30 September 2007

Kiat bagi Pengemudi Perempuan

KOMPAS, Kamis, 03-11-1994. Halaman: 10
DARI BAN PECAH SAMPAI AKI NGADAT

SEORANG teman perempuan minta dibuatkan "pegangan" bila menghadapi sejumlah masalah tatkala mengendarai mobil. Maklum, halangan bisa terjadi di mana saja. Ban pecah, bensin habis, mobil mogok, merupakan kejadian-kejadian yang bisa terjadi.

"Haruskah perempuan mendapat perlakuan istimewa?" sergah seorang kawan. Atas pertanyaan itu, biar kaum perempuan yang menjawabnya sendiri. Meski demikian, kaum perempuan biasanya agak panik bila menghadapi sejumlah masalah pada kendaraannya. "Kami sering mengalami kesulitan, bingung, apa yang harus diperbuat kalau menemukan mobil mogok. Ban pecah dan bensin habis saja sudah membingungkan. Apalagi kalau ada masalah yang lain," rayu kawan perempuan.

Memang, sejauh-jauhnya langkah dan deru emansipasi kaum perempuan, tenaganya tidak dapat di-up grade. Karena itu perlu kiat khusus, misalnya, untuk menurunkan ban serep dan bongkar-pasang ban pada roda.

Mulai dengan mencuci
Kaum perempuan, bagaimanapun juga, bisa mengerjakan banyak hal untuk merawat mobilnya, asal berani mulai dengan hal-hal yang kecil, seperti mencuci mobil. Sekalipun pekerjaan mencuci mobil ini sepele, tetapi akan menjadi pembuka jalan untuk pekerjaan-pekerjaan yang lebih penting. Percaya atau tidak, dari mencuci, kita sedikit demi sedikit mengetahui letak dan nama-nama komponen pada mobil.

Mulailah mencuci bagian luar mobil. Kalau permukaan berdebu, lebih dulu bersihkan dengan "bulu ayam" (kemoceng atau sulak) yang terbuat dari bahan rafia. Mengapa? Kemoceng yang terbuat dari bulu ayam (sulak)sering membekaskan garit-garit pada bodi mobil. Setelah agak bersih, baru gunakan air untuk mencuci mobil.

Untuk menghemat air, gunakan air satu ember. Ingat, jangan menggunakan pel bekas membersihkan lantai atau busa, karena ada pasir halus yang bisa menggores permukaan cat bodi. Setiap kali mengelap satu sisi, kain itu dicuci kembali. Biasanya, kaum perempuan lebih telaten dan rajin bila membersihkan sesuatu.

Setelah beberapa kali membersihkan bagian luar dan ruang penumpang, cobalah buka kap mesin. Gunakan lap basah untuk membersihkan aki mobil. Pada bagian atas aki, ada dua kutub, satu bertanda (-), lainnya (+). Setelah beberapa kali membersihkan aki, coba kendurkan salah satu mur dan pasang kembali. Ulangi pekerjaan ini beberapa kali, lama-kelamaan Anda akan terbiasa. Pekerjaan ini penting dikuasai. Suatu saat bila terjadi korsluiting, Anda bisa mengatasinya dengan melepaskan salah satu pul aki.

Tidak bisa diasut
Suatu saat, mungkin mobil Anda tidak bisa diasut (distarter) karena aki habis. Untuk itu, mintalah bantuan teman yang mempunyai mobil untuk untuk mengisi aki Anda tanpa harus melepaskannya dari mobil. Cukup sediakan kabel panjang yang bisa menghubungkan kedua mobil (karena itu, sediakan kabel 5 m x 2 m di mobil). Caranya, hidupkan mobil teman Anda. Hubungkan kedua ujung kabel masing-masing ke plus dan minus, tetapi jangan sampai terbalik. Sebaiknya, kabel merah untuk arus plus, sedangkan kabel hitam untuk minus. Setelah kabel terhubungkan, bebaskan salah satu pul aki mobil yang tidak mogok. Jangan melepaskan kabel-kabel yang ada di situ, biarkan aki mobil Anda yang kosong diisi oleh mobil teman selama 15 menit.

Pertanyaannya kini, apa yang menyebabkan aki habis? Jawabannya: sudah berapa lama aki itu sudah digunakan. Kalau sudah dua tahun lebih digunakan, wajar saja aki perlu diganti yang baru. Kedua, coba salah satu pul aki dibebaskan. Kunci kontak pada posisi off. Singgungkan selintas, kabel-kabel yang tadi dilepas dengan pul aki. Bila bunga api akinya kecil dan halus, itu tandanya wajar, karena arus aki digunakan untuk jam atau siap kerjanya alarm, asesori yang ada di mobil Anda. Tetapi, bila bunga apinya besar dan berbunyi keras, sebaiknya jangan dipasang kembali. Biarkan beberapa saat, lalu bawa ke bengkel untuk diobservasi. Karena ada arus aki yang terus ada walaupun kontak mobil sudah dimatikan.

Masih di ruang mesin. Biasakan setiap pagi memeriksa permukaan oli. Cabut dep stik oli. Tambahkan oli sampai tanda full. Bila dalam jarak 1.000 km Anda harus menambah oli sekitar 30 persen dari jumlah oli waktu pertama mengganti (harap diingat, biasanya berapa liter oli yang diisikan ke mesin mobil Anda), mobil harus diobservasi di bengkel. Mungkin ada kebocoran atau oli mesin ikut terbakar karena ring piston sudah aus.

Selain itu, di atas karburator ada saringan udara. Bersihkan setiap 5.000 km. Bila Anda rutin ke bengkel tiap 5.000 km, perhatikan apakah pekerjaan ini sudah dilakukan bengkel. Mintakan perawatan berkala, sesuai buku servis waktu membeli mobil, termasuk mengganti oli setiap 5.000 km. Kini hampir semua mobil sudah menggunakan sistim injeksi, maka saringan udara terletak dibagian depan atau tengah di ruang mesin.

Tidak kalah penting, memeriksa air pada tangki reservoir. Tambahkan air secukupnya. Bila setiap hari air habis, mobil perlu diperiksa di bengkel, mungkin ada bagian radiator yang bocor. Hal ini sering ditandai dengan naiknya temperatur, diikuti bunyi nglithik dan tenaganya kurang.
Untuk aki, perlu diperhatikan permukaan airnya. Permukaan harus sesuai dengan garis yang ada di sisi luar. Aki yang kering karena terlambat diisi air aki, bisa berakibat fatal. Anda harus mengganti dengan yang baru. Kalaupun bisa dipakai kembali setelah diisi air aki, biasanya umur pakainya lebih pendek.

Bunyi "ngek ngek" ketika mau start
Sering terjadi, lampu aki di dasbor menyala terang tetapi mobil tidak bisa diasut, dan hanya berbunyi ngek ngek. Untuk itu, cobalah periksa pul aki. Bila kendor, coba dikencangkan.

Untuk mobil lama, meski akinya baik, kadang-kadang motor starter-nya tidak mau berputar, dan hanya berbunyi "tik tak". Untuk mengatasinya, posisikan kunci kotak pada off, lalu masukkan transmisi ke gigi 3. Turunlah dari mobil dan dorong sejauh 20 cm, atau mobil digoyang-goyang lalu coba diasut lagi. Kerewelan ini biasanya disebabkan oleh gigi starter yang tidak mau gandeng dengan fly wheel. Jangan biarkan kondisi ini berlalu terlalu lama, karena akan merusak gigi fly wheel. Motor starter perlu diservis di bengkel.

Sesudah terbiasa dengan aneka pekerjaan itu, coba mencari letak dan membuka rumah sekring. Sekring adalah pusat "saraf" mobil. Pernah terjadi, lampu sinyal di dasbor mati semua, sementara lampu besar dan klakson bekerja normal. Ternyata main fuse (sekring) 60 A (Ampere) putus. Bentuk sekring yang (kini) transparan memudahkan Anda untuk melihatnya. Gunakan alat untuk mencabut sekring, supaya kuku indah Anda tidak rusak. Dalam keadaan terpaksa, anda bisa menggantinya dengan lima helai kabel rambut, letakkan pada ujung sekring dan pasang kembali. Tetapi amat disarankan, Anda membawa persediaan sekring.

Mengganti ban
Kini soal mengganti ban. Banyak kaum perempuan yang menganggap itu soal gampang, karena sudah mengetahui letak ban serep, dongkrak, dan bentuk kunci roda. Untuk Anda yang belum terbiasa, disarankan untuk sesekali mengetahui cara membuka dan di mana letak ban serep.

Bagaimana pula cara melepaskan ban yang kempis.
Membuka mur roda untuk sedan dan minibus arah berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Kalau melepaskan ban yang kempis, mulailah dengan memasang dongkrak dan posisi rem tangan terpasang, ganjal (pakai batu) ban pada arah yang berlawanan dengan kemiringan jalan, supaya mobil tidak meluncur. Letakkan landasan dongkrak pada permukaan yang rata. Untuk mobil Eropa, ada celah khusus untuk mengangkat bodi mobil, yang terdapat pada sisi luar. Untuk sedan mengendorkan mur roda kunci ditekan berlawanan dengan arah jarum jam.

Sebelum dongkrak terangkat full, lebih dulu kendurkan baut roda yang kempis. Caranya, masukkan ujung kunci roda sampai full. Letak kunci roda harus sejajar dengan mobil dan ujungnya mengarah ke belakang mobil. Gunakan kaki kanan untuk menekan ujung kunci. Bila terlalu keras (maklum yang memasang ban semula adalah lelaki), gunakan dua kaki dengan dua tangan berpegang pada atap mobil.

Perlahan-lahan, ayunkan badan. Hati-hati, jangan sampai merusak cat mobil. Setelah baut roda kendur, baru dongkrak dinaikkan lagi.
Ban memang cukup berat. Gunakan stang dongkrak dan kunci roda, letakkan pada sisi bawah ban lalu coba diungkit. Untuk memasang kembali, lakukan prosedur yang sama. Hati-hati, mobil jangan terlalu digoyang. Letakkan ban serep yang bocor di bawah mobil. Maksudnya, kalau dongkrak dilepas, masih ada ban yang menahannya. Dekatkan empat lubang pada roda ban serep dengan empat baut as roda. Letakkan kunci roda dan stang dongkrak pada sisi bawah ban sebagai bantalan yang bisa bergerak. Perlahan-lahan masukkan mur ke baut. Memang agak sukar, dan Anda perlu beberapa kali latihan, lama-lama juga mahir.

Bila mobil Anda menggunakan ban tubeless, biasanya terhindar dari ban kempis di tengah jalan. Bila terkena paku, biasanya ban baru kempis setelah parkir lama. (Martin T. Teiseran, ahli mekanik, pengarang buku otomotif, bekerja di Semarang)

Tidak ada komentar:

Konsultasi, informasi dan tanya jawab. Kirim email ke martin.teiseran@yahoo.co.id


Free shoutbox @ ShoutMix