05 Oktober 2007

Mesin Mati saat RPM Rendah

Kedaulatan Rakyat Juni 1996

Giriyanto SMP MUH NGLIPAR Tegal Ngandong, Nglipar, Wonosari, GunungKidul.Sudah lama saya mengikuti rubrik Dunia Mobil Bung Martin. Saya memakai mobil Suzuki Cary Extra 1000 th 85. Mempunyai permasalahan: Pada saat menanjak ketika pindah gigi, harus tanpa men­gurangi gas. Bila dikurangi mesin bisa mati atau tersendat-sendat('nghedibel'). Mengapa bisa demikian? Apa efeknya memindah gigi tanpa mengurangi gas terhadap kondisi mesin? Setelah beberapa kilometer/bulan air radiator perlu diganti total (dikuras)?Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.

Jawab:
Gejala yang Anda alami kemungkinnan besar ada hubungan dengan mesin. Mesin mengalami gangguan pada perlengkapan dan mungkin perlu mengalami penyetelan ulang. Pertama- tama harus diperiksa apakah kondisi ruang kompresi dalam keadaan baik. Artinya tekanan kompresinya tinggi, karena kondisi ring piston dan klep bekerja secara normal. Kalau ring piston sudah aus, kompresinya akan turun. Demikian pula kalau permukaan klep bocor,mesin tidak akan bekerja secara normal. Untuk itu Anda perlu periksa
ke bengkel, untuk mengerahui apakah tekanan kompresi mobil Anda masih termasuk normal. Namun, Anda bisa bisa mendeteksi, seperti perhatikan warna ujung knalpot dan bau asap gas buang serta permukaan oli pada mesin. Mobil yang ring piston sudah aus biasanya diikuti dengan borosnya pemakaian oli mesin. Bisa jadi dalam 1000 km Anda harus menambah 1 liter. Bau gas buang mereba­kan minyak terbakar, kemudian ujung knalpot kehitaman, bahkan dalam kondisi yang lanjut, ada oli di ujung knal pot. Mesin mobil dengan kondisi seperti ini memang mengakibatkan tenaga mesin menjadi menurun. Hal seperti yang Anda alami, kalau RPM mesin diturunkan mesin mati.

Kemungkinan lain sebagai penyebab mesin mati saat anda melepas pedal gas adalah penyetelan sekrup pencampur ( sekrup idle). Di karburator ada 2 macam penyetel. Pertama untuk menaikan RPM mesin. Sekrup yang satu ini, kalau dikencangkan RPM akan langsung naik, dan lainnya kalau kencangkan atau kendorkan mesin malah bisa mati. Karena sekrup pencampur ini berfungsi membuat campuran bensin dan udara menjadi homogen. Campuran yang terlalu gemuk atau terlalu kurus menyebabkan RPM mesin tidak bisa idle. Sebenarnya penyetelan sekrup idle ini mudah. Anda harus turunkan RPM mesin sampai serendah- rendahnya, asal mesin tidak sampai mati. Sekrup idle dikencangkan sampai hampir mati lalu putarlah sekrup ke arah yang berlawanan sampai mesin hampir mati pula. Titit campuran yang paling tepat adalah pada tengah dari kedua titik tersebut. Bagi teknisi yang sudah berpengalaman, ia pada saat menyetel sekrup idle akan mendengar RPM mesin, dan akan berhenti memutar sekrup saat menemukan RPM yang paling tinggi. Setelah itu, kendorkan atau kencang sekrup penyetel RPM sampai RPM yang ideal, yaitu antara 600 sampai 800 rpm. Seandainya mobil Anda menggunakan AC, pada saat idle up hidup, RPM mesin pada 1000 putaran permenit. Cara ini untuk menjaga agar tenaga mesin stabil walaupun mendapatkan beban tambahan.

Hal lain yang perlu Anda perhatikan adalah penyetelan saat penyalaan, atau yang sering dikatakan titik pengapian dan cela platina serta kondisi busi. Ketiga hal selalu berhubungan. Kalau saat pengapian tidak tepat akan menyebabkan penyapian tidak sempurna. Terjadinya ledakan menjadi terlalu cepat atau terlambat. Akibatnya busi bisa cepat rusak. Pengapian yang tidak tetap dengan sendirinya menyebabkan tenaga mesin juga tidak optimum. Umumnya saat pengapian yang tidak tepat terjadi pada saat pemasangan pelatina. Mungkin karena pengukurannya tidak tetap, namun bisa juga karena baut penyetel kendor atau permukaan platina yang kotor. Dari beberapa hal yang disebutkan diatas, yang pertama dikerjakan adalah pekerjaan penyetelan dan pembersihan. Bereskan dahulu, saat pengapian, bersihkan platina dan busi serta penyetelan pada karburator. Setelah itu, kalau tenaga mesin masih tidak optimal, atau gejala mobil mati seperti yang Anda keluhan tidak teratasi, maka disarankan untuk periksa ke bengkel.

Pemindahan gigi transmisi tanpa mengurangi putaran mesin mobil akan mengakibatkan kerusakan pada system kopling dan gigi di dalam transmisi. Karena penyesuaian putaran mesin belum tercapai, gigi sudah dipaksa untuk berpindah. Biasanya setiap permin­dahan gigi traansmisi diikuti dengan bunyi kasar, dan hal ini menyebabkan beban pada as atau bearing lebih besar. Anda juga perlu perhatikan gerkan bebas dari kopling. Pedal kopling tidak boleh terlalu dalam atau terlalu tinggi untuk menggerakan mobil.
Air radiator sebaiknya secara rutin diganti, terutama kalau air di daerah Anda banyak mengandung zat kapur. Gantilah air baru setiap 20.000 atau lebih cepat kalau kwalitas airnya jelek. Air yang paling baik adalah air yang tidak mengandung unsur miniral, tetapi harganya bisa lebih mahal. Baik juga menggunakan air hujan, asal tidak terpolusi oleh zat asam.

Tidak ada komentar:

Konsultasi, informasi dan tanya jawab. Kirim email ke martin.teiseran@yahoo.co.id


Free shoutbox @ ShoutMix