20 Maret 2008

MANCING, HIDUPKAN MOBIL MOGOK.!

Pemandangan yang kurang sedap, kalau kita saksikan sebuah mobil truk menarik, menyeret sebuah sedan atau minibus. Tidak jarang disertai dengan seorang montir yang duduk bertengger didekat mesin sambil sekali-kali mengutak-atik. Mungkin hidup, mungkin juga tidak mau hidup. Seharusnya tindakan menghidupkan mesin mobil dengan cara ini dihindari, kecuali yang rusak adalah motor starter atau merupakan tindakan darurat saja. Apakah sebuah mobil yang sudah kita hidup­kan pagi hari dengan cara menarik, sepanjang hari tidak dimatikan mesinnya? Atau rasanya lucu setiap kali harus mendorong mobil untuk menghidupkan mesin.

Beberapa saran berikut ini mungkin bermanfaat. Penyebabnya utama harus diperbaiki diperbaiki lebih dahulu.

Pengisian aki.

Baik untuk aki lama atau baru, kalau pengisiannya baik ditandai dengan matinya lampu CHG atau pada kenda­raan lain pada lampu CHG muncul sinar hijau. Pada mobil yang intikator lampunya (meter) rusak dapat dicoba dengan menghidupkan lampu besar. Kalau RPM rendah lampu bersinar suram selanjutnya bersinar terang kalau di-gas, ini menandakan pengisian Altenator baik.

Langkah berikutnya adalah memperhatikan Aki.

Ketahanan menyimpan arus pada aki berbanding searah dengan umur sebuah aki. Kalau aki hanya bisa bertahan untuk 9 jam, seharusnya sudah diganti dengan aki baru. Artinya, siang hari mobil berjalan normal dan malam diparkir selama 9 jam, paginya aki tidak kuat lagi untuk start, maka seharusnya mengganti aki baru. Namun sebelum sampai ke tindakan mengganti aki, harus dipastikan bahwa kabel-kabel aki dalam keadaan terpasang kuat. Pull aki bersih dan kabel masa sudah langsung ke blok mesin. Karena mungkin mesin tidak bisa distart karena kabel kebel yang kendor.

Dalam keadaan tertentu, di mana mesin distart terus menerus sampai aki habis, tentu jalan terbaik adalah mengisi lagi di tempat chas aki atau menggunakan mobil lain. Namun penting lebih dahulu memperbaiki penyebab mesin tidak mau hidup. Melakukan start terus menerus juga akan merusak motor starter, akibat panas yang berlebihan.

Mengisi aki dengan mobil lain.

Gunakan kabel kurang lebih 2 x 3 meter. Klem aki pada mobil yang mogok tidak perlu dilepaskan dan kancingkan kedua kabel pada kedua pull aki. Mobil yang lain distar, setelah hidup lekatkan kedua kabel dari mobil yang mon­gok. Perhatikan, kabel yang dari pull plus harus ke pull plus, minus ke minus, jangan terbalik. Setelah tersambung (mesin masih tetap hidup), lepaskan salah satu klem aki dari mobil yang mesinnya hidup dan naikan RPM mesin sampai 2000. Dengan cara ini, kemampuan mengisi aki dari mobil yang satu sepenuhnya dapat dipakai untuk mengisi aki dari mobil yang mogok. Kalau aki dari mobil yang mogok dalam keadaan baik maka dalam waktu kurang dari 20 sudah bisa dipakai untuk menghidupkan mesin, tentunya setelah melepaskan semua kabel yang menghubungkan kedua mobil.

Mengisi aki dapat juga dengan adaptor yang ada di rumah, tinggal mencolokan ke stop kontak PLN. Pengisian dengan adaptor 12 Volt membutuhkan waktu lebih lama dibandingan dengan mengguna­kan fasilitas pengisian dari mobil, saran gunakan adaptor minimal 10 Ampere. Kalau menggunakan mobil untuk mengisi aki ibarat mengisi bak air menggunakan pipa diameter 3 cm, sedangkan menggunakan adaptor 5 A seperti mengisi bak yang sama dengan menggunakan pipa 0.6 cm. Akibatnya lebih lama.

Dalam keadaan darurat dimana aki kosong sama sekali, mungkin ditengah hutan atau tidak ada adaptor, dapat juga menggunakan 10 biji baterei senter. Semua baterei disambung seri, plus ke
minus. Lepaskan aki dan pasangan baterei pada bekas kabel aki itu. Memang dengan cara ini mobil hanya bisa dihidupkan dengan mendorong karena kekuatan baterei tidak cukup kuat untuk memutar starter.

Pada mobil yang menggunakan transmisi atomatik, mobil tidak bisa hidup dengan cara mendorong. Hal ini disebabkan oleh system kerja kopling. Kopling atomatik kerjanya seperti dua kipas angin
yang saling berhadapan. Yang satu hidup pada putaran tinggi baru bisa menggerakan yang lain. Oleh karena itu, kalau mesin tidak hidup tekanan oli tidak ada, tekana oli tidak ada ya tidak bisa menggerakan roda. Seperti contoh kipas angina tadi.

Menghidupkan mobil dengan cara mendorong dapat juga merusa­kan mesin yang menggunakan timming belt. Timming belt sedan dan beberapa minibus bisa putus atau mulur, akibatnya bisa fatal.

2 komentar:

Bambang Aroengbinang mengatakan...

ilmu yang menarik dan sangat bermanfaat... beberapa kali mengalami habis aki dengan mobil otomatik, dan satu2nya senjata yg bisa diandalkan adalah kabel jumper... :)

Anonim mengatakan...

cara ngisi aki pake adaptor itu bisa lebih detail dong :D

Konsultasi, informasi dan tanya jawab. Kirim email ke martin.teiseran@yahoo.co.id


Free shoutbox @ ShoutMix