menutup selinder rem. Karet tersebut sering kehilangan maknanya karena sobek. Karena kalau sobek maka bagian tersebut bisa menjadi tempat penympanan air.
Kampas rem
Brake shoe , sepatu rem atau kampas rem ini acap kali bisa "menyanyi". Bunyinya nyaring menakutkan bagi pengguna jalan lainnya yang ada didepan Anda. Walaupun tidak lantas membahayakan namun dalam waktu panjang bisa membuat pengereman tidak pakem. Bunyi yang menggganggu ini disebabkan oleh sisa sepatu rem yang tidak secara rutin dibersihkan. Kotoran sisa kampas tersebut kemudian melekat kembali ke sepetu rem dan mengeras. Anda bisa membersihkan dengan menggunakan amplas. Anda disarankan untuk membersihkan setiap 5000 km komponen rem yang ada dibagian roda ini dengan amplas dan angin kompresor.
Tromol rem & Cakram
Tromol rem atau brake drum adalah sisi luar dari sistem pengereman. Rusaknya tromol rem biasanya disebabkan oleh terlambatnya memngganti sepatu rem. Sepatu rem yang sudah tipis tidak segera diganti yang kemudian tinggal besinya saja. Besi dari sepatu rem inilah yang bersinggungan dengan tromol dan merusak tromo tersebut.
Selain rem yang menggunakan sistem drum maka sekarang banyak mobil menggunakan rem cakram (disc brake) untuk roda depan. Cara ini sangat menguntungkan karena dapat mengdindarkan mobil dari"rem makan sebelah" atau ngepot. Perawatannya juga lebih sederhana. Kalau Anda secara teratur mengganti minyak rem (setiap 20.000 km) biasanya terhindar dari kemacetan pada rem depan. Kerusakan pada bagian ini bisa terjadi pada habisnya brake pat atau macetn
ya piston. Kemacetan pada piston sering kali disebabkan oleh karat. Karat ini sering pula di akibatkan oleh sobeknya karet pelindung yang ada pada brake caliper karena pemasangan kembali yang kurang teliti.
Untuk mengetahui ketebalan brake pad pada sebagian mobil mewah ada lampu indikator yang menunjuknan kalau brake pat sudah tipis. Cara ini sangat mengguntungkan karena kita diingatkan untuk mengganti brake pat baru. Kalau tidak akan merusak Disc. Namun Anda tidak perlu kuwatir karena pada mobil lain juga sudah dilengkapi dengan indikator bunyi serupa decitan tikus, terutama pada waktu mundur. Bagi Anda yang memiliki mobil tahun tuju- puluhan mungkin menemukan system disc brake acap kali mengeluarkan bunyi kludak- kludak pada roda depan. Kalau diperhatikan dengan teliti maka penyebabnya karena terjadi kelonggaran akibat aurnya bagian tersebut. Dengan sedikit kreasi Anda bisa memperbaiki sendiri, cukup dengan membeli alas plat bunyi itu
sudah hilang.
Backing plate
Backing plate merupakan tempat kedudukan untuk silinder rem, sepatu rem dan per penarik sepatu rem. Pada bagian ini ada lubang kecil yang digunakan untuk menyetel sepatu rem. Biasanya teknisi lupa mengembalikan penutup ini. Kecerobohan ini bisa mengakibatkan air dengan mudah masuk dan menyebabkan karat pada silinder rem.
Seorang teman menuturkan sebuah "lelucon" ala Makasar di tahun tujuh puluhan. Katanya, seorang pembeli mobil Toyota Kijang pik-up memerintahkan agar sebelum mobil tersebut bisa ia bawa pulang, semua yeng berhubungan dengan system pengereman di copot saja dari mobil tersebut. Karena ia tidak membutuhkan perlengkapan tersebut. Untuk menghentikan mobil ia mempunyai cara tersendiri. Entah dengan kekuatan apa ia menghentikan mobil tersebut tanpa rem. Menurut calon pemilik mobil tersebut, ia hanya membutuhkan seutas tali dan sebuah batu besar. Saat hendak menghentikan laju mobil, ia cukup menjatuhkan batu tersebut, sedangkan ujung tali yang salah satu telah diikatkan pada bak dari kijang pik- up.
Apakah ceritera itu sungguh terjadi memang tidak pernah dibuktikan lagi. Yang jelas pada tahun itu Kijang baru keluar dari "kandang". Hubungan antara bak belakang dengan ruang sopir nyaris bersambung karena hanya dipisahkan oleh terpal. Mungkin kaca masih sangat sulit diperoleh sehingga cukup hanya dipasangkan pada bagian depan dari pengemudi saja. Pintu kiri dan kananpun masih menggunakan terpal. Mungkin karena demikian sederhananya kijang sehingga sopir dari Makasar tersebut berpikir, gampang saja melepaskan batu yang ada di bak belakang lewat ruang sopir.
Betapa tidak masuk akal kalau sebuah mobil Kijang dan jenis mobil- mobil lain tanpa system pengereman yang baik. Lihatlah saja pada sebuah gerobak sapi yang hanya berkecepatan 3 sampai 5 km perjam. Bagaimanapun juga kendaraan ini tetap ada sebuah balok besar yang dilepaskan menyentuh ban gerobak kalau gerobak sedang menurun. Tanpa memasangkan system pengeremana yang sederhana ini, niscaya gerobak , muatan dan penumpangnya, bahkan mungkin semua yang ada di jalan raya ikut menjadi korban diterjan oleh lajunya gerobak.
Perencanaan system pengereman pada sebuah mobil sudah direncanakan dengan sangat baik. Sebuah mobil direncanakan agar waktu pengeremana terjadi keseimbangan diantara keempat roda. Jangan salah satunya lebih dahulu pakem dari 3 yang lain. Karena dengan kondisi seperti itu mobil akan terpuntir. Roda yang lebih dahulu pakem akan menjadi titik tumpuan atau titik senter dan terjadilah mobil terpuntir. Maka pada mobil- mobil mewah sudah dilengkapi Anti Blok System (ABS) yang diatur oleh komputer. Pakemnya setiap roda diatur menjadi seimbang dan mobil stabil. Walaupun system ini sudah sering didengar tetapi mungkin mobil Anda belum menggunakannya. Mobil Anda masih menggunakan system konvensional yaitu, roda depan menggunakan rem cakram (disc brake) dan roda belakang menggunakan tromol rem. Pemasangan system cakram pada roda depan sudah sangat membantu pengemenan mobil, hasilnya juga stabil.
Baik pada ABS system maupun cara konvensional, keduanya sama- sama masih menggunakan minyak rem. Sudah lama mobil meggunakan cairan minyak sebagai perantara penekan system rem. Minyak rem yang ditekan lewat kaki kanan pengemudi dipindahkan ke mekanisme hidrolik yang ada di roda. Karena sifat benda cair inilah yang lalu menimbulkan beberapa gangguan pada system pengereman. Ada karena macet lalu pengermean tidak bekerja, tetapi lebih sering terjadi kebocoran.
Master Rem
Salah satu bagian rem yaitu master rem. Bagian yang behubungan langsung dengan pedal rem ini terletak didepan pengemudi, di ruang mesin. Tekanan minyak rem yang dipindahkan dari master rem ke roda menyebabkan brake pat atau sepatu rem menekan tromol rem atau disc dan mobilpun bisa berhenti. Cara kerja rem itu sebenarnya sangat sederhana dan mudah dimengerti. Karena konstruksinya sangat sederhana pula. Kondisi ini lalu membuat banyak yang yang memberanikan diri untuk mereparasi sendiri kerusakan pada system pengereman. Kalau Anda ingin mencoba perbaiki sendiri itupun bisa. Tidaklah sesukar yang Anda bayangkan. Kesulitannya bukan pada bongkar pasang tetapi lebih banyak pada cara penyelesaiannya pekerjaan dan bagaimana bagian demi bagian dari komponen yang dibongkar dibersihkan. Kemudian bagaimana cara Anda membuang udara yang ada di dalam saluran minyak rem.
Pekerjaan membongkar pasang sistem pengereman harus bebas dari kotoran terutama pasir-pasir halus. Oleh karena itu jangan menggunakan bensin untuk membersihkan bagian- bagian tersebut. Sebaiknya gunakan air dan detergen kemudian keringkan dengan kain lap yang bersih.
Kerusakan pada master rem umumnya hanya karena 2 sebab. Pertama karena karet di dalam master rem sudah aus atau berubah bentuk sehingga tidak punya daya penekan lagi. Kedua karena terjadinya keausan pada dinding selinder master rem. Kalau kebetulan mobil diperbaiki di bengkel teknisi suka menyebutnya dengan istilah, selindernya sudah "ngantong" maka biasa Anda diminta merogo kantong. Dalam banyak kejadian tidak biasanya, kedua komponen rem itu terjadi bersamaan. Karet master remlah biasanya lebih dahulu rusak, dan itu bisa terjadi pada kilometer yang ke 40.000. Selinder bisa mulai aus pada kilometer yang ke 200.000. Kedua kerusakan yang disebut tersebut sangat tergantung pada cara Anda merawat system pengereman mobil Anda. Artinya sudahkah Anda mengikuti petunjuk dari buku servis mobil tersebut, yang menyarankan agar minyak rem dikuras dan setelah itu diganti dengan minyak rem baru pada kilometer yang ke 20.000. Dengan tindakan ini oksidasi, endapan yang berbentuk lumpur tidak lelekat pada dinding selinder maupun pada karet kit sehingga tidak cepat merusak kedua bagian tersebut. Minyak rem-pun sudah kehilangan sifat licin karena kotor.
Selinder Rem
Brake cylinder atau teknisi suka menyebut dengan master roda atau selinder rem ini terletak di bagian dalam dari roda. Baik yang menggunakan rem tromol maupun yang rem cakram kedua- duanya tetap menggunakan selinder rem walaupun bentuk agak sedikit berbeda. Anda tidak bisa melihat kecuali melepaskan roda dan tromol rem.
Di dalam bagian dari selinder rem ada piston yang terbuat dari aluminium atau baja pula terbuat dari besi tuang dan karet yang berbentuk cincing. Cincing karet inilah yang sekerja sebagai sekat penahan minyak rem saat ada tekanan. Karena terbuat dari karet inilah maka suatu saat harus diganti. Kerusakan yang disebabkan oleh usia pakai ini sama seperti yang terjadi pada master rem. Maka disarankan waktu mengganti cincing karet, lakukan untuk kedua- duanya. Karena beban pekerjaan yang diterima pasti bersamaan, keausan pada cincing karetnyapun sama.
Gejala umum yang bisa Anda jumpai adalah, walaupun pedal rem sudah diinjak tetapi mobil terus saja meluncur. Kalau reservoir minyak rem diperiksa ternyata minyak rem cepat habis. Bila gejala ini sudah terjadi pada mobil Anda, maka tiba saatnya untuk mereparasi system pengereman. Jangan menunda lagi, karena bahaya rem blong sudah banyak mebuktikan, meminta banyak korban yang tidak berdosa.
Memperbaiki system pengereman, Anda bisa membongkar sendiri atau membayar jasa perbengkelan. Setelah membersihkan dan mengganti cincing karet (repair kit) maka mobil Anda normal kembali. Penting bagi Anda adalah cara mencuci komponen rem tersebut. Dahulu sering terjadi kekeliruan pada proses mereparasi memperbaiki selinder roda. Pada teknisi tua senang membersihkan komponen itu dengan bensin atau minyak bakar. Cara ini kurang pas karena meninggalkan pasir- pasir halus, yang dikemudian hari mempercepat keausan pada cincing karet maupun selinder roda. Cara terbaik adalah menggunakan detergen dan air. Setelah mencuci dan dijemur Anda akan menemukan keadaannya sangat bersih dan enak waktu pemasangan kembali. Selain itu pada saat merakit kembali piston maupun penyetel tinggi kampas pada selinder roda, jangan memberi gemuk pelumas. Mungkin yang menggunakan gemuk pelumas berpikir dengan cara ini akan mempermudah reparasi berikutnya. Sebenarnya sudah terjadi salah "kaprah". Secara teori maupun kenyataan dalam praktek, mobil yang direm menimbulkan panas yang tinggi. Tidak jarang pada jalan yang menurun tajam, berikut muatan yang sarat, pengereman menimbulkan bau hangus karena panas. Panas yang demikian tinggi sampai juga ke selinder roda.
Dalam waktu yang lama dan terus menerus maka gemuk pelumas yang ada di komponen rem tersebut kering dan mungkin pula bahkan hangus. Proses terus berjalan dan terjadi karat pada selinder rem. Suatu saat Anda membongkar rem maka terjadi kemacetaan lagi. Agar bagian itu terbebas dari karat, maka Anda perlu diberi minyak silikon atau kalau tidak cukup dengan minyak rem saja. Yang penting adalah pasangkan kembali karet pelindung yang dipakai untuk menutup selinder rem. Karet tersebut sering kehilangan maknanya karena sobek. Karena kalau sobek maka bagian tersebut bisa menjadi tempat penympanan air.
Kampas rem
Brake shoe , sepatu rem atau kampas rem ini acap kali bisa "menyanyi". Bunyinya nyaring menakutkan bagi pengguna jalan lainnya yang ada didepan Anda. Walaupun tidak lantas membahayakan namun dalam waktu panjang bisa membuat pengereman tidak pakem. Bunyi yang menggganggu ini disebabkan oleh sisa sepatu rem yang tidak secara rutin dibersihkan. Kotoran sisa kampas tersebut kemudian melekat kembali ke sepetu rem dan mengeras. Anda bisa membersihkan dengan menggunakan amplas. Anda disarankan untuk membersihkan setiap 5000 km komponen rem yang ada dibagian roda ini dengan amplas dan angin kompresor.
Tromol rem & Cakram
Tromol rem atau brake drum adalah sisi luar dari sistem pengereman. Rusaknya tromol rem biasanya disebabkan oleh terlambatnya memngganti sepatu rem. Sepatu rem yang sudah tipis tidak segera diganti yang kemudian tinggal besinya saja. Besi dari sepatu rem inilah yang bersinggungan dengan tromol dan merusak tromo tersebut.
Selain rem yang menggunakan sistem drum maka sekarang banyak mobil menggunakan rem cakram (disc brake) untuk roda depan. Cara ini sangat menguntungkan karena dapat mengdindarkan mobil dari"rem makan sebelah" atau ngepot. Perawatannya juga lebih sederhana. Kalau Anda secara teratur mengganti minyak rem (setiap 20.000 km) biasanya terhindar dari kemacetan pada rem depan. Kerusakan pada bagian ini bisa terjadi pada habisnya brake pat atau macetn
ya piston. Kemacetan pada piston sering kali disebabkan oleh karat. Karat ini sering pula di akibatkan oleh sobeknya karet pelindung yang ada pada brake caliper karena pemasangan kembali yang kurang teliti.
Untuk mengetahui ketebalan brake pad pada sebagian mobil mewah ada lampu indikator yang menunjuknan kalau brake pat sudah tipis. Cara ini sangat mengguntungkan karena kita diingatkan untuk mengganti brake pat baru. Kalau tidak akan merusak Disc. Namun Anda tidak perlu kuwatir karena pada mobil lain juga sudah dilengkapi dengan indikator bunyi serupa decitan tikus, terutama pada waktu mundur. Bagi Anda yang memiliki mobil tahun tuju- puluhan mungkin menemukan system disc brake acap kali mengeluarkan bunyi kludak- kludak pada roda depan. Kalau diperhatikan dengan teliti maka penyebabnya karena terjadi kelonggaran akibat aurnya bagian tersebut. Dengan sedikit kreasi Anda bisa memperbaiki sendiri, cukup dengan membeli alas plat bunyi itu
sudah hilang.
Backing plate
Backing plate merupakan tempat kedudukan untuk silinder rem, sepatu rem dan per penarik sepatu rem. Pada bagian ini ada lubang kecil yang digunakan untuk menyetel sepatu rem. Biasanya teknisi lupa mengembalikan penutup ini. Kecerobohan ini bisa mengakibatkan air dengan mudah masuk dan menyebabkan karat pada silinder rem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar