04 Oktober 2007

Oli Mineral dan Oli Sintetis

Suara Merdeka 3 Oktober 2007
Tanya: Pada kesempatan ini saya ingin bertanya, apa bedanya Oli mineral dan Oli Sintetis? Dan apa kelebihan dan kekurangan masing masing ? Untuk mobil mobil keluaran baru yang bertehnologi DOHC, VVTI , manakah yang lebih cocok ? Terima kasih atas jawabannya Widarto A agus.widarto@commbank.co.id

Jawab: Oli mineral untuk memenuhi permintaan pabrikan mobil pembuatannya berdasarkan proses kimiawi, artinya menambah aditif sampai memenuhi syarat. Sebaliknya oli sintetis pembuatannya menggunakan proses fisika. Karena itu harga oli sintetis menjadi lebih mahal. Namun daya tahannya lebih baik, dan cocok untuk mobil ber RPM tinggi dan sangat cocok untuk mesin DOHC VVTi maupun Vtec.

Tanya: Saya mau nanya lagi pak. Kalau understeel untuk mobil tahun 96 apa sudah perlu ya? Sepertinya di daerah kemudi kalau kena gronjalan suaranya agak banyak (bunyi "dek-dek) atau kurang kenceng. Tapi buat kenceng gak getar (kecepatan 100 km/jam)
Makasih adiadhistra@yahoo.co.id

Jawab. Kalau mobil Anda menggunakan penggerak roda depan maka perkiraan saya bunyinya berasal dari rack end. Bagian yang ujungnya berada dekat dengan roda depan. Bentuknya seperti tie rod untuk menggerak roda. Istilah teknisi long tie rod, bagian ini ujung bagian dalam ada plastic, nah plastic itu sudah aus sehingga ada kelonggaran, saran saya diganti baru. Mobil buatan tahun 1996, mestinya kaki-kakinya masih kuat, tapi tergantung jarak yang sudah ditempuh.

Tanya: Pak Martin, saya mau tanya soal Kijang Kapsul tahun 97. Untuk tune up mesin sebaiknya dilakukan setiap berapam kilometre? Kemudian oli apa yang cocok karena sekarang banyak oli yang ditawarkan. Filter udara sebaiknya diganti setiap berapa km? Setiap pagi ketika mesin hidup selalu ada bunyi kletek, tapi kalau sudah panas bunyinya hilang, bagaimana mengilangkan bunyi tersebut. Terakhir saya ingin tanya kapan saja jadual munculnya kolom ini? RGDS/HADI

Jawab: Konsultasi Otomotif di Suara Merdeka ada 2 minggu sekali pada hari Rabu. Bagi mobil yang memakai karburator dianjurkan Tune Up setiap 5 000 km, karena mesti bersihkan saringan udara dan saringan bensin. Stel platina, stel klep dan sebagainya. Namun bagi Kijang kapsul yang EFI tidak perlu stel platina, klep sehingga pekerjaanya tinggal sedikit. Yang penting ganti oli, bersihkan saringan udara, periksa air aki, air pendingin saja. Kalau saya sejak dulu pakainya oli, Mesran Super atau prima XP. Kalau kondisi jalan banyak debu maka sebaiknya mengganti filter udara setiap 20.000 km, namun yang penting lebih baik lebih sering bersihkan saringan udara. Bunyi itu merupakan gejala bunyi timing chain (rante kamrat). Kalau bunyi itu hanya sebentar saja (1 menit) sih masih boleh pakai. Sudah menempuk berapa km? Rante kamrat seperti rante roda pada motor 2 roda. Kalau sudah mulur yang harus diganti. Kijang biasanya setelah 200.000 km.

Tidak ada komentar:

Konsultasi, informasi dan tanya jawab. Kirim email ke martin.teiseran@yahoo.co.id


Free shoutbox @ ShoutMix