18 November 2007

Kena Hujan Mogok

Kedaulatan Rakyat April 1996.
Rubrik otomotif Bung Martin menjawab memberi kesempatan baik bagi saya untuk mengeluarkan uneg-uneg sehubung dengan persoalan mobil Suzuki 1985 Station Carry 1000.Saya beli sebelum musim hujan. Jadi pada waktu dicoba tidak ada masalah, setelah tiba musim hujan, kendaraan sering dipakai hujan-hujan. Tetapi di tengah jalan pulang, tiba-tiba mobil saya mogok gara-gara roda menginjak genangan air yang agak dalam. Entah air tersebut memercik bagaimana tiba-tiba indikator CHARGE dan OLIE memerah. Kemudian mesin mati, setelah beberapa puluh menit. Mesin hidup lagi setelah distater, sampai di rumah tanpa saya apa-apakan.Perlu kiranya saya sampaikan, kabel jurusan COIL dengan busi warna hitam ternyata tidak ada kawat logam sama sekali. Hal tersebut ketahuan pada saat saya raba waktu mesin hidup, rasa tersengat setrum pada salah satu kabel baru warna kuning. Kabel lama saya bedah ternyata isinya serat-serat halus dan bukan logam/metal.
Yang saya pertanyakan, apakah kabel hitam non metal itu gampang rusak mudah korsluiting atau mudah terluka sehingga kena air sedikit saja membuat mobil mogok? Kemudian apa penyebab kemogokan sebenarnya? Yang jelas setelah ganti kabel kuning dan busi 4 biji ganti total yang platinum, tak lagi mogok walaupun hujan deras genangan air dalam tidak mogok lagi.

Jawab: Membaca surat Anda dapat dipastikan penyebab mogok mobil Anda ada pada system elektrikal khususnya pada system mengapian. Seperti umumnya mobil bensin maka system elektrikal sangat menentukan normalnya mobil disamping tentunya system bahan bakarnya juga harus lancar. Namun untuk mobil Anda tidak ada masalah dengan system saluran bahan bakar. Penyebabnya ada pada system elektrikal.Untuk menjaga- jaga agar mobil tidak mogok lagi disaat melewati gubangan air, maka berikut ini saran yang perlu Anda lakukan.

Perhatikan sekali lagi letak koil, distributor (delko), kabel- kabel busi dan pul aki. Kalau diperhatikan maka ada banyak kabel kabel di bagian tersebut. Memang kerja bagian elektrikal dari bagian- bagian tersebut harus menggunakan perantara kabel. Cara kerjanya secara singkat dapat diterangkan sebagai berikut. Di saat Anda memutar kunci kontak maka tegangan listrik aki 12 volt mengalir ke platina di dalam distributor, lewat kabel yang dapat Anda lihat disamping distributor. Saat motor starter berputar, platina tetap ada tegangan listrik dan mengirimkan ke koil sesuai urutan kerja mesin. Platina di dalam distributor akan membuka dan merapat sesuai urutan kerja setiap selinder mesin.

Arus 12 volt itu mengalir ke koli dan serentak arus 12 volt tersebut diubah oleh koil menjadi 12.000 - 18.000 volt, tegangan listrik sebesar itu yang diperlukan untuk membuat busi menge­luarkan loncatan bunga api untuk keperluan pembakaran di setiap selinder mesin. Tegangan setinggi itulah yang membuat Anda kaget tersengat oleh setrum. Kemungkinan mobil Anda terganggu pada tegangan tinggi, yaitu arus yang keluar dari koli ke distributor dan kemudian ke busi. Arus tegangan tinggi ini biasanya terganggu karena kerusakan sifat isolasi dari kabel tersebut. Tegangan listrik setinggi itu memang sangat mudah korsluiting kalau kurang beres, kalau kabel aki sering kena minyak (oli, solar atau bensin) atau terluka karena menyentuk bagian metal yang panas pada mobil. Terluka atau minyak yang masuk ke pori- pori kabel akan mengubah lapisan luar kabel busi yang semula menjadi isola­tor menjadi pengantar arus. Tindakan Anda mengganti kabel busi sudah benar. Sekarang perhatikan pula agar kabel- kabel tersebut tidak menyentuk permukaan yang runcing.

Untuk meneliti apakah system pengapian mobil Anda sudah beres atau belum, maka pada malam hari coba Anda buka tutup ruang mesin. Perhatikan apakah ada loncatan bunga api disekitar busi, koil atau distributor. Perhatikan disekitar koli, kalau ada loncatan bunga api, coba mesin dimatikan. Perhatikan dua atau tiga kabel yang ada di atas koli. Usahakan kabel- atau knop kabel berada sejauh- jauhnya dari plat pembungkus koil. Perhatikan pula kepala busi, ganti kalau sudah rusak. Untuk pembanding, Anda bisa berlagak seperti mau membeli mobil baru di show room dan perhatikan kerapian kabel- kabel tersebut. Lebih mudah Anda perhatikan pada mobil yang menggunakan bonet, yang kap mesinnya mudah dibuka, seperti kijang.

Kabel hitam non metal yang Anda maksud tidak gampang rusak, ia malah lebih baik dibandingkan dengan kabel busi yang mengguna­kan metal. Kabel yang menggunakan serat karbon tersebut sangat baik sebagai pengantar arus tegangan tinggi. Ia memang mudah patah, putus kalau Anda menarik tidak pada kepala busi, atau patah kalau tertekuk. Sama halnya dengan sifat isolasi kabel apa saja, maka kabel busi juga dilarang terkana cairan minyak bumi apa saja, karena mengandung biang carbonnya. Mestinya kabel hitam yang Anda maksudkan tidak apa- apa kena air, namun karena sifat isolasinya sudah rusak maka terjadilah korsluiting.

Tidak ada komentar:

Konsultasi, informasi dan tanya jawab. Kirim email ke martin.teiseran@yahoo.co.id


Free shoutbox @ ShoutMix