06 Oktober 2007

PERALATAN YANG PERLU DIBAWA

KOMPAS, Kamis, 23-02-1995. Halaman: 11

MESKI mobil sudah disiapkan sebaik-baiknya, yang namanya
gangguan, halangan, bisa datang tiba-tiba, tanpa diduga sebelumnya.
Sering terjadi, ada gangguan-gangguan sepele, yang bisa dibereskan
dalam waktu lima menit. Namun, ketika dalam perjalanan, hal-hal yang
sepele sering berakibat fatal dan menimbulkan kebingungan. Yang
jelas, hanya karena hal sepele itu, perjalanan Anda akan terganggu,
apalagi kalau tidak membawa peralatan yang dibutuhkan.
Bulan Agustus 1994, saya dan seorang teman Sebastian Budi mengadakan perjalanan darat
dari Semarang ke Dilli, dengan jarak tempuh sekitar 2.500 km.
Perjalanan melewati empat selat dan lima pulau ini amat menarik.
Meski demikian, peralatan yang diperlukan juga tetap sama, antara
Anda yang mengadakan perjalanan "super" jauh dengan Anda yang
"hanya" mengadakan perjalanan agak jauh. Perlu pikirkan apa yang perlu dibawa:

1. Kunci-kunci harus dibawa, mulai dari kunci sok (soket),
kunci ring, dan kunci pas. Kunci sok, biasanya sudah ada tempatnya
sendiri. Karena itu, kunci ring lengkap dan kunci pas, perlu
ditempatkan di satu kotak tersendiri. Kalau mungkin, palu dan pahat
pun dibawa. Buat apa?

Tidak cukup kuat
Pernah terjadi, kendaraan yang kami pakai untuk mengadakan
perjalanan tahun 1992, putus tali kipasnya di Cemoro Sewu, Solo.
Untuk mengganti tali kipas, bukan hal mudah, karena kunci yang
tersedia hanya kunci pas dan kunci Inggris, bawaan mobil sejak baru.
Kunci-kunci itu tidak mampu untuk mengendorkan baut. Akhirnya,
dengan menggunakan ujung kunci roda dan batu, baut baru mau kendor.

Kunci bawaan mobil baru tidak cukup kuat, dan biasanya hanya
bisa digunakan untuk mengendorkan mur atau baut yang sudah pernah
dikendorkan. Disarankan, Anda membawa kunci ring atau kunci sok.
Kunci yang digunakan pada mobil Jepang menggunakan ukuran metrik
(mm), seperti 6 mm sampai 21 mm. Sedangkan mobil Amerika,
menggunakan ukuran inci, pecahan 1/2, 5/8 dan seterusnya. Kunci yang
akan sering digunakan adalah ukuran 10 mm sampai 19 mm.

2. Bawa dongkrak mobil dan sepotong balok sepanjang 20 cm.
Balok ini amat membantu bila ban Anda kempes, khususnya untuk mobil
yang sudah mengganti velg yang lebih lebar dan menggunakan ban
radial. Biasanya, dongkrak tidak bisa masuk, karena mobil terlalu
rendah. Untuk mengatasi itu, bisa ditempuh dua cara.
a. Start mobil dan naikkan ke atas balok, kemudian dongkrak
digunakan.
b. Keruk lantai dasar untuk alas dongkrak.

3. Jangan lupa membawa pompa, alat penambal ban (termasuk untuk
ban tubeless) dan tutup pentil yang bagian belakangnya bisa
digunakan untuk mengendorkan pentil.

4. Bawa kabel besar dua potong, masing-masing sepanjang dua
meter. Dengan menggunakan mobil orang lain, kabel ini bisa digunakan
untuk memancing aki mobil Anda.

5. Tali dan jeriken isi 10 liter. Tali sepanjang lima meter
yang cukup kuat, digunakan untuk menarik, bila kendaraan Anda mogok.
Tali ini juga amat berguna untuk jemuran. Sedangkan air dalam
jeriken akan dibutuhkan bila mobil Anda kehabisan air karena
radiator bocor, cuci muka, atau bahkan untuk minum.

6. Ban dalam mobil. Ban dalam bukan hanya sebagai alat
penyelamat di laut, tetapi juga amat berguna saat mobil Anda
mengalami kebocoran. Dengan ban dalam ini, kebocoran pada pipa atau
slang air bisa diatasi.

7. Jangan lupa membawa batere
8. Bawalah pula minyak rem, sesuai dengan yang sudah digunakan.
9. Jangan lupa, membawa tali kipas dan tali untuk AC dan busi,
berikut kunci-kunci pembuka busi.

10. Sangat diharapkan, Anda menyediakan sekring baik yang
berukuran 20 Amp (Ampere), 15 Amp, 10 Amp, maupun 7,5 Amp. Jumlah
sekring cadangan ini sebaiknya, masing-masing lima buah.
11. Ada baiknya, Anda juga menyediakan beberapa buah bohlam serep
untuk penerangan. Siapa tahu, lampu tanda belok, lampu rem, lampu
kecil, atau lampu tanda mundur, lampu hazard, tidak menyala. Bohlam-
bohlam yang harus disediakan, hendaknya disesuaikan dengan ukuran
yang digunakan. Biasanya, bohlam bentuk bayonet dengan filamen
tunggal berukuran 12V/21 W digunakan untuk lampu belok dan lampu
tanda mundur. Sedangkan bohlam bentuk bayonet dengan filamen ganda
berukuran 12V 21/5 W, digunakan untuk lampu kecil dan lampu rem.

Musim hujan
Lebaran tahun ini masih dalam suasana musim hujan. Karena itu,
selain sistem rem yang harus diperiksa penuh (agar tidak membuang ke
kiri atau ke kanan saat di rem), Anda juga perlu menyediakan
sejumlah hal.

1. Wiper. Periksa, apakah kondisi kerja motor wiper dan
kelenturan karet penghapus masih bagus. Juga periksa tangki cadangan
air. Lakukan penyetelan ulang, agar arah semprotan air dari nozzle
tepat di kaca.

Sediakan deterjen atau sampo. Saat hujan tiba, kaca menjadi
bersih dan perjalanan akan menyenangkan karena pengemudi tidak
gelisah. Orang sering mengeluh karena kaca-kacanya (terutama kaca
depan) berjamur. Jangan cepat percaya, sebelum Anda menggunakan
deterjen atau sampo untuk membersihkannya. Bila dengan deterjen dan
sampo jamur belum juga mau hilang, anda bisa menghilangkannya dengan
menggunakan kompon yang diusap-usapkan di kaca. Pekerjaan yang
terakhir ini harus sudah dilakukan beberapa saat sebelum Anda
mengadakan perjalanan.

Bercak-bercak seperti jamur ini akan makin kelihatan terutama
di saat hujan lebat dan tertimpa sinar lampu dari depan. Jamur ini
umumnya disebabkan oleh sisa asap yang keluar dari mobil-mobil dan
langsung melekat di kaca. Dalam perjalanan jauh, mungkin pekerjaan
membersihkan kaca harus dilakukan berulang kali.

2. Periksa karet pintu, agar air tidak masuk ke ruang
penumpang.
3. Kondisi AC. AC yang baik, selain berfungsi sebagai penyejuk
ruang kabin, juga dapat mengurangi embun di kaca kendaraan.
4. Periksa lagi tekanan udara pada ban dan ban serep.
5. Pada saat hujan deras:
a. Kurangi kecepatan kendaraan bila hujan besar dan permukaan
jalan licin.
b. Tekan pedal rem perlahan-lahan pada kecepatan rendah, guna
membersihkan kotoran dan air yang masuk ke dalam tromol rem
setelah melewati genangan air.
6. Sediakan payung dan lap atau tisu kering. Lap atau tisu itu
digunakan untuk melap kaca, bila keadaannya sudah semakin kotor
terkena tampiasan atau cipratan mobil di depannya.

Bensin dan jadwal
Dalam hal pengisian bensin, Anda disarankan untuk tidak
menunda-nunda. Apalagi, kalau Anda tidak paham betul dengan daerah
yang akan Anda lalui. Apabila jarum penunjuk bahan bakar sudah
menunjukkan kurang dari separuh, segeralah menambah bensin. Apalagi
untuk daerah luar Jawa, pompa bensin belum sebanyak di Pulau Jawa.
Selain itu, sebaiknya Anda mengetahui jadwal penyeberangan feri
baik yang melintasi Selat Sunda (menghubungkan Bakauheni - Merak)
dan selat Bali (menghubungkan Banyuwangi - Gilimanuk). Dengan
demikian, Anda tahu persis, jam berapa Anda akan menyeberanginya.
Terakhir, demi kelancaran perjalanan, jangan lupa membawa uang
ribuan (untuk membayar tol), peta dan persediaan obat-obatan
secukupnya. ***

Tidak ada komentar:

Konsultasi, informasi dan tanya jawab. Kirim email ke martin.teiseran@yahoo.co.id


Free shoutbox @ ShoutMix