10 Oktober 2007

Bahan Bakar Alternatif

Dari kota Kupang NTT, hari ini saya berhasil mengunjungi Anda baca setia. Ada sih ceritera, bayangkan rencana keberangkatan 16:40 dan kami baru mendarat 23:40 di Eltari Kupang. Mestinya penerbangan hanya butuh 1 jam 45 menit.

Kedaultan Rakyat. Juni 1997.

Ada ramalan yang mengatakan bahwa sebelum manusia selesai menjalani abad 21 ini, maka bahan bakar minyak sudah punah. Itu berarti kenikmatan yang dirasakan kurang dari 200 tahun kenyamanan mobil berbahan bakar minyak bumi akan berakhir. Manusia akan mengalami kesulitan besar karena selama ini terbiasa gerak cepat harus mengahadapi kendaraan alternatif yang relatif lebih lamban dan lebih repot. Mungkin!

Menggembirakan, bahwa sebelum abad 21 manusia sudah menya­dari bahwa minyak bumi bakal habis walaupun sebenarnya kesadaran itu bukan karena persediaan minyak bumi yang akan habis tetapi lebih karena polusi udara. Maka sekarang ramai dibicarakan ken­daraan dengan bahan altenatif seperti listrik (aki) dan hidrogen. Seperti halnya, kini lagi ramai dibicarakan oleh masyarakat Jakarta, kantanya Molek buatan Hyundai Korea bakal mengganti Bajaj. Sekali lagi alasannya bahwa tingkat polusi Jakarta tinggi juga akibat penggunaan bajaj. Walaupun penggunaan aki masih banyak kendala seperti, tempat pengisian aki dan lamanya menunggu pengi­sian aki yang katanya membutuhkan 2 jam. Namun msa depan mobil paska minyak bumi adalah listrik. Kalau suatu saat manusia bisa menemukan aki yang bisa bertahan 10 kali lipat dari sekarang maka masa depan mobil listrik akan cerah.

Bandingkan kalau mengi­si bensin! Kalau tidak hati- hati manusia bakal putus asa pada pertengahan abad ke 21.
Namun Anda tidak perlu terlalu kuatir. Bahan bakar masih tersedia, dan saat ini sudah ditemukan aki yang bisa bertahan lebih lama. Mungkin suatu saat aki tidak butuh pengisian dari jaringan PLN tetapi tinggal memasukan cairan kimia dan akinya ful lagi. Walaupun polusi apalagi yang bakal terjadi dari proses kimia sampai sekarang belum diumumkan.
Mobil listrik sangat tergantung pada aki seperti mobil bensin yang juga tergantung pada bensin. Begitu persedian bensin habis mobilpun mogok. Maka persoalannya adalah bagaimana menemu­kan aki yang bisa bertahan lama dan sifat aki yang terus menurun daya simpannya seiring dengan usia pakai sebuah aki. Seandainya aki terus baik, maka penggunakan molek sangat hemat. Hasil laporan Asosiasi Mobil Listrik AS, mengatakan disana sudah tersedia 975 tempat pengiisian aki. Katanya dengan menggunakan Molek pengeluaran biaya bisa hemat sampai 80%. Untuk setiap km, mobil yang menggunakan bensin menghabiskan 4 sen dolar maka Molek hanya 0.87 sen dolar atau 5 kali lebih murah.

Bahan bakar lainnya yang lagi di coba adalah Hidrogen walau­pun proses pembuatan hedrogen bukan kerjaan kecil. Butuh teknolo­gi dan biaya yang besar besar. Toyota sudah membuat dua mobil model yang biaya lebih dari Rp. 2 miliard. Pengalaman manusia dengan meledaknya balon zeppelin Hindenburg 60 tahun silam ten­tunya mengungatkan para ahli perancang untuk hati- hati bermain dengan hidrogen.

Tidak ada komentar:

Konsultasi, informasi dan tanya jawab. Kirim email ke martin.teiseran@yahoo.co.id


Free shoutbox @ ShoutMix