25 November 2007

Apakah perlu balance roda

Suara Merdeka Mei 2002.
Sugiarto, Simongan – Semarang. Kami memiliki mobil Kijang tahun 1995, dan ingin menanyakan beberapa hal.
1. Mobil tersebut kami ganti bannya dengan ban yang berukuran 185/70 R13 dan juga velk nya. Akan tetapi kalau jalan pada kecepatan kurang lebih 70 km/ jam stirnya goyang sekali, pada hal sudah balans dan sporing. Apa yang menyebabkan demikian? Apa keuntungan dan kerugian kalau kita mengganti ban standard dengan ban radial seperti diatas?
2. Kami ingin agar lampu depan mobil kami lebih terang lagi bagaimana caranya?
3. Sebetulnya apa kelebihan dan kekurangan mobil yang menggunakan platina dan mobil yang menggunakan CDI.

Jawab
Siapapun pasti tidak puas dan merasa tidak nyaman dengan mobil yang kondisinya seperti itu. Apa lagi baru pada kecepatan 70 km/ jam, dimana ini adalah kecepatan menengah yang paling sering kita gunakan. Perasaan was-was ketika mencapai kecepatan tersebut akibatnya sangat mengganggu konsentrasi pengemudi.

1. Oleh karena itu, setiap penggantian ban baru harus didahului dengan membalans sebelum dipasangkan pada mobil. Ban yang tidak balans, walaupun hanya untuk 100 gram saja sudah mengganggu roda. Kejadian pada mobil Anda menunjukan bahwa mobil shemy, penyebabnya yah ban yang tidak balans. Walaupun ada juga penyebab lainnya seperti telah terjadi keausan pada tie rod atau ball joint, namun perlu diketahui bahwa kelonggaran- kelonggaran itu terjadi hanya pada mobil yang sudah lebih dari 250.000 km jarak tempuh. Geterannya juga berbeda dengan shamy, getaran yang terjadi pada roda terasa kasar dan umumnya terjadi setelah ban menyentuh lubang atau batu kerikir. Apalagi, shemy yang anda alami sekarang tidak terjadi pada ban sebelumnya. Sebelumnya mobil tidak shemy, artinya penyebabnya hanya karena ban tidak balance.

2. Kalau mau lampu depan lebih terang, maka harus mengganti bolp yang ukuran watt lebih besar, sama halnya lampu untuk penerangan ruangan kita. Kalau mobil Anda sudah menggunakan bolp halogen, maka ganti saja dengan bolp halogen yang lebih besar. Kalau Anda mengganti bolp halogen yang watt- nya dibawah seratus watt, tidak perlu memasang reley. Namun tidak disarankan Anda mengganti lampu yang terangnnya diatas 100 watt, karena bisa mengganggu pandangan mata pengemudi mobil yang datang dari arah depan. Tetapi kalau Anda tetap mau mengganti lampu dengan wattnya diatas seratus, disarankan menambah relay, kalau tidak bisa membuat kabelnya leleh. Ketika memasang relay, berhati- hati. Kijang umpamannya, tidak bisa langsung pasang relai dengan menghubung- hubungkan kabel yang berada disekitar bolp lama. Karena sistem arder (-) tidak diambil langsung dari bodi mobil. Maka harus mengambil arus dari lampu dim. Kalau tidak dilakukan seperti ini, akan menyebabkan lampu dekat selalu putus, karena lampu suatu ketika nyala bersama- sama, lampu jauh dan lampu dekat. Hal itu akan melelehkan elemen lampu halogen.

3. Mobil yang menggunakan CDI lebih banyak untungnya dibandingkan kerugian. CDI tidak meninggalkan oksidasi arang, seperti halnya platina. Hasilnya, saat pengapian pada mobil yang menggunakan CDI selalu tetap, dan itu berdampak pada pengiritan bensin. Sebaliknya pada platina, akibat terjadi penumpukan arang atau terjadinya benjolan pada permukaan kontak plati­na, mengakibatkan saat pengapian berubah, dan tenaga mesin melor­ot. Kekurangan pada CDI adalah kalau rusak tidak tersedia semudah platina, dan CDI yang terdiri dari komponen elektro tidak tahan terhadap panas. Namun tidak perlu kuwatir, karena pengapian dengan CDI, dari tahun ke tahun sudah disempurnakan, dan tidak mudah rusak.

Tidak ada komentar:

Konsultasi, informasi dan tanya jawab. Kirim email ke martin.teiseran@yahoo.co.id


Free shoutbox @ ShoutMix