01 September 2007

OLI MENETES DI GARASI

KOMPAS, Kamis, 18-05-1995.
SENANG atau tidak senang, akan datang juga saat di mana bagian demi bagian mobil mengalami keausan. Bagian-bagian yang berputar tentu akan menjadi aus, dan ini akan membuat mobil menjadi tidak normal. Ketidaknormalan bisa berupa munculnya bunyi berisik, ada pula yang menimbulkan kebocoran air atau oli.

Bila terjadi kebocoran pada sistem pendingin air, maka akan mengakibatkan meningginya suhu pada mesin. Sedangkan bila kebocoran terjadi pada sistem pelumasan, tentu akan mengurangi jumlah oli yang pada akhirnya merusak bagian-bagian mobil yang penting. Bagi Anda yang amat menyayangi mobil dan teliti merawatnya, maka apa saja yang dirasakan, didengar atau dilihat, selalu menarik perhatian. Perasaan kurang enak saat mengemudi, bunyi berisik baik di mesin maupun roda, dan garasi yang kotor karena tetesan oli dari bagian mobil, tentu akan merisaukan Anda. Berbagai macam pertanyaan bisa muncul. Menyangkut bunyi, apakah bunyi ini membahayakan mesin? Sikap teliti, tentu akan amat menguntungkan pemakai. Namun tidak ditutup kemungkinan adanya sebagian pemilik mobil yang tidak mau repot dengan mobilnya. Yang penting bisa distarter dan jalan. Baginya, perpindahan gigi berbunyi kasar dan bahkan ruang penumpang sudah bau minyak rem, ban gembos pun tidak menarik perhatiannya. Bila kondisi seperti ini terus berlanjut, suatu saat mobil bisa mogok di jalan atau membahayakan orang lain. Sering dijumpai, terdapat bekas tetesan oli di garasi mobil. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan, dari mana asal oli, dan bagaimana cara mengatasinya? Apalagi bila mobil selalu diparkir dengan posisi sama di garasi, dan tetesan oli selalu terdapat pada tempat atau wilayah lantai yang sama.

Ujung kanan depan
Apabila tetesan oli selalu muncul pada bagian bawah mobil ujung kanan depan, maka Anda harus ingat bahwa di lokasi ini, baik mobil dengan penggerak roda depan (front wheel drive/FWD) maupun roda belakang (rear wheel drive/RWD) terpasang pompa oli untuk sistem power steering, karena sebagai penggerak pompa itu digunakan putaran dari crankshaft (kruk as). Oli yang menetes bisa berwarna bersih atau merah. Gejala itu biasanya menunjukkan adanya kebocoran pada seal kompresor bukan pada komponen inti dari pompa. Namun, bila tidak segera diperbaiki, justru akan merusak bagian dalam pompa karena kehabisan oli.

Masih di bagian ini, ada seal oli crankshaft dan seal pompa oli. Warna olinya kotor, sama dengan warna oli saat Anda memeriksa permukaan oli. Bila terjadi kebocoran, selain mengurangi persediaan oli pada ruang mesin, oli yang merembes di sekitar bagian ini amat membahayakan mobil yang menggunakan timing belt. Timing belt akan cepat rusak dan putus.

Depan-tengah
Bila oli menetes di depan-tengah dekat radiator. Pada mobil RWD, oli merembes keluar dari seal crankshaft. Warna oli sama dengan warna oli mesin. Oli seal yang tidak segera diganti akan menyebabkan persediaan oli di dalam mesin berkurang, dan pada tahap tertentu membuat bunyi detakan (bunyi metal). Untuk mobil yang menggunakan timing chain, oli juga bisa menetes akibat paking penutupnya rusak atau baut pengancing tutup timing chain kendor.
Mundur ke belakang antara 30 - 50 cm, ada bagian mesin yang bisa meneteskan oli, karena di situ ada distributor yang ujungnya digerakkan oleh camshaft. Seal distributor rusak, biasanya berupa mengerasnya bahan karet. Oli yang merembes dari bagian ini, tidak terlalu deras, namun mengesankan mesin kotor tidak terawat.

Sedikit ke belakang atau bagian belakang mesin, Anda bisa menjumpai oli menetes. Oli ini keluar, bisa dari oli mesin atau bisa juga dari oli transmisi. Seal crankshaft yang rusak membuat oli merembes dari bagian ini. Tanda yang bisa diambil, oli dari mesin lebih encer, sedangkan kalau dari transmisi, lebih kental. Selain itu, paking tutup atas atau bawah mesin yang tidak rapat juga memberi gejala oli menetes dari bagian ini.

Oli yang bocor dari transmisi tentu lebih kental dibanding dengan oli mesin. Mobil, seperti Kijang, mempunyai dua buah seal. Satu untuk input lainnya untuk outputshaft. Namun untuk mobil dengan empat roda penggerak seperti Jeep, seal-nya lebih banyak. Umumnya letak seal di bawah jok depan. Tetesan oli di sini ada hubungannya dengan oli transmisi.

Ke belakang
Bila gardan (RWD Rear Wheel Drive) kehabisan oli, akan mengakibatkan gigi yang bernilai jutaan rupiah rusak. Oli mesin yang habis akan menyebabkan mesin rusak berat dan butuh biaya mahal untuk perbaikan. Begitu pula dengan transmisi. Oli pada bagian ini tidak boleh kurang apalagi habis, dan harus diganti secara berkala.

Agak ke belakang, kurang lebih di tengah, antara dua ban belakang ada seal untuk gardan. Olinya juga lebih kental dibanding oli mesin. Segeralah mengganti seal baru bila ada tetesan oli di bagian ini. Oli gardan juga bisa keluar lewat seal yang ada pada roda belakang kiri atau kanan. Gejala ini menyebabkan ban sisi dalam kelihatan kotor karena oli. Pengaruhnya bisa sampai sistem pengereman atau rem kurang pakem.

Pada mobil FWD, baik oli mesin, transmisi atau gardan, letaknya di bagian depan mobil. Mobil jenis ini tampak amat berbeda dengan mobil berpenggerak roda belakang, karena mesinnya melintang. Jumlah seal bisa sama banyak, tetapi semuanya terletak di bagian depan mobil. Bila terjadi kebocoran, segeralah mencari penyebabnya, jangan dibiarkan berlarut-larut. Ada merek mobil yang oli mesin, transmisi, dan gardannya menjadi satu. Ada pula yang oli mesinnya dipisahkan dari oli transmisi dan oli gardan. Maka amat berbahaya kalau oli
sampai habis, karena akan merusak beberapa bagian mobil sekaligus.

Bagian yang jarang diperhatikan adalah oli di roda gigi setir. Jumlah oli di bagian ini kental dan tidak lebih dari 0,5 liter. Bila bagian ini yang bocor, tetesan oli tampak dekat roda depan kanan kanan, bila letak setir di kanan. Oli yang habis akan membuat setir berat dan kemudian merusak bearing dan permukaan roda gigi. Kecuali pada setir sistem rack and pinion yang tidak menggunakan oli tetapi pelumas gemuk.

Kemungkinan lain, Anda mungkin juga menjumpai ada oli menetes dari ujung knalpot. Gejala ini menandakan sudah parahnya kondisi mesin. Sering Anda mengalami kesulitan dengan tenaga mesin, dan oli mesin sering habis. Hal ini biasanya disebabkan oleh rusaknya dudukan batang klep dan seal klep. Cara terbaik adalah, segera bawa mobil Anda ke bengkel.

Tidak ada komentar:

Konsultasi, informasi dan tanya jawab. Kirim email ke martin.teiseran@yahoo.co.id


Free shoutbox @ ShoutMix