Suara Merdeka 19 Sepetember 2007
Tanya, Dear Mr Martin, Mobil saya Toyota Kijang kapsul tahun 1997, pertanyaan saya:
1. Redaksi ini terbitnya pada hari apa saja?
2. Untuk Tune up mesin sebaiknya setiap berapa km?
3. Karena banyaknya produk oli saat ini sebaiknya pakai merk apa?
4. Filter udara sebaiknya diganti setiap berapa kilimeter?
5. Tiap pagi setiap hidupkan mesin ada bunyi kletek, tapi kalau sudah panas hilang, apa penyebabnya? Apa bahaya dan bagaimana cara menghilangkannya?
Terima kasih atas jabawannya. BRGDS/ Hadi hadie_p@yahoo.co.id
Jawab: Rubrik ini terbit dua minggu sekali pada hari Rabu. Tune up mesin untuk mesin tipe 7K, sesuai dengan anjuran buku servis Toyota setiap 5000 km. Namun tune up mesin sekarang bukan seperti dulu lagi, tidak perlu harus stel klep dan bersihkan platina, kecuali sampai ada bunyi. Karena sistem klepnya sudah menggunakan self adjuster. Demikian pula untuk pengapian sudah menggunakkan CDI (tanpa platina) sehingga tidak perlu ada pembersihan atau penggantian platina pada Kijang Anda. Yang perlu hanya membersihkan saringan-saringan dan ganti oli mesin, serta lakukan pemeliharaan berkala lainnya.
Soal oli, tidak perlu repot-repot pakai merk apalagi yang mahal-mala, yang penting perhatikan klasnya oli, saya sarankan pakai saja oli yang kalengnya ada tulisan API service SG atau SH. Soal 50W10 atau 20 boleh- boleh saja. Saya selama ini pakai oli yang memenuhi syarat teknik, memang merknya tetap.
Filter udara diganti setiap 20.000 km, namun bisa sampai 40.000 km, asal selalu dibersihkan dan perhatikan jangan sudah menjadi hitam, khusus di daerah sangat berdebu bahkan harus membersihkan setiap sore hari.
Bunyi kletek itu karena timing chain sudah mulur, segeralah diganti baru, namun kalau bunyinya hanya 30 detik sampai 1 menit masih bolehlah di pakai. Tetapi sampai 3 menit baru mau hilang bunyinya, saran saya segera mengganti timing chain baru. Memang tidak pernah sampai putus namun bisa mempengaruhi pengapian. (penjelasan soal oli bisa baca di arsip http://martin1948.blogspot.com)
Tanya: Bp Martin, saya ingin tanya apakah Daihatsu Xenia yg sudah VVTI,bisa menggunakan premium biasa yg ada di SEMARANG, atau harus menggunakan pertamax .(merusak mesin atau tidak). Saat ini saya memakai suzuki Karimun dan ada rencana ganti Xenia sebaiknya yang 1000cc atau ambil yg 1300cc. Dan mohon tanya bengkel tune up yg baik karena karimun saya tenaganya agak kurang. Terima kasih. johanes_surya@yahoo.co.id
Jawab: Premium di kota Semarang masih mengandung timbel. Karena mobil itu sudah dilengkapi dengan Catalytic Converter (CC) untuk mengeleminir gas beracun maka maka harus pakai bensin tanpa timbel, karena timbel itu akan merusak CC. Knalpot tersumbat. Untuk memilih 1000 CC atau 1300 CC dan bengkel untuk Karimun saya jawab lewat email saja.
Subject: Tanggapan atas jawaban om Martin di SM tgl 19 September
selamat pagi om martin.... saya baca jawaban om di rubrik konsultasi OTO ttg : Xenia pakai bensin tanpa timbal. Di dalam jawaban om menyatakan bahwa bensin premium di semarang masih mengandung timbal. Padahal menurut informasi yang saya peroleh dari Vice president of fuel sales & distribution Pertamina bapak Djaelani Sutomo menyatakan bahwa pertamina telah mendistribusikan bensin tanpa timbal ke seluruh indonesia sejak 2006.karena sejak tahun 2007 semua mobil yang diproduksi di Indonesia harus sesuai standart emisi Euro 2. pernyataan itu juga saja konfirmasikan lagi ke sdri Heppy wulansari Humas pertamina Jateng DIY yang menyatakan bahwa premium di jateng DIY sudah bebas timbal. besar harapan saya agar om martin dapat meng up date informasi tersebut sehingga tidak menyesatkan masyarakat umum. terimakasih dan mohon maaf.... hormat saya Dicky Kusprapto dicky_ks@yahoo.co.id
Martin: Terima kasih atas informasinya.
20 September 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar