19 Desember 2007

Kapan Harus Ganti Oli Power Steering

Suara Merdeka Januari 2003
Saya mempunyai mobil Kijang tahun 1997 ingin menanyakan, kapan saatnya harus mengganti minyak Power Steering. Karena dalam buku petunjuk/service tidak dicantumkan. Menurut petugas bengkel langganan saya, nanti pada km 60.000. Sedangkan pada buku bervice mobil Taruna milik saudara saya, dicantumkan penggantian minyak Power Steering setiap 20.000 km. Mohon penjelasan dan apa akibatnya vila penggantian terlambat. Kemudian kapan gandan dan transmisi diganti, dan apakah jenis olinya sama? Edy Setiawan, Jl HOS Cokroaminoto 2 Semarang.

Jawab: Oli powe steering memang harus diganti setiap 20.000 km, kalau sampai 60.000 km oli sudah kurang baik. Cara kerja power steering, untuk memindahkan roda ke kiri atau ke kanan digunakan tekanan oli dari pompa oli dengan tekanan yang tinggi. Supaya tidak terjadi kebocoran dan agar gerakannya smut maka digunakan seal dari karet. As dari power steering juga bersih dan halus sekali seperti dikrom. Semua itu dilakukan agar tidak ada kebocoran.
Oli mesin kita ganti setiap 5000 km, oli gardan setiap 20.000. Mesin lebih capat diganti karena ada pembaran dimesin, sedangkan gardan tidak. Kendati demikian, oli yang digunakan pada gardan, transmisi maupun pada power steering kalau sudah lebih dari 20.000 km, sudah mulai mengandung air dan endapan. Bila endapan dan air ini tidak segera dibuang maka lama- kelamaan akan menimbulkan karat pada as power steering, selanjutnya pasti merusah seal dan akhirnya keseluruhan sistem power steering rusak. Pada hal, biaya perbaikan power steering, harga gardan dan gigi transmisi juga cukup mahal.

Agus Sugito, Karangnongko 07/04 Ampel Boyolali: Saya menggunakan Corolla tahun 75 menggunakan velg ring 13, sudah selama 5 tahun “Tuhan” titipkan pada saya. Saat diservis di bengkel, termasuk rem namun setelah servis rem dari kedua roda depan saya merasa rem menjadi lebih berat. Beratnya sekita 4 kg, dan setelah satu bulan saya tanyakan ke bengkel katanya itu biasa. Apakah disc brake dan apakah selalu harus menempel? Apakah ada toleransinya? Bisakah dibuat tidak menempel terus? Apakah rem tangan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Terima kasih sdr Agus, pertanyaan Anda baik sekali. Cara kerja disc brake seperti uang seratusan perak. Digelindingkan dan kemudain gunakan jari jempol dan telunjuk untuk menjepit, uang tersebut pasti berhenti. Karena kampas menjepit piringan maka cara kerjanya setelah pedal rem dilepas piringan tersebut akan mendesak brake path (kampas rem) merenggang terhadap piringan (disc). Kalau ada kemacetan maka kampas remnya tidak mau kembali akibatnya terjadi panas dan bau sangit. Kalau mobil Anda selama ini tidak ada bau sangit saya yakin sistim rem depannya normal. Atau coba jalan yang menurun pedal rem ditekan, transmisi fee, kalau mobil mau spontan ngelinding lagi, tandanya rem mobil Anda normal. Bila sebaliknya maka segeralah ke bengkel.

Sempai saat ini cara kerja disc brake masih seperti itu, kedua kampas rem menjepit piringan rem, dan baru merenggang setelah pedal rem dilepas. Di bagian itu tidak per yang bisa menekan atau menarik kampas rem seperti sistem rem tromol.
Rem tangan digunakan ketika parkir atau berhenti untuk sementara di lampu pengatur lalu lintas. Corolla Anda menggunakan rem belakang sebagai rem tangan. Ada kabel yang dihubungan ke roda, ketika rem ditarik secara spontan terjadi pengereman.

Tidak ada komentar:

Konsultasi, informasi dan tanya jawab. Kirim email ke martin.teiseran@yahoo.co.id


Free shoutbox @ ShoutMix