Dengan adanya Rubrik Tips-Oto yang diselenggarakan oleh Suara Merdeka, akan berguna sekali bagi kalangan umum yang membutuhkan informasi mengenai otomotif secara jelas. Disamping itu kamipun juga mempunyai uneg-uneg dengan mobil yang saya miliki. Mobil saya adalah Daihatsu ZEBRA 1300 cc tahun 1993. Keluhan yang saya alami adalah bahwa bensin/ bahan bakarnya sangat boros yaitu 1:7, saya kira keadaan tersebut tidak normal. Padahal sudah kami bawa ke bengkel dan setelah dicek katanya harus dilakukan penggantian Ring Piston dan Skur Klep. Memang pada waktu dikerjakan saya lihat sendiri adanya kerak yang sangat tebal pada seluruh klep tersebut. Tetapi setelah diadakan penggantian suku cadang tersebut (semua spare part kami ganti dengan original Daihatsu), bensin tetap satu liter untuk 7 km.
Sebagai catatan yang lain adalah bahwa jarum spuyer dan tempatnya telah kami ganti dengan kualitas yang biasa, pihak bengkel mengatakan bahwa penggantian untuk jarum spuyer antara yang original dan kualitas nomor 2 tidak ada bedanya alias sama aja.
Oleh karena itu kami belikan yang biasa saja. Mohon dapat diterangkan dengan sejelas-jelasnya, atas perhatian dan informasinya kami ucapkan terima kasih. Pengirim : IVAN Jl. Pedurungan Baru III/51 Semarang E-Mail : vansa@telkom.net.
Jawab: wah repot juga kalau mobil sudah doyan minum bensin, jadinya tidak normal lagi. Coba perhatikan beberapa hal sebagai berikut. Pertama, untuk mengtahui apakah permbakaran dalam selinder mesin normal atau tidak coba Anda lihat ujung knalpot. Bila berwarna abu- abu dan ketika injak gas, ternyata gas buangnya tidak berwarna biru atau hitam, maka itu tandanya mesin mobil normal. Bila pada RPM kl 800 mesin tenang tidak tergoyang – goyang hal itu menunjukan kondisi mesin bagus. Akan tetapi bila warna ujung knalpot hitam berjelaga maka hal ini menunjukan mesin tidak normal.
Kedua coba rasakan aroma gas buang apakah ada bau bensin dan terasa perih dimata? Kalau gas buangnya membuat mata perih, tandanya campuran bensin dan udara tidak seimbang, suplai bensin terlalu banyak. Sekarang cari apa yang menyebabkan?
Mulai dari yang paling mudah. Periksa saringan udara, bila sudah hitam segeralah mengganti baru. Kemudian di karburator ada sekrup penyetel campuran udara dan bensin. Coba diputar ke kiri atau ke kanan sampai menemukan RPM mesin tertinggi. Hati- hati yang distel bukan sekrup RPM/ idle. Bila kedua hal sudah dilakukan, periksa juga saat pengapian, stel kembali yang tepat sesuai buku petunjuk. Bila setelah distel masih juga beraroma bensin, disarankan bongkar karburator. Besihkan dan stel pelampungnya.
Kalau masih belum berhasil ganti spuyer primer dan skunder. Gunakan spuyer berukurannya lebih kecil. Contoh, semula 160 (1.6 mm) menjadi 140 dan dari 120 menjadi 100. Bila setelah di ganti ternyata mesin tidak bertenaga dan ketika jalan tidak lancar (nyendal- nyendal) maka kembalikan ke spuyer asli, karena mesin memang membutuhkan bensin sebanyak spuyer aslinya itu. Akan tetapi setelah pakai spuir asli, perhatikan ujung knalpot, harus berwarna abu- abu dan gas knelpot tidak membuat mata perih.
Sebagai catatan tambahan, bila mobil sudah turun mesin dan ganti piston, bisa jadi selindernya sudah diperbesar (korter). Akibatnya CC mobil sudah lebih besar dari 1300 CC. Mobil yang istilahnya, over size biasanya juga sudah lebih boros tidak bisa seperti standart lagi. Pertanyaan lainnya, apakah ketika mengganti ring dan skur klep, mesin tidak di kortel dan mengganti psiton baru ? Kalau benar demikian, maka ada kemungkinan pemasangan ring baru tidak memberikan dampak optimal pada kinerja mesin. Karena pasti selinder mesin mobil sudah lebih besar (banyak) dari ukuran ring baru yang dipasangkan sekarang. Akibatnya adalah mesin tetap boros, sekalipun sudah dilakukan skur klep dan ganti ring piston.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar