Ditulis April 2007
GM selama ini menjadi pemimpin di dunia otomotif dan pada tahun 2006 GM berhasil menjual 9.090.000 unit. Ini merupakan kali ke tiga dalam sejarah GM berhasil menjual melampaui 9 juta unit. Pertama pada tahun 1978 dan kedua pada tahun 2005. Namun demikian berita ini bukan berita yang menggembirakan karena, global salesnya terjadi penurunan 1 % sangat dipengaruhi oleh penjualan di Amerika Utara (NA). 2005 GM menjual : 9.170.000 unit. Kendati ada peningkatan penjualan di Asia seperti China dan Amerika Latin, ujar John Middlebrook, GM vice president, Global Sales, Service and Marketing “In 2006, we saw 18 percent growth in the Asia/Pacific region, and 17 percent growth in the Latin America, Africa and Middle East region. We’re also seeing improving results in Europe where we sold more than 2 million vehicles for the first time.”
Namun dengan pertumbuhan sebesar 7% menjadi tidak seimbang, karena pertumbuhan populasi mobil dunia dalam 5 tahun terakhir ini yang mengalami kenaikan 10 juta unit atau rekort yaitu 67 million (2006, 17.5%).
Sesungguhnya di 2006 GM sudah mengalami titik balik perbaikan “Karyawan GM sekarang fokus pada delivery, memimpin dalam hal design, quality dan technology. Kami percaya product terbaru merupakan refkleksi komitmen kami. Namun tidak ada yang tahu bagaimana akhir yang tepat dalam persaingan dengan pabrikan lainnya” kata Middlebrook. Ini merupakan pernyataan tidak pasti GM melihat sepak terjan Toyota. Nyaris selama 100 tahun GM memimpin dunia industri otomotif, berdiri pada tahun 1908, dengan karyawan sebanyak 284,000 di seluruh dunia. Kini hampir pasti di 2007 kepemimpinan dunia otomotif diambil alih Toyota.
Global Sales
The New York Time (akhir Desember 2006): “Toyota reported global group sales this year of 8.8 million cars and trucks, below G.M.’s 2006 sales forecast of 9.2 million vehicles. But the figures released today showed the two rival car giants on starkly different trajectories, with Toyota expecting to add a half million vehicle sales next year, at a time when G.M. is shuttering plants and laying off workers.
Surpassing G.M. would be a crowning achievement for Toyota, a company that got its start in the 1930s by reverse-engineering G.M. and Ford cars, and that spent decades catching up with Detroit. It would also end G.M.’s 81-year reign over the global auto industry, and mark another step in the rise of Asian carmakers.
Senada dengan NYT, The Age 18 Januari 2007 mengungkapkan data yang mendukung posisi no 1 Toyota. Dikatakan, GM tahun 2006 berhasil menjual 9.09 juta unit, itu berarti selisihnya hanya 300,000 unit dengan Toyota. Penjulan GM 2006 mengalami penurunan dari 9.170.000 pada 2005. Disisi lain Toyota terus mengalami kenaikan penjualan, sekitar 1 juta unit dibandingkan tahun 2005 dimana tahun sebelumnya
Pada tahun 2006, GM memang tumbuh 18 % di Asia Pasifik, 17 % di Amerika Latin, namun justeru di dalam negeri (NA) GM drop 9 %. Peningkatan di kedua wilayah tidak sebanding karena pasar otomotif di kedua wialayah jauh di bawah pasar di NA yang mampu memasarkan 16,5 juta unit.
Beberapa strategi yang dilaksanakan saat ini oleh Toyota sangat menjurus ke ambisinya untuk meraih posisi nomer 1 dunia. Langkah menginvestasikan $ 13.02 miliard di tahun 2007 di luar Jepang khususnya di NA, merupakan langkah mengamankan masa depan Toyota di dunia. Sejalan dengan itu, kebijakan penjualan semakin berubah. Prosentasi penjualan Toyota domestik di Jepang semakin kecil, dari 21.6% pada tahun 2006 dan menjadi 20.4% pada tahun 2007. Demikian pula sistim produksi overseas. Tahun 2006 rpoduksi overseas menjadi 49.6% dari tahun sebelumnya 48.3 %. Dampak positif dari kondisi ini, diyakini dalam jangka panjang akan menciptakan rasa aman dalam berbisnis. Karena semakin banyak, mobil di produksi di luar Jepang akan mengecilkan dampak psikologi, penolakan barang made ini Jepang akibat sentimen hegemoni ekonomi.
Di seluruh dunia Toyota mengalami pertumbuhan penjualan kecuali di Indonesia. Hal itu diakibatkan oleh kebijakasanaan pemerintah menaikan harga BBM dengan pengurangan subsidi. Namun “kecelakaan” ini malah menunjukan keunggulan Toyota. Dimana, pada saat penjualan mobil baru mengalamai penurunan, pembeli lebih berhati-hati membelanjakan rupiahnya, pada akhirnya pembeli memutuskan untuk pembeli Toyota. Terbukti market share Toyota di Indonesia melampaui target 30% dan kini menjadi 38,8% (123.703 unit).
Sekarang semakin jelas saja, mengapa demikian cepat Toyota mengambil oper posisi GM? Toyota sendiri memproyeksikan penjualannya pada tahun 2007 sebesar 9, 34 juta
03 September 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar