20 Desember 2007

Masalah Ban Truck

Suara Merdeka Januari 2003
Purnama, Jl Mertoloyo 108 Tegal: Membaca harian Suara Merdeka, Rabu 06 Nopember 2002 pada kolom Tips Oto tentang Perlakukan Ban Secara Benar, kami sangat tertarik, sehubungan dengan itu ada beberapa hal yang perlu kami tanyakan:

1. Mengapa pada L 300 kalau dipasangkan ban semi radial, pada sisi kanan- kiri (luar) lebih dahulu tipis dibandingkan dengan bagian tengahnya, apa penyebab dan dan bagaimana cara mengatasinya?
2. Kendaran berat antara 15 sampai 20 ton dan tronton 27 ton, berapa ukuran ban yang cocok, apakah 900-20 atau 1000-20 ? Pada kendaraan berat, kembangan, permukaan ban tidak habis secara merata, bagaimana mengatasinya?
3. Untuk fulkanisir ban truk mana yang lebih cocok? Panas atau dingin? Kemudian bagaimana mengatasi ban agar tidak pecah?
4. Dimana saya dapat mendapatkan buku petunjuk tentng penggunaan ban?

Jawab:
Bapak Purnama, saya salut deh, Anda sungguh memperhatikan perawatan tentang ban. Banyak pihak kurang perhatikan hal ini, pada hal harga ban semakin mahal, dan lebih dari itu, ban yang pecah mendadak bisa membahayakan jiwa manusia.

Saya menduga L 300 yang Anda maksud bemuatan berat, melebihi daya dukung dari ban, mengangkut hasil bumi dan sebagainya. Tentang ban, bila kita menggunakan ban semi radial, sebagai contoh ban techno 248, pada sisi ban ada tulisan: 185/80R.14 dan bagian lain ada tulisan beban max 615 kg pada tekanan angin ban 35 psi. Tekanan angin ban tersebut harus 35 psi agar bisa mendukung mobil secara keseluruhan yang beratnya 4 x 615 kg = 2. 460 kg (maksimum). Maka ada dua penyebab ban makan kiri kanan sedangkan bagian tengah kurang. Pertama berat kendaraan melebihi berat kemampuan daya dukung ban tersebut dan kedua tekanan angin tidak sampai 35 psi. Bila L300 dipakai untuk pekerjaan berat saya sarankan menggunakan ban bias dengan ply rating lebih banyak, sehingga tekanan angin bannya bisa lebih tinggi..

Untuk pertanyaan kedua, ban boleh saja diganti dengan yang lebih besar, karena dengan demikian daya dukungnya lebih besar, akan tetapi harus diperhatikan agar permukaan sesama sisi ban dibagian roda belakang tidak saling bergesekan. Karena gesekan antara kedua sisi bisa menyebabkan ban meledak akibat panas. Kembangan ban yang tidak rata bisa disebabkan oleh beban yang terlampau berat dan juga tekanan angin yang tidak maksimum. Truk gede, setiap pagi sebelum berangkat harus diperiksa tekanan angin angin, biasakan menggunakan tekanan maksimum yang diijinkan. Dengan cara ini umur ban lebih panjang dan lebih awet.

Ban vulkanisir dingin memiliki daya tahan dan daya tempuh yang lebih jauh, dibandingan dengan ban vulkanisir panas. Yang didingin, lapisannya sudah dipadatkan dan dicetak dipabrik, sehingga tinggal di lem saja, sedangkan vulkanisir panas, bahan mentahnya di sediakan di bengkel vulkanisr, sehingga tebal dan kepadatannya tidak standart. Tentu “ono rego ono rupo” Karena yang vulkanisir dingin lebih mahal dibandingan dengan cara panas..

Bila Anda memiliki armada yang banyak dan menggunakan ban secara tetap, maka biasanya toko ban bisa memberikan buku seperti yang Anda maksud. Brigestone, Dunlop maupun Good Year menyediakan buku tersebut, coba Anda minta ke toko langganan Anda, paling tidak difoto copy.

Tidak ada komentar:

Konsultasi, informasi dan tanya jawab. Kirim email ke martin.teiseran@yahoo.co.id


Free shoutbox @ ShoutMix