KOMPAS, Kamis, 03-11-1994. Halaman: 10
DARI BAN PECAH SAMPAI AKI NGADAT
SEORANG teman perempuan minta dibuatkan "pegangan" bila menghadapi sejumlah masalah tatkala mengendarai mobil. Maklum, halangan bisa terjadi di mana saja. Ban pecah, bensin habis, mobil mogok, merupakan kejadian-kejadian yang bisa terjadi.
"Haruskah perempuan mendapat perlakuan istimewa?" sergah seorang kawan. Atas pertanyaan itu, biar kaum perempuan yang menjawabnya sendiri. Meski demikian, kaum perempuan biasanya agak panik bila menghadapi sejumlah masalah pada kendaraannya. "Kami sering mengalami kesulitan, bingung, apa yang harus diperbuat kalau menemukan mobil mogok. Ban pecah dan bensin habis saja sudah membingungkan. Apalagi kalau ada masalah yang lain," rayu kawan perempuan.
Memang, sejauh-jauhnya langkah dan deru emansipasi kaum perempuan, tenaganya tidak dapat di-up grade. Karena itu perlu kiat khusus, misalnya, untuk menurunkan ban serep dan bongkar-pasang ban pada roda.
Mulai dengan mencuci
Kaum perempuan, bagaimanapun juga, bisa mengerjakan banyak hal untuk merawat mobilnya, asal berani mulai dengan hal-hal yang kecil, seperti mencuci mobil. Sekalipun pekerjaan mencuci mobil ini sepele, tetapi akan menjadi pembuka jalan untuk pekerjaan-pekerjaan yang lebih penting. Percaya atau tidak, dari mencuci, kita sedikit demi sedikit mengetahui letak dan nama-nama komponen pada mobil.
Mulailah mencuci bagian luar mobil. Kalau permukaan berdebu, lebih dulu bersihkan dengan "bulu ayam" (kemoceng atau sulak) yang terbuat dari bahan rafia. Mengapa? Kemoceng yang terbuat dari bulu ayam (sulak)sering membekaskan garit-garit pada bodi mobil. Setelah agak bersih, baru gunakan air untuk mencuci mobil.
Untuk menghemat air, gunakan air satu ember. Ingat, jangan menggunakan pel bekas membersihkan lantai atau busa, karena ada pasir halus yang bisa menggores permukaan cat bodi. Setiap kali mengelap satu sisi, kain itu dicuci kembali. Biasanya, kaum perempuan lebih telaten dan rajin bila membersihkan sesuatu.
Setelah beberapa kali membersihkan bagian luar dan ruang penumpang, cobalah buka kap mesin. Gunakan lap basah untuk membersihkan aki mobil. Pada bagian atas aki, ada dua kutub, satu bertanda (-), lainnya (+). Setelah beberapa kali membersihkan aki, coba kendurkan salah satu mur dan pasang kembali. Ulangi pekerjaan ini beberapa kali, lama-kelamaan Anda akan terbiasa. Pekerjaan ini penting dikuasai. Suatu saat bila terjadi korsluiting, Anda bisa mengatasinya dengan melepaskan salah satu pul aki.
Tidak bisa diasut
Suatu saat, mungkin mobil Anda tidak bisa diasut (distarter) karena aki habis. Untuk itu, mintalah bantuan teman yang mempunyai mobil untuk untuk mengisi aki Anda tanpa harus melepaskannya dari mobil. Cukup sediakan kabel panjang yang bisa menghubungkan kedua mobil (karena itu, sediakan kabel 5 m x 2 m di mobil). Caranya, hidupkan mobil teman Anda. Hubungkan kedua ujung kabel masing-masing ke plus dan minus, tetapi jangan sampai terbalik. Sebaiknya, kabel merah untuk arus plus, sedangkan kabel hitam untuk minus. Setelah kabel terhubungkan, bebaskan salah satu pul aki mobil yang tidak mogok. Jangan melepaskan kabel-kabel yang ada di situ, biarkan aki mobil Anda yang kosong diisi oleh mobil teman selama 15 menit.
Pertanyaannya kini, apa yang menyebabkan aki habis? Jawabannya: sudah berapa lama aki itu sudah digunakan. Kalau sudah dua tahun lebih digunakan, wajar saja aki perlu diganti yang baru. Kedua, coba salah satu pul aki dibebaskan. Kunci kontak pada posisi off. Singgungkan selintas, kabel-kabel yang tadi dilepas dengan pul aki. Bila bunga api akinya kecil dan halus, itu tandanya wajar, karena arus aki digunakan untuk jam atau siap kerjanya alarm, asesori yang ada di mobil Anda. Tetapi, bila bunga apinya besar dan berbunyi keras, sebaiknya jangan dipasang kembali. Biarkan beberapa saat, lalu bawa ke bengkel untuk diobservasi. Karena ada arus aki yang terus ada walaupun kontak mobil sudah dimatikan.
Masih di ruang mesin. Biasakan setiap pagi memeriksa permukaan oli. Cabut dep stik oli. Tambahkan oli sampai tanda full. Bila dalam jarak 1.000 km Anda harus menambah oli sekitar 30 persen dari jumlah oli waktu pertama mengganti (harap diingat, biasanya berapa liter oli yang diisikan ke mesin mobil Anda), mobil harus diobservasi di bengkel. Mungkin ada kebocoran atau oli mesin ikut terbakar karena ring piston sudah aus.
Selain itu, di atas karburator ada saringan udara. Bersihkan setiap 5.000 km. Bila Anda rutin ke bengkel tiap 5.000 km, perhatikan apakah pekerjaan ini sudah dilakukan bengkel. Mintakan perawatan berkala, sesuai buku servis waktu membeli mobil, termasuk mengganti oli setiap 5.000 km. Kini hampir semua mobil sudah menggunakan sistim injeksi, maka saringan udara terletak dibagian depan atau tengah di ruang mesin.
Tidak kalah penting, memeriksa air pada tangki reservoir. Tambahkan air secukupnya. Bila setiap hari air habis, mobil perlu diperiksa di bengkel, mungkin ada bagian radiator yang bocor. Hal ini sering ditandai dengan naiknya temperatur, diikuti bunyi nglithik dan tenaganya kurang.
Untuk aki, perlu diperhatikan permukaan airnya. Permukaan harus sesuai dengan garis yang ada di sisi luar. Aki yang kering karena terlambat diisi air aki, bisa berakibat fatal. Anda harus mengganti dengan yang baru. Kalaupun bisa dipakai kembali setelah diisi air aki, biasanya umur pakainya lebih pendek.
Bunyi "ngek ngek" ketika mau start
Sering terjadi, lampu aki di dasbor menyala terang tetapi mobil tidak bisa diasut, dan hanya berbunyi ngek ngek. Untuk itu, cobalah periksa pul aki. Bila kendor, coba dikencangkan.
Untuk mobil lama, meski akinya baik, kadang-kadang motor starter-nya tidak mau berputar, dan hanya berbunyi "tik tak". Untuk mengatasinya, posisikan kunci kotak pada off, lalu masukkan transmisi ke gigi 3. Turunlah dari mobil dan dorong sejauh 20 cm, atau mobil digoyang-goyang lalu coba diasut lagi. Kerewelan ini biasanya disebabkan oleh gigi starter yang tidak mau gandeng dengan fly wheel. Jangan biarkan kondisi ini berlalu terlalu lama, karena akan merusak gigi fly wheel. Motor starter perlu diservis di bengkel.
Sesudah terbiasa dengan aneka pekerjaan itu, coba mencari letak dan membuka rumah sekring. Sekring adalah pusat "saraf" mobil. Pernah terjadi, lampu sinyal di dasbor mati semua, sementara lampu besar dan klakson bekerja normal. Ternyata main fuse (sekring) 60 A (Ampere) putus. Bentuk sekring yang (kini) transparan memudahkan Anda untuk melihatnya. Gunakan alat untuk mencabut sekring, supaya kuku indah Anda tidak rusak. Dalam keadaan terpaksa, anda bisa menggantinya dengan lima helai kabel rambut, letakkan pada ujung sekring dan pasang kembali. Tetapi amat disarankan, Anda membawa persediaan sekring.
Mengganti ban
Kini soal mengganti ban. Banyak kaum perempuan yang menganggap itu soal gampang, karena sudah mengetahui letak ban serep, dongkrak, dan bentuk kunci roda. Untuk Anda yang belum terbiasa, disarankan untuk sesekali mengetahui cara membuka dan di mana letak ban serep.
Bagaimana pula cara melepaskan ban yang kempis.
Membuka mur roda untuk sedan dan minibus arah berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Kalau melepaskan ban yang kempis, mulailah dengan memasang dongkrak dan posisi rem tangan terpasang, ganjal (pakai batu) ban pada arah yang berlawanan dengan kemiringan jalan, supaya mobil tidak meluncur. Letakkan landasan dongkrak pada permukaan yang rata. Untuk mobil Eropa, ada celah khusus untuk mengangkat bodi mobil, yang terdapat pada sisi luar. Untuk sedan mengendorkan mur roda kunci ditekan berlawanan dengan arah jarum jam.
Sebelum dongkrak terangkat full, lebih dulu kendurkan baut roda yang kempis. Caranya, masukkan ujung kunci roda sampai full. Letak kunci roda harus sejajar dengan mobil dan ujungnya mengarah ke belakang mobil. Gunakan kaki kanan untuk menekan ujung kunci. Bila terlalu keras (maklum yang memasang ban semula adalah lelaki), gunakan dua kaki dengan dua tangan berpegang pada atap mobil.
Perlahan-lahan, ayunkan badan. Hati-hati, jangan sampai merusak cat mobil. Setelah baut roda kendur, baru dongkrak dinaikkan lagi.
Ban memang cukup berat. Gunakan stang dongkrak dan kunci roda, letakkan pada sisi bawah ban lalu coba diungkit. Untuk memasang kembali, lakukan prosedur yang sama. Hati-hati, mobil jangan terlalu digoyang. Letakkan ban serep yang bocor di bawah mobil. Maksudnya, kalau dongkrak dilepas, masih ada ban yang menahannya. Dekatkan empat lubang pada roda ban serep dengan empat baut as roda. Letakkan kunci roda dan stang dongkrak pada sisi bawah ban sebagai bantalan yang bisa bergerak. Perlahan-lahan masukkan mur ke baut. Memang agak sukar, dan Anda perlu beberapa kali latihan, lama-lama juga mahir.
Bila mobil Anda menggunakan ban tubeless, biasanya terhindar dari ban kempis di tengah jalan. Bila terkena paku, biasanya ban baru kempis setelah parkir lama. (Martin T. Teiseran, ahli mekanik, pengarang buku otomotif, bekerja di Semarang)
30 September 2007
29 September 2007
Menjawab Kolom Komentar Singkat
Debby saya mau tanya ni.. apa ada standar perawatan untuk bus ? ?gimana tuh standart perawatannya Details 2007-09-26 4:04 AM .
Sdr Debby, selamat pagi. Perawatan untuk bus sama saja dengan mobil lainnya. Yaitu rutin mengganti oli setiap 5000 km sampai 10.000 km tergantung petunjuk ketika membeli oli. Karena semua bus itu bahan bakarnya solar dan mobilitas tinggi serta jarak tempuh yang tinggi maka biasanya perusahaan bus membeli oli dalam jumlah besar. Sebentar saja sudah mencapai 5000 km. Selain itu saringan udara harus sering dibersihkan. Agar mesin awet, wajibkan setiap sore pulang dari cari duit saringan udara di bersihkan. Demikian juga setiap sore sudah mengisi solar sampai penuh, dan setiap pagi membuang air dari sendimeter yang ada di dekat tangki solar. Dengan cara ini saringan solar bisa terawatt dan dipakai lebih lama. Bus itu mesinnya besar, tali kipas juga panjang maka sering periksa kalau-kalau sudah kendor, harus dikencangkan kembali.
Salah satu kebiasaan sopir bus adalah menjalankan bus dengan cara kencang dan serentak berhenti kalau ada penumpang, khusus bus kota. Kebiasaan ini membuat banyak komponen aus dan kendor. Gerakan sentak akan membuat bagian karet per cepat aus, apalagi yang terbuat dari karet. Kampas rem juga cepat habis, termasuk plat kopling, release bearing, sinkromis ring bagian- bagian menyangkut kompling dan transmisi. Maka penting sekali pengemudi mengemudikan bus dalam kondisi lebih santai. Namun biasanya sopir kejar kejaran untuk mendapatkan setoran.
Satu lagi, akibat gerakan sentakan itu, maka mur garden yang berada persis di di ujung propeler shaft yang menyambung ke Gardan bisa cepat kendor. Untuk mengencangkannya harus melepas propeller shaft. Kalau mur ini kendor akan merusak garden dan nantinya terjadi bungi ngung- ngung waktu ngerem dan nging- nging nging ketika ngegas. Padahal harganya mahal lho. Yah prinsipnya perawatan sama dengan mobil lain caman lebih sering dan lebih telaten. Silahkan baca file lama di blog ini.
#
Tina Saya jg mau tanya, kira2 kpn waktu yg tepat u beli biar harga lbh murah (thn ini / thn depan?), thanx lg! Details 2007-09-24 2:52 AM
Selamat pagi sdr Tina. Kalau mau beli mobil agak murah harus setelah lebaran. Karena ada yang mau menjual kembali. Kalau mobil baru setiap tahun naik, tidak ada turunnya. Hanya tinggal di hitung dengan bunga deposito saja. Setiap tahun harga mobil naik sekitar 5 %. Tergantung yang laku atau yang tidak laku. Kalau uangnya diputar dulu dan untung maka beli tahun depan, namun kapan butuhnya?
#
Tina Halo Pa Martin, kantor saya mau beli mobil u Direktur,yg bisa pake sewaktu2 kirim barang lum.berat/tangguh, budget +/- 100jt. Thanx. Details 2007-09-24 2:50 AM.
Selamat pagi sdr Tina. Ini direktur yang merakyat, atau direktur yang mempunyai perusahaan sendiri sehingga tak perlu gengsian yang penting mobil dibeli untuk di pakai kerja, bukan untuk gengsi gengsian. Beli saja Avanza, Xenia atau APV, untuk jangka panjang beli yang irit dan suku cadang yang mudah dicari.
Wahyudi pak saya punya mobil blazer 97 gasnya suka turun naik. knp ya pak ? situs untuk konsultasi mesin mobil apa ya pak ? Details 2007-09-19 9:09 AM
Selamat pagi Pak Wahyudi. Mobil anda perlu diperiksa, kalau sudah pakai sistim injeksi perlu diperiksa ada kemungkin sensor – sensor ada yang tidak kerja. RPM mungkin perlu dinaikan sedikit. Apakah gasnya naik turun dalam intetrensitas tinggi sampai ketika sedang berjalan atau hanya ketika stasiner saja. Dengan inteleigen tester mungkin teknisi bisa menemukan penyebabnya.
Lutfi Pak, bikin ulasan tentang mobil yang cocok untuk pemula yang baru bisa stir dong Details 2007-09-19 5:44 AM
Sekarang singkat dulu yah, nanti tak buatkan ulasan yang lebih poannnnnnnjang. Pertama belajar pakai mobil kantor dulu, atau ikut kursus, jangan langsung pakai mobil baru dan jangan belajar pakai mobil matic. Nanti tidak bisa mengetir mobil transmisi manual. Kalau mau beli mobil beli mobil yang irit bensin, atau sekalian yang murah bagus tetapi boros, ex direktur. Yang irit tipe, Vios, avanza, Ceria, Cary 1000 dsb pokoknya ccnya kecil. Kedua ex direktur biasanya terawat bagus seperti crown tahun 95 harganya sekitar 40 jutaan. Tetapi dihajar oleh borosnya pemakaian bahan bakar.
Sdr Debby, selamat pagi. Perawatan untuk bus sama saja dengan mobil lainnya. Yaitu rutin mengganti oli setiap 5000 km sampai 10.000 km tergantung petunjuk ketika membeli oli. Karena semua bus itu bahan bakarnya solar dan mobilitas tinggi serta jarak tempuh yang tinggi maka biasanya perusahaan bus membeli oli dalam jumlah besar. Sebentar saja sudah mencapai 5000 km. Selain itu saringan udara harus sering dibersihkan. Agar mesin awet, wajibkan setiap sore pulang dari cari duit saringan udara di bersihkan. Demikian juga setiap sore sudah mengisi solar sampai penuh, dan setiap pagi membuang air dari sendimeter yang ada di dekat tangki solar. Dengan cara ini saringan solar bisa terawatt dan dipakai lebih lama. Bus itu mesinnya besar, tali kipas juga panjang maka sering periksa kalau-kalau sudah kendor, harus dikencangkan kembali.
Salah satu kebiasaan sopir bus adalah menjalankan bus dengan cara kencang dan serentak berhenti kalau ada penumpang, khusus bus kota. Kebiasaan ini membuat banyak komponen aus dan kendor. Gerakan sentak akan membuat bagian karet per cepat aus, apalagi yang terbuat dari karet. Kampas rem juga cepat habis, termasuk plat kopling, release bearing, sinkromis ring bagian- bagian menyangkut kompling dan transmisi. Maka penting sekali pengemudi mengemudikan bus dalam kondisi lebih santai. Namun biasanya sopir kejar kejaran untuk mendapatkan setoran.
Satu lagi, akibat gerakan sentakan itu, maka mur garden yang berada persis di di ujung propeler shaft yang menyambung ke Gardan bisa cepat kendor. Untuk mengencangkannya harus melepas propeller shaft. Kalau mur ini kendor akan merusak garden dan nantinya terjadi bungi ngung- ngung waktu ngerem dan nging- nging nging ketika ngegas. Padahal harganya mahal lho. Yah prinsipnya perawatan sama dengan mobil lain caman lebih sering dan lebih telaten. Silahkan baca file lama di blog ini.
#
Tina Saya jg mau tanya, kira2 kpn waktu yg tepat u beli biar harga lbh murah (thn ini / thn depan?), thanx lg! Details 2007-09-24 2:52 AM
Selamat pagi sdr Tina. Kalau mau beli mobil agak murah harus setelah lebaran. Karena ada yang mau menjual kembali. Kalau mobil baru setiap tahun naik, tidak ada turunnya. Hanya tinggal di hitung dengan bunga deposito saja. Setiap tahun harga mobil naik sekitar 5 %. Tergantung yang laku atau yang tidak laku. Kalau uangnya diputar dulu dan untung maka beli tahun depan, namun kapan butuhnya?
#
Tina Halo Pa Martin, kantor saya mau beli mobil u Direktur,yg bisa pake sewaktu2 kirim barang lum.berat/tangguh, budget +/- 100jt. Thanx. Details 2007-09-24 2:50 AM.
Selamat pagi sdr Tina. Ini direktur yang merakyat, atau direktur yang mempunyai perusahaan sendiri sehingga tak perlu gengsian yang penting mobil dibeli untuk di pakai kerja, bukan untuk gengsi gengsian. Beli saja Avanza, Xenia atau APV, untuk jangka panjang beli yang irit dan suku cadang yang mudah dicari.
Wahyudi pak saya punya mobil blazer 97 gasnya suka turun naik. knp ya pak ? situs untuk konsultasi mesin mobil apa ya pak ? Details 2007-09-19 9:09 AM
Selamat pagi Pak Wahyudi. Mobil anda perlu diperiksa, kalau sudah pakai sistim injeksi perlu diperiksa ada kemungkin sensor – sensor ada yang tidak kerja. RPM mungkin perlu dinaikan sedikit. Apakah gasnya naik turun dalam intetrensitas tinggi sampai ketika sedang berjalan atau hanya ketika stasiner saja. Dengan inteleigen tester mungkin teknisi bisa menemukan penyebabnya.
Lutfi Pak, bikin ulasan tentang mobil yang cocok untuk pemula yang baru bisa stir dong Details 2007-09-19 5:44 AM
Sekarang singkat dulu yah, nanti tak buatkan ulasan yang lebih poannnnnnnjang. Pertama belajar pakai mobil kantor dulu, atau ikut kursus, jangan langsung pakai mobil baru dan jangan belajar pakai mobil matic. Nanti tidak bisa mengetir mobil transmisi manual. Kalau mau beli mobil beli mobil yang irit bensin, atau sekalian yang murah bagus tetapi boros, ex direktur. Yang irit tipe, Vios, avanza, Ceria, Cary 1000 dsb pokoknya ccnya kecil. Kedua ex direktur biasanya terawat bagus seperti crown tahun 95 harganya sekitar 40 jutaan. Tetapi dihajar oleh borosnya pemakaian bahan bakar.
28 September 2007
Betulkah Corolla GL Ringkih?
Suara Merdeka Agustus 2003
Begini pak, saya baru beli mobil Corolla GL 83 dengan kondisi yang masih cukup baik. Akan tetapi kenapa banyak orang yang menyesalkan pembelian mobil ini. Katanya: 1. Corolla GL itu bahasa jawanya ringkih 2. Spare partnya sulit dicari, serta kalau ada mahal sebagai orang yg awam akan mesin saya sedikit bingung karena setahu saya product Corolla kan banyak sampai tahun inipun masih ada yang terbaru. Perkiraan saya spare partnya pastikan masih mirip.pertanyaan saya : 1. Apakah betul kata orang tsb 2. Ciri apa yg harus saya waspadai dlm perawatan mobil ini terimakasih Edy gunawan, egunawan@rpxholding.com
Jawab: Corolla GL memang tidak banyak beredar, karena lalu diganti dengan Corolla SE. Toyota menjual Corolla GL di negeri ini, pertama kalinya untuk memperkenalkan mobil dengan penggerak roda depan, karena sebelumnya ada Corolla DX yang menggunakan garden (penggerak roda belakang). Mesin mobil ini justeru cukup bandel dan awet. Karena salah satu keunggulanya adalah, bila timing belt putus mesin tidak akan rusak parah. Mesin hanya mogok lalu berhenti. Setelah dipasang timing belt baru di bengkel mobil jalan normal kembali, berbeda dari Corolla SE dan Honda. Kalau timing belt putus, akan merusak banyak bagian mesin. Oleh karena itu tidak benar dikatakan Corolla GL ringkih. Plat bodinya juga cukup tebal, dan coba perhatikan sudah sekian tahun tidak terlalu banyak bagian yang keropos.
Memang ada beberapa keluhan pada sistim stir. Kalau jalan di jalan yang tidak mulus ada bunyi- bunyi. Bunyi tersebut tidak membahayakan mobil maupun penumpang, akan tetapi membuat pengemudi kurang nyaman. Penyebabnya karena rack and pinion dan joke yang berada didekat roda dan as stir longgar. Kalau diganti baru masalah teratasi. Suku cadang tidak terlalu susah, asal mau sabar akan dicarikan dealer Toyota. Untuk itu saya sarankan coba menghubungi bengkel Toyota terdekat. Kalau ingin mesinnya optimal disarankan menggunakan bensin petamax. Karean oktan 92 sangat cocok untuk mobil jenis Corolla GL.
Seperti umumnya mobil tua, yang perlu diperhatikan adalah air, oli dan saringan udara serta saringan oli. Perhatikan akalau ada tetesan air segera dicari tahu dari mana asalanya. Kalau ada kebocoran segera diperbaiki. Demikian pula kalau ada tetesan oli dilantai garasi, segera periksa ke bengkel. Setiap 10.000 km ganti saringan oli dan ganti oli setiap 5.000 km. Kalau saringan udara sudah tampak hitam segera diganti baru (atau ganti setiap 20.000 km). Sakarang perhatikan ujung knalpot, kalau berwarna hitam dan berjelaga segera diperiksa karena mungkin oli ikut terbakar atau bensin terlalu boros
Pemeriksaan atas besaran kadar CO sangat penting, hasil menunjukan baik atau buruk kondisi mesin sampai irit atau tidak sebuah mobil. Maka bengkel yang belum memiliki CO tester mestinya mulai menyediakan. Selain membuat mobil irit bahan bakar juga menjaga agar udara yang kita hirup lebih bersih.
Begini pak, saya baru beli mobil Corolla GL 83 dengan kondisi yang masih cukup baik. Akan tetapi kenapa banyak orang yang menyesalkan pembelian mobil ini. Katanya: 1. Corolla GL itu bahasa jawanya ringkih 2. Spare partnya sulit dicari, serta kalau ada mahal sebagai orang yg awam akan mesin saya sedikit bingung karena setahu saya product Corolla kan banyak sampai tahun inipun masih ada yang terbaru. Perkiraan saya spare partnya pastikan masih mirip.pertanyaan saya : 1. Apakah betul kata orang tsb 2. Ciri apa yg harus saya waspadai dlm perawatan mobil ini terimakasih Edy gunawan, egunawan@rpxholding.com
Jawab: Corolla GL memang tidak banyak beredar, karena lalu diganti dengan Corolla SE. Toyota menjual Corolla GL di negeri ini, pertama kalinya untuk memperkenalkan mobil dengan penggerak roda depan, karena sebelumnya ada Corolla DX yang menggunakan garden (penggerak roda belakang). Mesin mobil ini justeru cukup bandel dan awet. Karena salah satu keunggulanya adalah, bila timing belt putus mesin tidak akan rusak parah. Mesin hanya mogok lalu berhenti. Setelah dipasang timing belt baru di bengkel mobil jalan normal kembali, berbeda dari Corolla SE dan Honda. Kalau timing belt putus, akan merusak banyak bagian mesin. Oleh karena itu tidak benar dikatakan Corolla GL ringkih. Plat bodinya juga cukup tebal, dan coba perhatikan sudah sekian tahun tidak terlalu banyak bagian yang keropos.
Memang ada beberapa keluhan pada sistim stir. Kalau jalan di jalan yang tidak mulus ada bunyi- bunyi. Bunyi tersebut tidak membahayakan mobil maupun penumpang, akan tetapi membuat pengemudi kurang nyaman. Penyebabnya karena rack and pinion dan joke yang berada didekat roda dan as stir longgar. Kalau diganti baru masalah teratasi. Suku cadang tidak terlalu susah, asal mau sabar akan dicarikan dealer Toyota. Untuk itu saya sarankan coba menghubungi bengkel Toyota terdekat. Kalau ingin mesinnya optimal disarankan menggunakan bensin petamax. Karean oktan 92 sangat cocok untuk mobil jenis Corolla GL.
Seperti umumnya mobil tua, yang perlu diperhatikan adalah air, oli dan saringan udara serta saringan oli. Perhatikan akalau ada tetesan air segera dicari tahu dari mana asalanya. Kalau ada kebocoran segera diperbaiki. Demikian pula kalau ada tetesan oli dilantai garasi, segera periksa ke bengkel. Setiap 10.000 km ganti saringan oli dan ganti oli setiap 5.000 km. Kalau saringan udara sudah tampak hitam segera diganti baru (atau ganti setiap 20.000 km). Sakarang perhatikan ujung knalpot, kalau berwarna hitam dan berjelaga segera diperiksa karena mungkin oli ikut terbakar atau bensin terlalu boros
Pemeriksaan atas besaran kadar CO sangat penting, hasil menunjukan baik atau buruk kondisi mesin sampai irit atau tidak sebuah mobil. Maka bengkel yang belum memiliki CO tester mestinya mulai menyediakan. Selain membuat mobil irit bahan bakar juga menjaga agar udara yang kita hirup lebih bersih.
27 September 2007
ANDAIKAN LETAK KNALPOT DI DEPAN HIDUNG KITA
Maaf pembaca, selama dua hari saya absen, maklum di Muntilan telkomnet tak lancar......
KOMPAS, Selasa, 14-09-1999. Halaman: 9
Agaknya kita belum sadar akan pentingnya CO rendah dan kebersihan
lingkungan. Terbukti, masih sering kita temui bus dan truk bebas
melepaskan asap tebal yang selain berbahaya bagi kesehatan juga
menghalangi pandangan mata pengemudi di belakangnya.
***
SEANDAINYA lubang pembuangan knalpot kendaraan itu ada di depan
hidung kita, mungkin kita segera sadar perlunya menjaga kebersihan
udara. Padahal emisi gas beracun kendaraan bermotor sudah banyak
memakan korban.
Ingat kisah orang pacaran di Ancol yang meninggal di dalam mobil
yang AC dan mesinnya hidup? Atau kisah dua anak kecil yang tertidur
dalam mobil yang AC dan mesinnya hidup, lalu ditinggal ibunya
berbelanja, dan ketika ditemukan sudah tak bernyawa? Pernah terjadi,
karena hujan, semua jendela mobil ditutup, dan AC dihidupkan. Ketika
turun, seluruh penumpang lemas dan muntah-muntah. Ternyata CO merayap
masuk ruang penumpang karena knalpot bocor atau melalui bodi yang
keropos.
Bahayanya, CO adalah gas tidak beraroma. Lewat penapasan, ia
mengikat Hemoglobin 210 kali lebih kuat dibanding O2 yang dihirup.
Dengan kata lain, CO dengan kadar tertentu, amat cepat mencapai
syaraf di otak. CO dengan konsentrasi 100 ppm menyebabkan pusing dan
cepat capek, pada 250 ppm akan membuat seseorang pingsan, dan pada
konsentrasi 1.000 ppm, bisa membuat seseorang mati. Sedangkan pada
udara segar di pegunungan, kadar CO hanya 0,05 ppm. Kini, pemerintah
atau LSM banyak mendirikan tugu untuk memantau tingkat CO.
Meski banyak memakan korban, namun agaknya kita belum sadar akan
pentingnya CO rendah. Di jalan raya, masih sering ditemui bus dan
truk bebas melepaskan asap tebal. Padahal gas buang yang pekat selain
berbahaya bagi kesehatan, juga menghalangi pandangan mata pengemudi
di belakangnya. Rendahnya kesadaran akan kebersihan udara, membuat
udara yang kita hirup makin beracun.
Sejauh ini, Jakarta disebut menduduki peringkat ketiga setelah
New York dan Bangkok, sebagai penghasil gas beracun, terutama yang
disemburkan kendaraan bermotor. Bisa dipastikan, polusi udara di
Jakarta akan segera diikuti kota-kota besar lain seperti Medan,
Surabaya, Ujungpandang, dan kota-kota lain di Jawa Tengah seperti
Semarang, Solo, atau Yogyakarta.
Bisa Dikurangi
Tinggi-rendahnya CO pada gas buang kendaraan, bisa menjadi
indikator kinerja mesin mobil. Bila CO rendah, bahan bakar yang masuk
silinder terbakar habis, mesin lebih bertenaga dan irit bahan bakar.
Sebaliknya, bila gas buang ber-CO tinggi, mesin kurang bertenaga dan
boros bahan bakar.
Lalu, bagaimana mengetahui kadar CO? Bengkel-bengkel besar
biasanya menggunakan alat yang disebut gas analyzer. Dengan alat ini,
mesin disetel kembali untuk mendapatkan CO terrendah. Tune-up tidak
cukup untuk mengetahui besar kadar gas CO yang dibuang.
Teknologi kendaraan bermotor pun sudah amat maju. Desain mesin,
diarahkan agar ramah lingkungan. Pasokan bahan bakar yang diinjeksi
dan dikendalikan komputer, menghasilkan kinerja mesin yang optimal
dan produksi gas beracun yang minim. Teknologi injeksi seperti sistem
Electronic Fuel Injection (EFI) dan catalytic converter yang
dipasangkan pada knalpot, bisa menjadi alternatif
mengurangi "produksi" gas beracun. Namun, dibanding EFI, catalytic
converter tidak begitu efisien, karena komponen ini tidak berpengaruh
langsung pada kinerja mesin, dan hanya mengelola gas dengan kandungan
CO, NOx dan HC yang cukup minim.
Bagaimana cara mengurangi kadar CO?
1. Tes kompresi mobil Anda, sesuai spesifikasi mesin mobil. Mesin
bensin yang bertekanan kompresi rendah, umumnya tidak bertenaga,
boros oli (tiap 1.000 km mungkin harus menambah oli satu liter).
Ujung knalpot berjelaga hitam, bukan abu-abu.
2. Saringan udara harus sering dibersihkan dan diganti setiap 20.000
km. Permukaan saringan udara yang tersumbat debu, akan lebih banyak
menyedot bensin, membuat campuran dengan udara tidak imbang.
3. Gas buang ber-CO tinggi, bisa dinetralisir dengan catalytic
converter yang dipasang pada saluran gas buang guna mengurangi jumlah
CO, NOx, dan HC. Alat itu sendiri merupakan komponen knalpot dari
emission control system.
Memang, tidak semua bengkel dilengkapi gas analyzer. Namun,
melihat tren dunia otomotif saat ini, memiliki alat ini sudah menjadi
keharusan sebuah bengkel.
(martin teiseran, ahli mekanik)
Ingat kadar CO yang merendah menunnukan mobil Anda irit. Oleh karena itu setelah melakukan Engine Tune Up mintalah kepada bengkel agar di test kadar CO mobil Anda. Kijang mesin seri K sekitar 2%, namun untuk mesin- mesin Vtec, VVTi yang sudah DOHC CO bisa rendah sampai 0,20 %.
KOMPAS, Selasa, 14-09-1999. Halaman: 9
Agaknya kita belum sadar akan pentingnya CO rendah dan kebersihan
lingkungan. Terbukti, masih sering kita temui bus dan truk bebas
melepaskan asap tebal yang selain berbahaya bagi kesehatan juga
menghalangi pandangan mata pengemudi di belakangnya.
***
SEANDAINYA lubang pembuangan knalpot kendaraan itu ada di depan
hidung kita, mungkin kita segera sadar perlunya menjaga kebersihan
udara. Padahal emisi gas beracun kendaraan bermotor sudah banyak
memakan korban.
Ingat kisah orang pacaran di Ancol yang meninggal di dalam mobil
yang AC dan mesinnya hidup? Atau kisah dua anak kecil yang tertidur
dalam mobil yang AC dan mesinnya hidup, lalu ditinggal ibunya
berbelanja, dan ketika ditemukan sudah tak bernyawa? Pernah terjadi,
karena hujan, semua jendela mobil ditutup, dan AC dihidupkan. Ketika
turun, seluruh penumpang lemas dan muntah-muntah. Ternyata CO merayap
masuk ruang penumpang karena knalpot bocor atau melalui bodi yang
keropos.
Bahayanya, CO adalah gas tidak beraroma. Lewat penapasan, ia
mengikat Hemoglobin 210 kali lebih kuat dibanding O2 yang dihirup.
Dengan kata lain, CO dengan kadar tertentu, amat cepat mencapai
syaraf di otak. CO dengan konsentrasi 100 ppm menyebabkan pusing dan
cepat capek, pada 250 ppm akan membuat seseorang pingsan, dan pada
konsentrasi 1.000 ppm, bisa membuat seseorang mati. Sedangkan pada
udara segar di pegunungan, kadar CO hanya 0,05 ppm. Kini, pemerintah
atau LSM banyak mendirikan tugu untuk memantau tingkat CO.
Meski banyak memakan korban, namun agaknya kita belum sadar akan
pentingnya CO rendah. Di jalan raya, masih sering ditemui bus dan
truk bebas melepaskan asap tebal. Padahal gas buang yang pekat selain
berbahaya bagi kesehatan, juga menghalangi pandangan mata pengemudi
di belakangnya. Rendahnya kesadaran akan kebersihan udara, membuat
udara yang kita hirup makin beracun.
Sejauh ini, Jakarta disebut menduduki peringkat ketiga setelah
New York dan Bangkok, sebagai penghasil gas beracun, terutama yang
disemburkan kendaraan bermotor. Bisa dipastikan, polusi udara di
Jakarta akan segera diikuti kota-kota besar lain seperti Medan,
Surabaya, Ujungpandang, dan kota-kota lain di Jawa Tengah seperti
Semarang, Solo, atau Yogyakarta.
Bisa Dikurangi
Tinggi-rendahnya CO pada gas buang kendaraan, bisa menjadi
indikator kinerja mesin mobil. Bila CO rendah, bahan bakar yang masuk
silinder terbakar habis, mesin lebih bertenaga dan irit bahan bakar.
Sebaliknya, bila gas buang ber-CO tinggi, mesin kurang bertenaga dan
boros bahan bakar.
Lalu, bagaimana mengetahui kadar CO? Bengkel-bengkel besar
biasanya menggunakan alat yang disebut gas analyzer. Dengan alat ini,
mesin disetel kembali untuk mendapatkan CO terrendah. Tune-up tidak
cukup untuk mengetahui besar kadar gas CO yang dibuang.
Teknologi kendaraan bermotor pun sudah amat maju. Desain mesin,
diarahkan agar ramah lingkungan. Pasokan bahan bakar yang diinjeksi
dan dikendalikan komputer, menghasilkan kinerja mesin yang optimal
dan produksi gas beracun yang minim. Teknologi injeksi seperti sistem
Electronic Fuel Injection (EFI) dan catalytic converter yang
dipasangkan pada knalpot, bisa menjadi alternatif
mengurangi "produksi" gas beracun. Namun, dibanding EFI, catalytic
converter tidak begitu efisien, karena komponen ini tidak berpengaruh
langsung pada kinerja mesin, dan hanya mengelola gas dengan kandungan
CO, NOx dan HC yang cukup minim.
Bagaimana cara mengurangi kadar CO?
1. Tes kompresi mobil Anda, sesuai spesifikasi mesin mobil. Mesin
bensin yang bertekanan kompresi rendah, umumnya tidak bertenaga,
boros oli (tiap 1.000 km mungkin harus menambah oli satu liter).
Ujung knalpot berjelaga hitam, bukan abu-abu.
2. Saringan udara harus sering dibersihkan dan diganti setiap 20.000
km. Permukaan saringan udara yang tersumbat debu, akan lebih banyak
menyedot bensin, membuat campuran dengan udara tidak imbang.
3. Gas buang ber-CO tinggi, bisa dinetralisir dengan catalytic
converter yang dipasang pada saluran gas buang guna mengurangi jumlah
CO, NOx, dan HC. Alat itu sendiri merupakan komponen knalpot dari
emission control system.
Memang, tidak semua bengkel dilengkapi gas analyzer. Namun,
melihat tren dunia otomotif saat ini, memiliki alat ini sudah menjadi
keharusan sebuah bengkel.
(martin teiseran, ahli mekanik)
Ingat kadar CO yang merendah menunnukan mobil Anda irit. Oleh karena itu setelah melakukan Engine Tune Up mintalah kepada bengkel agar di test kadar CO mobil Anda. Kijang mesin seri K sekitar 2%, namun untuk mesin- mesin Vtec, VVTi yang sudah DOHC CO bisa rendah sampai 0,20 %.
24 September 2007
Suzuki Mogok Kena Percikan Air Hujan
Kedaulatan Rakyat April 1996
Al. Soendoro, JL. Sultan Agung 20 Yogya 55251 Rubrik otomotif Bung Martin menjawab memberi kesempatan baik bagi saya untuk mengeluarkan uneg-uneg sehubung dengan persoalan mobil Suzuki 1985 Station Carry 1000.
Saya beli sebelum musim hujan. Jadi pada waktu dicoba tidak ada masalah, setelah tiba musim hujan, kendaraan sering dipakai hujan-hujan. Tetapi di tengah jalan pulang, tiba-tiba mobil saya mogok gara-gara roda menginjak genangan air yang agak dalam. Entah air tersebut memercik bagaimana tiba-tiba indikator CHARGE dan OLIE memerah. Kemudian mesin mati, setelah beberapa puluh menit.
Mesin hidup lagi setelah distater, sampai di rumah tanpa saya apa-apakan
Perlu kiranya saya sampaikan, kabel jurusan COIL dengan busi warna hitam ternyata tidak ada kawat logam sama sekali. Hal tersebut ketahuan pada saat saya raba waktu mesin hidup, rasa tersengat setrum pada salah satu kabel baru warna kuning. Kabel ama saya bedah ternyata isinya serat-serat halus dan bukan logam/metal.
Yang saya pertanyakan, apakah kabel hitam non metal itu gampang rusak mudah korsluiting atau mudah terluka sehingga kena air sedikit saja membuat mobil mogok? Kemudian apa penyebab kemogokan sebenarnya? Yang jelas setelah ganti kabel kuning dan busi 4 biji ganti total yang platinum, tak lagi mogok walaupun hujan deras genangan air dalam tidak mogok lagi.
Jawab: Membaca surat Anda dapat dipastikan penyebab mogok mobil Anda ada pada system elektrikal khususnya pada system mengapian. Seperti umumnya mobil bensin maka system elektrikal sangat menentukan normalnya mobil disamping tentunya system bahan bakarnya juga harus lancar. Namun untuk mobil Anda tidak ada masalah dengan system saluran bahan bakar. Penyebabnya ada pada system elektrikal.
Untuk menjaga- jaga agar mobil tidak mogok lagi disaat melewati gubangan air, maka berikut ini saran yang perlu Anda lakukan Perhatikan sekali lagi letak koil, distributor (delko), kabel- kabel busi dan pul aki. Kalau diperhatikan maka ada banyak kabel kabel di bagian tersebut. Memang kerja bagian elektrikal dari bagian- bagian tersebut harus menggunakan perantara kabel. Cara kerjanya secara singkat dapat diterangkan sebagai berikut.
Di saat Anda memutar kunci kontak maka tegangan listrik aki 12 volt mengalir ke resistor koil, masuk ke koil lalu keluar ke arah platina yang berada di dalam distributor. Saat motor starter berputar, platina tetap ada tegangan listrik dan mengirimkan ke koil sesuai urutan kerja mesin. Platina di dalam distributor akan membuka dan merapat sesuai urutan kerja setiap selinder mesin. Arus 12 volt itu mengalir ke koli dan serentak arus 12 volt tersebut diubah oleh koil menjadi 12.000 - 18.000 volt, tegangan listrik sebesar itu yang diperlukan untuk membuat busi mengeluarkan loncatan bunga api untuk keperluan pembakaran di setiap selinder mesin. Tegangan setinggi itulah yang membuat Anda kaget tersengat oleh setrum.
Kemungkinan mobil Anda terganggu pada tegangan tinggi, yaitu arus yang keluar dari koli ke distributor dan kemudian ke busi. Arus tegangan tinggi ini biasanya terganggu karena kerusakan sifat isolasi dari kabel tersebut. Tegangan listrik setinggi itu memang sangat mudah korsluiting kalau kurang beres, kalau kabel aki sering kena minyak (oli, solar atau bensin) atau terluka karena menyentuk bagian metal yang panas pada mobil. Terluka atau minyak yang masuk ke pori- pori kabel akan mengubah lapisan luar kabel busi yang semula menjadi isolator menjadi pengantar arus. Tindakan Anda mengganti kabel busi sudah benar. Sekarang perhatikan pula agar kabel- kabel tersebut tidak menyentuk permukaan yang runcingUntuk meneliti apakah system pengapian mobil Anda sudah beres atau belum, maka pada malam hari coba Anda buka tutup ruang mesin. Perhatikan apakah ada loncatan bunga api disekitar busi, koil atau distributor.
Perhatikan disekitar koli, kalau ada loncatan bunga api, coba mesin dimatikan. Perhatikan dua atau tiga kabel yang ada di atas koli. Usahakan kabel- atau knop kabel berada sejauh- jauhnya dari plat pembungkus koil. Perhatikan pula kepala busi, ganti kalau sudah rusak. Untuk pembanding, Anda bisa berlagak seperti mau membeli mobil baru di show room dan perhatikan kerapian kabel- kabel tersebut. Lebih mudah Anda perhatikan pada mobil yang menggunakan bonet, yang kap mesinnya mudah dibuka, seperti kijang.
Kabel hitam non metal yang Anda maksud tidak gampang rusak, ia malah lebih baik dibandingkan dengan kabel busi yang menggunakan metal. Kabel yang menggunakan serat karbon tersebut sangat baik sebagai pengantar arus tegangan tinggi. Ia memang mudah patah, putus kalau Anda menarik tidak pada kepala busi, atau patah kalau tertekuk. Sama halnya dengan sifat isolasi kabel apa saja, maka kabel busi juga dilarang terkana cairan minyak bumi apa saja, karena mengandung biang carbonnya. Mestinya kabel hitam yang Anda maksudkan tidak apa- apa kena air, namun karena sifat isolasinya sudah rusak maka terjadilah korsluiting.
Al. Soendoro, JL. Sultan Agung 20 Yogya 55251 Rubrik otomotif Bung Martin menjawab memberi kesempatan baik bagi saya untuk mengeluarkan uneg-uneg sehubung dengan persoalan mobil Suzuki 1985 Station Carry 1000.
Saya beli sebelum musim hujan. Jadi pada waktu dicoba tidak ada masalah, setelah tiba musim hujan, kendaraan sering dipakai hujan-hujan. Tetapi di tengah jalan pulang, tiba-tiba mobil saya mogok gara-gara roda menginjak genangan air yang agak dalam. Entah air tersebut memercik bagaimana tiba-tiba indikator CHARGE dan OLIE memerah. Kemudian mesin mati, setelah beberapa puluh menit.
Mesin hidup lagi setelah distater, sampai di rumah tanpa saya apa-apakan
Perlu kiranya saya sampaikan, kabel jurusan COIL dengan busi warna hitam ternyata tidak ada kawat logam sama sekali. Hal tersebut ketahuan pada saat saya raba waktu mesin hidup, rasa tersengat setrum pada salah satu kabel baru warna kuning. Kabel ama saya bedah ternyata isinya serat-serat halus dan bukan logam/metal.
Yang saya pertanyakan, apakah kabel hitam non metal itu gampang rusak mudah korsluiting atau mudah terluka sehingga kena air sedikit saja membuat mobil mogok? Kemudian apa penyebab kemogokan sebenarnya? Yang jelas setelah ganti kabel kuning dan busi 4 biji ganti total yang platinum, tak lagi mogok walaupun hujan deras genangan air dalam tidak mogok lagi.
Jawab: Membaca surat Anda dapat dipastikan penyebab mogok mobil Anda ada pada system elektrikal khususnya pada system mengapian. Seperti umumnya mobil bensin maka system elektrikal sangat menentukan normalnya mobil disamping tentunya system bahan bakarnya juga harus lancar. Namun untuk mobil Anda tidak ada masalah dengan system saluran bahan bakar. Penyebabnya ada pada system elektrikal.
Untuk menjaga- jaga agar mobil tidak mogok lagi disaat melewati gubangan air, maka berikut ini saran yang perlu Anda lakukan Perhatikan sekali lagi letak koil, distributor (delko), kabel- kabel busi dan pul aki. Kalau diperhatikan maka ada banyak kabel kabel di bagian tersebut. Memang kerja bagian elektrikal dari bagian- bagian tersebut harus menggunakan perantara kabel. Cara kerjanya secara singkat dapat diterangkan sebagai berikut.
Di saat Anda memutar kunci kontak maka tegangan listrik aki 12 volt mengalir ke resistor koil, masuk ke koil lalu keluar ke arah platina yang berada di dalam distributor. Saat motor starter berputar, platina tetap ada tegangan listrik dan mengirimkan ke koil sesuai urutan kerja mesin. Platina di dalam distributor akan membuka dan merapat sesuai urutan kerja setiap selinder mesin. Arus 12 volt itu mengalir ke koli dan serentak arus 12 volt tersebut diubah oleh koil menjadi 12.000 - 18.000 volt, tegangan listrik sebesar itu yang diperlukan untuk membuat busi mengeluarkan loncatan bunga api untuk keperluan pembakaran di setiap selinder mesin. Tegangan setinggi itulah yang membuat Anda kaget tersengat oleh setrum.
Kemungkinan mobil Anda terganggu pada tegangan tinggi, yaitu arus yang keluar dari koli ke distributor dan kemudian ke busi. Arus tegangan tinggi ini biasanya terganggu karena kerusakan sifat isolasi dari kabel tersebut. Tegangan listrik setinggi itu memang sangat mudah korsluiting kalau kurang beres, kalau kabel aki sering kena minyak (oli, solar atau bensin) atau terluka karena menyentuk bagian metal yang panas pada mobil. Terluka atau minyak yang masuk ke pori- pori kabel akan mengubah lapisan luar kabel busi yang semula menjadi isolator menjadi pengantar arus. Tindakan Anda mengganti kabel busi sudah benar. Sekarang perhatikan pula agar kabel- kabel tersebut tidak menyentuk permukaan yang runcingUntuk meneliti apakah system pengapian mobil Anda sudah beres atau belum, maka pada malam hari coba Anda buka tutup ruang mesin. Perhatikan apakah ada loncatan bunga api disekitar busi, koil atau distributor.
Perhatikan disekitar koli, kalau ada loncatan bunga api, coba mesin dimatikan. Perhatikan dua atau tiga kabel yang ada di atas koli. Usahakan kabel- atau knop kabel berada sejauh- jauhnya dari plat pembungkus koil. Perhatikan pula kepala busi, ganti kalau sudah rusak. Untuk pembanding, Anda bisa berlagak seperti mau membeli mobil baru di show room dan perhatikan kerapian kabel- kabel tersebut. Lebih mudah Anda perhatikan pada mobil yang menggunakan bonet, yang kap mesinnya mudah dibuka, seperti kijang.
Kabel hitam non metal yang Anda maksud tidak gampang rusak, ia malah lebih baik dibandingkan dengan kabel busi yang menggunakan metal. Kabel yang menggunakan serat karbon tersebut sangat baik sebagai pengantar arus tegangan tinggi. Ia memang mudah patah, putus kalau Anda menarik tidak pada kepala busi, atau patah kalau tertekuk. Sama halnya dengan sifat isolasi kabel apa saja, maka kabel busi juga dilarang terkana cairan minyak bumi apa saja, karena mengandung biang carbonnya. Mestinya kabel hitam yang Anda maksudkan tidak apa- apa kena air, namun karena sifat isolasinya sudah rusak maka terjadilah korsluiting.
23 September 2007
ATURAN-ATURAN TENTANG BAN
KOMPAS, Kamis, 11-05-1995. Halaman: 17
BILA Anda pernah bertanya tentang tekanan angin ban, maka jawaban yang diperoleh bisa beragam. Satu sama lain bisa berbeda. Ini membuat Anda menjadi ragu. Sedangkan tekanan angin ban amat penting bagi mobil. Begitu pula kalau Anda bertanya tentang ban yang cocok di toko ban atau toko asesoris, jawabannya bisa beragam. Sambil menunjuk macam-macam ban yang terpajang di ruang pamer, Anda diajak membeli ban keluaran terakhir, yang sudah diiklankan di koran sebagai produk mutakhir yang nota bene harganya bisa selangit.
Contohnya, ban radial. Harga ban radial untuk sedan lebih mahal 30 persen lebih dari ban radial untuk minibus. Bila Anda tidak mengetahui sebelumnya, jenis ban mana yang cocok, mungkin Anda sudah terlanjur membeli ban radial sedan dan dipasangkan pada minibus.
Berikut diberikan batasan-batasan yang perlu diketahui tentang ban mobil yang tertulis di sisi luar ban. Tulisan-tulisan itu menyatakan diameter, profil, kekuatan ban dan untuk jenis mobil.
1. Tabel konversi ply rating (PR) dan load range. Angka maupun bias-nya menyertai ban, khususnya jenis bias dan belted "bias".
Tabel 1 Hubungan ply rating dan load range
Tabel 1 yang menunjukkan persamaan ini dapat digunakan saat
membeli ban, khususnya ban bias. Huruf J yang menyertai angka pada
ban menunjukan, ban itu sama dengan 20 PR.
(Lihat Tabel 2)
Ada hubungan yang saling mengikat antara tekanan ban dengan
muatan. Mobil dengan muatan berat atau penuh, ban memerlukan tekanan
yang maksimum. Aturan ini, terutama berlaku untuk minibus. Untuk
mobil sedan dan truk, ada pengukuran tersendiri.
BILA Anda pernah bertanya tentang tekanan angin ban, maka jawaban yang diperoleh bisa beragam. Satu sama lain bisa berbeda. Ini membuat Anda menjadi ragu. Sedangkan tekanan angin ban amat penting bagi mobil. Begitu pula kalau Anda bertanya tentang ban yang cocok di toko ban atau toko asesoris, jawabannya bisa beragam. Sambil menunjuk macam-macam ban yang terpajang di ruang pamer, Anda diajak membeli ban keluaran terakhir, yang sudah diiklankan di koran sebagai produk mutakhir yang nota bene harganya bisa selangit.
Contohnya, ban radial. Harga ban radial untuk sedan lebih mahal 30 persen lebih dari ban radial untuk minibus. Bila Anda tidak mengetahui sebelumnya, jenis ban mana yang cocok, mungkin Anda sudah terlanjur membeli ban radial sedan dan dipasangkan pada minibus.
Berikut diberikan batasan-batasan yang perlu diketahui tentang ban mobil yang tertulis di sisi luar ban. Tulisan-tulisan itu menyatakan diameter, profil, kekuatan ban dan untuk jenis mobil.
1. Tabel konversi ply rating (PR) dan load range. Angka maupun bias-nya menyertai ban, khususnya jenis bias dan belted "bias".
Tabel 1 Hubungan ply rating dan load range
Tabel 1 yang menunjukkan persamaan ini dapat digunakan saat
membeli ban, khususnya ban bias. Huruf J yang menyertai angka pada
ban menunjukan, ban itu sama dengan 20 PR.
(Lihat Tabel 2)
Ada hubungan yang saling mengikat antara tekanan ban dengan
muatan. Mobil dengan muatan berat atau penuh, ban memerlukan tekanan
yang maksimum. Aturan ini, terutama berlaku untuk minibus. Untuk
mobil sedan dan truk, ada pengukuran tersendiri.
22 September 2007
Great Manggut-Manggut
Suara Merdeka Maret 2007
Tanya: 1. Akhir-akhir ini mesin tersendat-sendat (manggut-manggut) saat bepergian ke luar kota dan saat melewati tanjakan mesin jadi kurang tenaga, padahal sebelumnya sudah saya tune up. Tetapi untuk pemakaian sehari-hari di dalam kota, hal tersebut tidak terjadi alias lancar-lancar saja. 2. Apakah ada masalah dengan ECU nya mengingat sebelumnya sudah tune up. 3. Pada suara mesin terdengar bunyi kerrr seperti mobil solar saat gas dilepas, apakah hal tersebut wajar dan apa efeknya ke mesin? 4. Kalau rem kadang terdengar bunyi tek saat pedal diinjak, apakah ada permasalahan pada bagan rem? Demikian pertanyaan dari saya, semoga tidak merepotkan cool_4501@yahoo.com
Jawab: Sdr Fajar terima kasih atas email anda. Apakah benar Anda menggunakan great corolla? Sesuai pertanyaan nomer 1, kalau jalan keluar kota baru terjadi tersendat-sendat dan menanjak kelihangan tenaga, perkiraan saya ada masalah pada saluran bahan bakar. Pekerjaan pertama yang perlu dilakukan adalah membersihkan saringan bensin. Kalau selama ini, artinya sejak tahun 1994 belum pernah mengganti saringan bensin, saran saya sekarang saatnya mengganti saringan bensin baru. Kedua, mengingat sudah lama masa pemakaian, sudah saatnya pula membersihkan injektor. Masukan cairan pembersih ke dalam tangki bensin. Kemudian periksa tekanan bahan bakar, hanya bisa dikerjakan di bengkel. Perkiraan saya bukan pada ECU akan tetapi pada saluran bahan bakar.
Soal rem, bunyi itu bisa disebabkan oleh rumah kampas rem khususnya rem cakram (depan) longgar terhadap dudukannya, akibar keausan. Perlu di ganjal dengan plat. Bunyi ini tidak terlalu mengganggu kinerja rem mobil Anda.
Tanya: Kijang saya th.90 saat ini suaranya terdengar kasar, menurut keterangan montir dari bengkel langganan saya perlu diganti rantai kamratnya. Katanya kalau masih mau dipakai terus sih tidak apa-apa hanya suaranya saja yang kasar. Karena belum ada biaya, mobil masih saya pakai terus dan memang tidak apa-apa hanya suaranya saja yang bikin risih. Pertanyaan saya, 1. Sampai kapan batas maksimal untuk dapat terus dipakai? 2. Apakah tidak berpengaruh jelek pada mesin? Mohon balasannya, atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih. Eko Martiyantono eko.m@pln-jawa-bali.co.id
Jawab: Benar rante kamrat mobil anda perlu diganti baru, karena usianya sudah lebih dari 16 tahun. Bayang kan kalau kita pakai sepeda motor sekian lama pasti sudah beberapa kali mengganti rantai. Batasnya, paling parah dan segera harus ganti kalau setelah mesin hidup bunyi itu tidak hilang-hilang dan kalau di gas bunyi semakin keras.. Kedua sudah harus ganti kalau sampai 3 menit juga belum hilang suaranya. Seharusnya tidak ada bunyi, seperti pada mobil baru. Kalau sudah diatas 150.000 km dan bunyi terus menerus disarankan untuk ganti.Kalau rante sudah mulur, kendor maka pengapiian mobil akan terganggu dan akhirnya mengganggu kinerja mesin serta boros BBM.
Tanya: 1. Akhir-akhir ini mesin tersendat-sendat (manggut-manggut) saat bepergian ke luar kota dan saat melewati tanjakan mesin jadi kurang tenaga, padahal sebelumnya sudah saya tune up. Tetapi untuk pemakaian sehari-hari di dalam kota, hal tersebut tidak terjadi alias lancar-lancar saja. 2. Apakah ada masalah dengan ECU nya mengingat sebelumnya sudah tune up. 3. Pada suara mesin terdengar bunyi kerrr seperti mobil solar saat gas dilepas, apakah hal tersebut wajar dan apa efeknya ke mesin? 4. Kalau rem kadang terdengar bunyi tek saat pedal diinjak, apakah ada permasalahan pada bagan rem? Demikian pertanyaan dari saya, semoga tidak merepotkan cool_4501@yahoo.com
Jawab: Sdr Fajar terima kasih atas email anda. Apakah benar Anda menggunakan great corolla? Sesuai pertanyaan nomer 1, kalau jalan keluar kota baru terjadi tersendat-sendat dan menanjak kelihangan tenaga, perkiraan saya ada masalah pada saluran bahan bakar. Pekerjaan pertama yang perlu dilakukan adalah membersihkan saringan bensin. Kalau selama ini, artinya sejak tahun 1994 belum pernah mengganti saringan bensin, saran saya sekarang saatnya mengganti saringan bensin baru. Kedua, mengingat sudah lama masa pemakaian, sudah saatnya pula membersihkan injektor. Masukan cairan pembersih ke dalam tangki bensin. Kemudian periksa tekanan bahan bakar, hanya bisa dikerjakan di bengkel. Perkiraan saya bukan pada ECU akan tetapi pada saluran bahan bakar.
Soal rem, bunyi itu bisa disebabkan oleh rumah kampas rem khususnya rem cakram (depan) longgar terhadap dudukannya, akibar keausan. Perlu di ganjal dengan plat. Bunyi ini tidak terlalu mengganggu kinerja rem mobil Anda.
Tanya: Kijang saya th.90 saat ini suaranya terdengar kasar, menurut keterangan montir dari bengkel langganan saya perlu diganti rantai kamratnya. Katanya kalau masih mau dipakai terus sih tidak apa-apa hanya suaranya saja yang kasar. Karena belum ada biaya, mobil masih saya pakai terus dan memang tidak apa-apa hanya suaranya saja yang bikin risih. Pertanyaan saya, 1. Sampai kapan batas maksimal untuk dapat terus dipakai? 2. Apakah tidak berpengaruh jelek pada mesin? Mohon balasannya, atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih. Eko Martiyantono eko.m@pln-jawa-bali.co.id
Jawab: Benar rante kamrat mobil anda perlu diganti baru, karena usianya sudah lebih dari 16 tahun. Bayang kan kalau kita pakai sepeda motor sekian lama pasti sudah beberapa kali mengganti rantai. Batasnya, paling parah dan segera harus ganti kalau setelah mesin hidup bunyi itu tidak hilang-hilang dan kalau di gas bunyi semakin keras.. Kedua sudah harus ganti kalau sampai 3 menit juga belum hilang suaranya. Seharusnya tidak ada bunyi, seperti pada mobil baru. Kalau sudah diatas 150.000 km dan bunyi terus menerus disarankan untuk ganti.Kalau rante sudah mulur, kendor maka pengapiian mobil akan terganggu dan akhirnya mengganggu kinerja mesin serta boros BBM.
21 September 2007
Menggalakan Mitsubhisi Kuda
Suara Merdeka Desember 2003.
Saya awam dalam hal mobil dan baru beli Mitsubishi kuda diamond 1.6 bensin, pertanyaan saya adalah, misal kabel busi saya ganti dengan yang racing, terus busi saya ganti, apa boleh dilakukan? Apakah ada negative effectnya?
Lalu apabila saya ingin menambahkan motor-up ke dalam oli mesin, apakah boleh? dan kalau tidak dianjurkan kapan diperbolehkan?
Saya dengar dengan menggunakan Unichip dan piggybank(kalau saya tak salah tulis), bbm bisa lebih efisien dan tenaga lebih responsif, apakah benar?, dan apakah untuk kuda 1.6 dapat diinstall dengan unichip berikut piggybank, serta apakah dianjurkan dan tidak ada efek sampingnya???
Apakah ada gunanya mengisi angin pada ban dengan N2 dan menurut buku manual dianjurkan menggunakan bensin biasa/ leaded, tapi bolehkah menggunakan bbm pertamax dan pertamax plus???
Meter tempertur pada kuda 1.6 cepat panas, sebentar saja sudah menunjukkan posisi setengah, perlukan mendinginkan mesin? Kemudian hal hal lain apa saja kiranya yang saya harus saya perhatikan agar mesin awet dan tetap halus? Antonie, steve_dyn@yahoo.com
Jawab: Kabel busi bawaan untuk penggunaan normal tidak untuk mobil racing. Oleh karena itu menurut Heru Rubianto, kepala bengkel Mitsubhisi di Jl Siliwangi Semarang:”bila ingin ”menggalakan” Kuda disarankan mengganti koil yang tegangannya lebih besar, kabel busi yang tahanan dan kualitas yang mumpuni dengan demkian apinya bisa lebih besar” artinya boleh- boleh saja.
Pertanyaan Anda tentang motor up, tidak dianjurkan untuk dicampukan ke oli mesin. Dikawatirkan campuran tersebut akan menurunkan kinerja oli mesin. Lebih disarankan menggunakan oli yang API service SI , SJ atau sesuai buku pemilik.
Apakah Unichip dan piggybank sebuah perangkat lunak komputer? Kalau benar harap menghubungi bengkel Mitsubhisi terdekat. Bila berupa campuran ke bahan bakar (BB) akan menaikan oktan, akibatnya gas buang lebih meracun. Kalau berupa komponen yang harus digandengkan dengan listrik (Aki) maka bisa jadi untuk memanaskan BB Keduanya membuat mobil lebih bertenaga.
Bagus menggunakan gas N2 (tanpa air), karena udara (H2O) dari kompresor biasa mengandung air dan hal itu mempercepat kerusakan pada jaringan ban. Kuda Anda boleh menggunakan bensin premium (bertibel) maupun pertamax (nontimbel). Lebih dianjurkan menggunakan beroktan sekitar 92 dan itu ada pada Pertamax. Menggunakan pertamax tenaga mesin akan lebih besar dan agar ekonomis pengapian distel ulang.
Kesan saya kondisi mesin mobil Anda baik, tak perlu dikawatiran soal meter temperatur. Karena menurut Heru Rebianto, indikator akan selalu menunjukan pada posisi tersebut ketika mesin mencapai temperatur kerja. Yang penting janganlah suatu ketika jarum menunjukan pada posisi yang tidak biasanya atau lebih tinggi.
Saya awam dalam hal mobil dan baru beli Mitsubishi kuda diamond 1.6 bensin, pertanyaan saya adalah, misal kabel busi saya ganti dengan yang racing, terus busi saya ganti, apa boleh dilakukan? Apakah ada negative effectnya?
Lalu apabila saya ingin menambahkan motor-up ke dalam oli mesin, apakah boleh? dan kalau tidak dianjurkan kapan diperbolehkan?
Saya dengar dengan menggunakan Unichip dan piggybank(kalau saya tak salah tulis), bbm bisa lebih efisien dan tenaga lebih responsif, apakah benar?, dan apakah untuk kuda 1.6 dapat diinstall dengan unichip berikut piggybank, serta apakah dianjurkan dan tidak ada efek sampingnya???
Apakah ada gunanya mengisi angin pada ban dengan N2 dan menurut buku manual dianjurkan menggunakan bensin biasa/ leaded, tapi bolehkah menggunakan bbm pertamax dan pertamax plus???
Meter tempertur pada kuda 1.6 cepat panas, sebentar saja sudah menunjukkan posisi setengah, perlukan mendinginkan mesin? Kemudian hal hal lain apa saja kiranya yang saya harus saya perhatikan agar mesin awet dan tetap halus? Antonie, steve_dyn@yahoo.com
Jawab: Kabel busi bawaan untuk penggunaan normal tidak untuk mobil racing. Oleh karena itu menurut Heru Rubianto, kepala bengkel Mitsubhisi di Jl Siliwangi Semarang:”bila ingin ”menggalakan” Kuda disarankan mengganti koil yang tegangannya lebih besar, kabel busi yang tahanan dan kualitas yang mumpuni dengan demkian apinya bisa lebih besar” artinya boleh- boleh saja.
Pertanyaan Anda tentang motor up, tidak dianjurkan untuk dicampukan ke oli mesin. Dikawatirkan campuran tersebut akan menurunkan kinerja oli mesin. Lebih disarankan menggunakan oli yang API service SI , SJ atau sesuai buku pemilik.
Apakah Unichip dan piggybank sebuah perangkat lunak komputer? Kalau benar harap menghubungi bengkel Mitsubhisi terdekat. Bila berupa campuran ke bahan bakar (BB) akan menaikan oktan, akibatnya gas buang lebih meracun. Kalau berupa komponen yang harus digandengkan dengan listrik (Aki) maka bisa jadi untuk memanaskan BB Keduanya membuat mobil lebih bertenaga.
Bagus menggunakan gas N2 (tanpa air), karena udara (H2O) dari kompresor biasa mengandung air dan hal itu mempercepat kerusakan pada jaringan ban. Kuda Anda boleh menggunakan bensin premium (bertibel) maupun pertamax (nontimbel). Lebih dianjurkan menggunakan beroktan sekitar 92 dan itu ada pada Pertamax. Menggunakan pertamax tenaga mesin akan lebih besar dan agar ekonomis pengapian distel ulang.
Kesan saya kondisi mesin mobil Anda baik, tak perlu dikawatiran soal meter temperatur. Karena menurut Heru Rebianto, indikator akan selalu menunjukan pada posisi tersebut ketika mesin mencapai temperatur kerja. Yang penting janganlah suatu ketika jarum menunjukan pada posisi yang tidak biasanya atau lebih tinggi.
20 September 2007
Apa Kapsul Perlu Tue Up?
Suara Merdeka 19 Sepetember 2007
Tanya, Dear Mr Martin, Mobil saya Toyota Kijang kapsul tahun 1997, pertanyaan saya:
1. Redaksi ini terbitnya pada hari apa saja?
2. Untuk Tune up mesin sebaiknya setiap berapa km?
3. Karena banyaknya produk oli saat ini sebaiknya pakai merk apa?
4. Filter udara sebaiknya diganti setiap berapa kilimeter?
5. Tiap pagi setiap hidupkan mesin ada bunyi kletek, tapi kalau sudah panas hilang, apa penyebabnya? Apa bahaya dan bagaimana cara menghilangkannya?
Terima kasih atas jabawannya. BRGDS/ Hadi hadie_p@yahoo.co.id
Jawab: Rubrik ini terbit dua minggu sekali pada hari Rabu. Tune up mesin untuk mesin tipe 7K, sesuai dengan anjuran buku servis Toyota setiap 5000 km. Namun tune up mesin sekarang bukan seperti dulu lagi, tidak perlu harus stel klep dan bersihkan platina, kecuali sampai ada bunyi. Karena sistem klepnya sudah menggunakan self adjuster. Demikian pula untuk pengapian sudah menggunakkan CDI (tanpa platina) sehingga tidak perlu ada pembersihan atau penggantian platina pada Kijang Anda. Yang perlu hanya membersihkan saringan-saringan dan ganti oli mesin, serta lakukan pemeliharaan berkala lainnya.
Soal oli, tidak perlu repot-repot pakai merk apalagi yang mahal-mala, yang penting perhatikan klasnya oli, saya sarankan pakai saja oli yang kalengnya ada tulisan API service SG atau SH. Soal 50W10 atau 20 boleh- boleh saja. Saya selama ini pakai oli yang memenuhi syarat teknik, memang merknya tetap.
Filter udara diganti setiap 20.000 km, namun bisa sampai 40.000 km, asal selalu dibersihkan dan perhatikan jangan sudah menjadi hitam, khusus di daerah sangat berdebu bahkan harus membersihkan setiap sore hari.
Bunyi kletek itu karena timing chain sudah mulur, segeralah diganti baru, namun kalau bunyinya hanya 30 detik sampai 1 menit masih bolehlah di pakai. Tetapi sampai 3 menit baru mau hilang bunyinya, saran saya segera mengganti timing chain baru. Memang tidak pernah sampai putus namun bisa mempengaruhi pengapian. (penjelasan soal oli bisa baca di arsip http://martin1948.blogspot.com)
Tanya: Bp Martin, saya ingin tanya apakah Daihatsu Xenia yg sudah VVTI,bisa menggunakan premium biasa yg ada di SEMARANG, atau harus menggunakan pertamax .(merusak mesin atau tidak). Saat ini saya memakai suzuki Karimun dan ada rencana ganti Xenia sebaiknya yang 1000cc atau ambil yg 1300cc. Dan mohon tanya bengkel tune up yg baik karena karimun saya tenaganya agak kurang. Terima kasih. johanes_surya@yahoo.co.id
Jawab: Premium di kota Semarang masih mengandung timbel. Karena mobil itu sudah dilengkapi dengan Catalytic Converter (CC) untuk mengeleminir gas beracun maka maka harus pakai bensin tanpa timbel, karena timbel itu akan merusak CC. Knalpot tersumbat. Untuk memilih 1000 CC atau 1300 CC dan bengkel untuk Karimun saya jawab lewat email saja.
Subject: Tanggapan atas jawaban om Martin di SM tgl 19 September
selamat pagi om martin.... saya baca jawaban om di rubrik konsultasi OTO ttg : Xenia pakai bensin tanpa timbal. Di dalam jawaban om menyatakan bahwa bensin premium di semarang masih mengandung timbal. Padahal menurut informasi yang saya peroleh dari Vice president of fuel sales & distribution Pertamina bapak Djaelani Sutomo menyatakan bahwa pertamina telah mendistribusikan bensin tanpa timbal ke seluruh indonesia sejak 2006.karena sejak tahun 2007 semua mobil yang diproduksi di Indonesia harus sesuai standart emisi Euro 2. pernyataan itu juga saja konfirmasikan lagi ke sdri Heppy wulansari Humas pertamina Jateng DIY yang menyatakan bahwa premium di jateng DIY sudah bebas timbal. besar harapan saya agar om martin dapat meng up date informasi tersebut sehingga tidak menyesatkan masyarakat umum. terimakasih dan mohon maaf.... hormat saya Dicky Kusprapto dicky_ks@yahoo.co.id
Martin: Terima kasih atas informasinya.
Tanya, Dear Mr Martin, Mobil saya Toyota Kijang kapsul tahun 1997, pertanyaan saya:
1. Redaksi ini terbitnya pada hari apa saja?
2. Untuk Tune up mesin sebaiknya setiap berapa km?
3. Karena banyaknya produk oli saat ini sebaiknya pakai merk apa?
4. Filter udara sebaiknya diganti setiap berapa kilimeter?
5. Tiap pagi setiap hidupkan mesin ada bunyi kletek, tapi kalau sudah panas hilang, apa penyebabnya? Apa bahaya dan bagaimana cara menghilangkannya?
Terima kasih atas jabawannya. BRGDS/ Hadi hadie_p@yahoo.co.id
Jawab: Rubrik ini terbit dua minggu sekali pada hari Rabu. Tune up mesin untuk mesin tipe 7K, sesuai dengan anjuran buku servis Toyota setiap 5000 km. Namun tune up mesin sekarang bukan seperti dulu lagi, tidak perlu harus stel klep dan bersihkan platina, kecuali sampai ada bunyi. Karena sistem klepnya sudah menggunakan self adjuster. Demikian pula untuk pengapian sudah menggunakkan CDI (tanpa platina) sehingga tidak perlu ada pembersihan atau penggantian platina pada Kijang Anda. Yang perlu hanya membersihkan saringan-saringan dan ganti oli mesin, serta lakukan pemeliharaan berkala lainnya.
Soal oli, tidak perlu repot-repot pakai merk apalagi yang mahal-mala, yang penting perhatikan klasnya oli, saya sarankan pakai saja oli yang kalengnya ada tulisan API service SG atau SH. Soal 50W10 atau 20 boleh- boleh saja. Saya selama ini pakai oli yang memenuhi syarat teknik, memang merknya tetap.
Filter udara diganti setiap 20.000 km, namun bisa sampai 40.000 km, asal selalu dibersihkan dan perhatikan jangan sudah menjadi hitam, khusus di daerah sangat berdebu bahkan harus membersihkan setiap sore hari.
Bunyi kletek itu karena timing chain sudah mulur, segeralah diganti baru, namun kalau bunyinya hanya 30 detik sampai 1 menit masih bolehlah di pakai. Tetapi sampai 3 menit baru mau hilang bunyinya, saran saya segera mengganti timing chain baru. Memang tidak pernah sampai putus namun bisa mempengaruhi pengapian. (penjelasan soal oli bisa baca di arsip http://martin1948.blogspot.com)
Tanya: Bp Martin, saya ingin tanya apakah Daihatsu Xenia yg sudah VVTI,bisa menggunakan premium biasa yg ada di SEMARANG, atau harus menggunakan pertamax .(merusak mesin atau tidak). Saat ini saya memakai suzuki Karimun dan ada rencana ganti Xenia sebaiknya yang 1000cc atau ambil yg 1300cc. Dan mohon tanya bengkel tune up yg baik karena karimun saya tenaganya agak kurang. Terima kasih. johanes_surya@yahoo.co.id
Jawab: Premium di kota Semarang masih mengandung timbel. Karena mobil itu sudah dilengkapi dengan Catalytic Converter (CC) untuk mengeleminir gas beracun maka maka harus pakai bensin tanpa timbel, karena timbel itu akan merusak CC. Knalpot tersumbat. Untuk memilih 1000 CC atau 1300 CC dan bengkel untuk Karimun saya jawab lewat email saja.
Subject: Tanggapan atas jawaban om Martin di SM tgl 19 September
selamat pagi om martin.... saya baca jawaban om di rubrik konsultasi OTO ttg : Xenia pakai bensin tanpa timbal. Di dalam jawaban om menyatakan bahwa bensin premium di semarang masih mengandung timbal. Padahal menurut informasi yang saya peroleh dari Vice president of fuel sales & distribution Pertamina bapak Djaelani Sutomo menyatakan bahwa pertamina telah mendistribusikan bensin tanpa timbal ke seluruh indonesia sejak 2006.karena sejak tahun 2007 semua mobil yang diproduksi di Indonesia harus sesuai standart emisi Euro 2. pernyataan itu juga saja konfirmasikan lagi ke sdri Heppy wulansari Humas pertamina Jateng DIY yang menyatakan bahwa premium di jateng DIY sudah bebas timbal. besar harapan saya agar om martin dapat meng up date informasi tersebut sehingga tidak menyesatkan masyarakat umum. terimakasih dan mohon maaf.... hormat saya Dicky Kusprapto dicky_ks@yahoo.co.id
Martin: Terima kasih atas informasinya.
19 September 2007
BERLEBARAN DENGAN MOBIL
KOMPAS, Kamis, 08-02-1996. Halaman: 16
BAGI beberapa kalangan, liburan Idul Fitri biasanya ditambah dengan cuti tahunan, sehingga kesempatan untuk menemui sanak keluarga menjadi lebih leluasa. Apalagi pada tahun ini, banyak perusahaan yang mengambil kebijaksanaan istimewa, dengan memberi "libur istimewa". Mengingat Lebaran kali ini jatuh pada hari Selasa dan Rabu, banyak perusahaan memberikan "libur istimewa" tiga hari, dihitung sehari sebelum Lebaran dan dua hari sesudahnya.
Keluar kota bersama keluarga saat libur Lebaran, tentu merupakan pilihan istimewa. Namun untuk mewujudkan liburan itu, diperlukan kendaraan macam apa? Kalaupun harus pergi dengan kendaraan umum, mungkin Anda harus berangkat H-10 dari Jakarta. Bila berangkat beberapa saat sebelum Lebaran, bisa dipastikan Anda harus berebut tempat dengan orang lain. Beruntung bila Anda memiliki mobil pribadi, karena rencana perjalanan bisa dilaksanakan kapan saja, asal mobil dalam kondisi "sehat".
Siapkah mobil Anda?
Sebelum melakukan perjalanan, pertanyaan yang perlu dimunculkan adalah "siapkah mobil Anda?" Harus diperhitungkan bahwa perjalanan tahun ini hampir pasti seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu perlu kesiapan khusus menghadapi kondisi lalu lintas yang macet. Dalam kondisi macet, kendaraan pun harus berjalan merayap, membuat temperatur mesin sering menjadi tinggi (panas), kopling harus bekerja "ekstra keras", dan tidak jarang terjadi karburator banjir, dan munculnya gangguan pada sistem kelistrikan mobil. Bagi kendaraan yang secara teratur diperiksa berkala di bengkel, berbagai kerusakan itu tentu sudah dapat diperbaiki lebih dini. Namun bagi yang lain, disarankan 10 hari sebelum berangkat, sebaiknya mobil sudah diperiksa secara lengkap di bengkel. Ini penting, agar persiapan betul-betul sempurna. Bagi Anda yang membawa mobil ke bengkel, tenggang waktu ini cukup untuk mengadakan perbaikan ulang bila ada sesuatu yang "rasanya" belum normal.
Bagian-bagian yang perlu mendapat perhatian khusus adalah roda dan sistem pengereman, permesinan - mulai dari pengapian sampai ke sistem pendinginan, bagian transmisi dan kopling serta sistem kelistrikan. Berikut disampaikan apa saja yang perlu dipersiapkan atau diperiksa sebelum melakukan perjalanan jauh.Lakukan persiapan sejak sekarang, mungkin perlu perbaikan di bengkel. Kalau ada yang kurang beres setelah perbaikan maka masih ada kesempatan untuk mengulangi perbaikan. Jangan menunggu sampai tinggal semingggu sebelum perjalanan.
Roda
Dalam bidang roda dan sistem pengereman, pertama-tama yang perlu mendapat perhatian adalah permukaan ban dan tekanan angin. Kompas telah berulang kali memuat artikel tentang ban. Sudah sering terdengar, kecelakaan terjadi akibat kondisi ban yang tidak panas dipakai serta tekanan angin yang begitu rendah. Ban yang sudah gundul, tentu membahayakan perjalanan Anda.
Ban yang sudah gundul sangat membahayakan perjalanan Anda. Karena itu, Anda perlu memperhatikan kondisi ban satu persatu. Permukaan ban harus sama kembangannya, dan sama keausannya. Bila permukaan ban tidak sama - ban depan masih bagus sementara ban belakang agak gundul, tentu akan mempengaruhi pengereman. Pada saat Anda melaju dalam kecepatan 90 - 100 km/jam dan melakukan pengereman mendadak, sangat mungkin mobil berputar di tempat, dengan titik tumpu pada ban yang kembangannya lebih bagus.
Banyak pengemudi mempunyai kebiasaan buruk, yaitu menurunkan tekanan ban, khususnya bila ingin memacu kendaraan di jalan tol. Alasannya, pada kecepatan tinggi, akan terjadi panas pada ban. Katanya, ban yang panas akan menaikkan tekanan di dalam ban. Bila terlalu keras, dikhawatirkan ban akan meletus. Ini pendapat yang keliru, karena bertolak belakang dengan petunjuk dari pabrik mobil maupun ban. Untuk kecepatan tinggi, justru dianjurkan agar menambah tekanan angin ban sekitar 10 persen.
Ban dengan tekanan angin yang tidak cukup, justru bisa membahayakan perjalanan Anda, karena permukaan ban dengan tekanan angin yang rendah, sisi yang bersinggungan dengan aspal justru akan membentuk huruf V terbalik. Kemudian saat mencapai bagian atas, berubah bentuk menjadi rata kembali. Perubahan yang terus-menerus ini, mirip dengan plat yang kita tekuk-tekuk berulang-ulang untuk dipatahkan, lalu menimbulkan panas.
Nah, ban yang dijalankan dengan kecepatan tinggi di jalan beraspal yang panas, ditambah lagi dengan panas yang ditimbulkan oleh gerakan ban akibat tekukan itulah yang biasanya bisa menyebabkan ban cepat meletus. Selain itu, kondisi jalan yang semakin mulus saat ini, memungkinkan Anda menggunakan ban tubeless (tanpa ban dalam). Ban tubeless itu kini sudah tersedia untuk berbagai macam kendaran. Bila menggunakan ban tubeless, Anda perlu menyiapkan peralatan untuk menambal ban. Petunjuk untuk menggunakan peralatan ini cukup jelas dan mudah dilakukan sendiri. Yang penting, mobil harus dilengkapi dengan pompa.
Sistem pengereman
Sistem pengereman juga memegang peran yang amat penting. Pada kecepatan tinggi, bila pengereman tidak sempurna, tentu saja berakibat tidak mampu menghentikan mobil dengan sempurna. Sering terjadi, pedal rem sudah diinjak - bahkan sampai menyentuh lantai mobil - namun mobil tetap saja melaju.
Prinsip sistem pengereman, sebenarnya sederhana. Cairan minyak yang ada di dalam silinder menekan kampas rem di roda untuk menghentikan laju mobil. Karena itu, gejala kerusakan sistem pengereman hanya ada dua, yaitu minyak rem bocor dan kemacetan pada komponen rem yang ada di dalam roda.
Pertama, yang perlu diperhatikan, ada tidaknya kebocoran pada sistem pengereman. Kalau bocor, indikasinya, Anda harus sering menambah minyak rem, lalu - biasanya - disusul rembesa nminyak rem di sisi dalam ban.
Untuk mengetahui apakah rem macet, dapat dengan mengerem mobil pada kemiringan tertentu. Bila mobil tidak meluncur (menggelinding) saat rem dilepas dan kopling bebas, itu pertanda sistem pengereman macet. Begitu pula sebaliknya. Jika sudah direm, tetapi mobil masih tetap melaju, itu pertanda rem tidak bekerja sempurna. Jangan menunda perbaikan rem. Bila Anda membawa mobil ke bengkel, biasanya teknisi akan melaporkan kondisi minyak rem dan kampas rem.
Penggantian minyak rem secara teratur bisa memperlambat kerusakan karet rem maupun kemacetan pada sistem pengereman, karena endapan minyak bisa segera dibuang. Begitu pula halnya dengan kampas rem. Terlambat mengganti kampas rem akan mengakibatkan kerusakan pada tromol atau cakram rem.
Akhir- akhir ini banyak korban jiwa akibat ulah sopir yang suka ugal-ugalan di jalan. Karena sering mengerem maka timbul panas di daerah tromol rem. Panas yang terus menerus dan tinggi akan merusak karet di dalamnya dan suatu saat pengerem menjadi los. Ini sungguh berbahaya, apalgi ketika menurun atau sedang ingin melewati mobil di depannya. Oleh karena itu periksa sungguh-sungguh kondisi rem.
Propler Shaft
As penerus pada mobil dengan penggerak roda belakang ini sering membawa malapetaka. Berkali-kali kita baca, ada sejenis minibus sering mengalami as penerusnya lepas, dan menimbulkan bunga api akibat bergesek dengan aspal. Mengingat letaknya dekat tangki bahan bakar, bunga api itu menyambar bensin dan menyebabkan kebakaran.
Karena itu, As dengan empat mur-baut yang menggerakkan gardan ini harus diperiksa. Ada dugaan, lepasnya As itu akibat menggunakan mur-baut yang tidak asli yang bentuknya lebih kecil. Akibat hentakan saat berakselerasi maupun mundur, menyebabkan mur-baut itu kendor dan lepas pada kecepatan tinggi. Pekerjaan memeriksa kekencangan mur baut ini bukan yang sulit. Anda bisa melakukan sendiri, dengan menggunakan kunci pas dan ring ukuran 14 mm. Berbaringlah ke kolong mobil dan carilah empat mur-baut di depan gardan dan kencangan. Ini khusus untuk minibus dan sedan dengan penggerak roda belekang.
Kelistrikan mobil
Kelistrikan mobil merupakan bagian yang tidak kalah penting, kecuali bila mobil Anda menggunakan bahan bakar solar dan beroperasi pada siang hari. Mobil solar tidak memerlukan pengapian seperti pada mobil berbahan bakar bensin. Pada mobil bensin, aki dan pengisiannya menjadi amat penting. Tanpa bagian ini, mobil tidak bisa beroperasi. Pastikan, semua sistem penerangan bekerja dengan baik. Siapkan pula sekring cadangan. Dan, jangan lupa melepaskan pul aki, bersihkan bagian itu dengan air panas, dan keringkan dengan lap dan kencangkan kembali.
Tali kipas
Salah satu komponen mesin yang berhubungan dengan sistem pengapian adalah tali kipas. Bila tali kipas putus, ia bisa mengganggu banyak bagian mesin, seperti pengisian aki terhenti yang ditandai dengan menyalanya lampu CHG (charge). Pompa air pun tidak bekerja dan kipas pendingin radiator tidak berputar. Akibatnya, temperatur akan menunjukkan angka yang tinggi.
Mesin
Bagian mesin, biasanya agak terawat dengan baik. Mobil setiap hari dijalankan dengan baik di dalam kota, untuk keperluan ke luar kota pun biasanya normal-normal saja. Namun bagi mobil yang tidak teratur "diperiksa" di bengkel, disarankan untuk mengadakan tune up di bengkel yang terpercaya.
Pekerjaan tune up mesin sendiri terdiri dari 26 macam pekerjaan. Namun garis besarnya sebagai berikut:
a) Pendingin mesin.
Sistem pendinginan mobil dapat mulai diperhatikan dengan melihat tingginya permukaan air di tangki cadangan (reservoir tank). Bila airnya sering habis, itu menandakan sistem pendinginannya bocor. Kebocoran bisa terjadi pada pipa-pipa yang ditandai dengan menetesnya air saat diparkir atau rembesan berwarna kuning pada radiator.
Tanyakan ke bengkel, apakah tutup radiator mobil Anda masih baik. Pada tutup radiator ada per katup yang gunanya untuk melepas uap air yang lewat selang, didinginkan di tangki reservoar. Dengan cara ini, uap air bisa kembali menjadi air yang nantinya setelah mobil berhenti dan mesin dingin, air di tangki reservoar akan tersedot kembali ke radiator dan ruang mesin. Selain memeriksa tutup radiator, perlu diperhatikan pula kualitas air. Kalau sudah berwarna kuning, sebaiknya segera diganti dengan air baru.
b) Saringan-saringan.
Pekerjaan tune up juga mencakup pemeriksaan filter-filter. Filter udara yang bersih, bisa menghemat bensin sampai 10 persen dan mesin pun menjadi lebih bertenaga. Oli dan filter, harus segera diganti bila sudah tiba saatnya.
c) Sistem pengapian.
Secara menyeluruh, mesin harus diperiksa. Pemeriksaan terhadap platina dan busi, biasanya dilakukan para teknisi untuk memastikan performa mesin. Bila tahap ini sudah selesai dan ternyata hasilnya belum memuaskan, bisa jadi penyebabnya adalah yang lain. Tali busi yang putus bagian dalamnya atau tutup distribusinya retak, bisa menyebabkan mesin pincang.
d) Musim hujan.
Lebaran tahun ini hanya selisih satu hari dengan Imlek. Biasanya menjelang dan saat Imlek, hujan turun dengan deras. Perjalanan Andapun bisa terganggu kalau tidak mengantisipasi sebelumnya. Persiapan-persiapan kecil harus dilakukan. Pertama, Anda perlu memeriksa kualitas karet wiper. Bila permukaan karet yang bersinggungan dengan kaca tampak mengkilap, disarankan untuk mengganti karet baru. Jangan lupa membawa "sangu" detergen atau sampo. Zat yang satu ini amat membantu bila kaca mobil Anda buram akibat polusi dari gas buang mobil-mobil di sekitar Anda. Bila Anda tidak mau repot, masukan saja sampo cair hitam ke tangki air, namun jangan lupa untuk rutin mengurasnya kembali agar tidak mengkristal di dalam tanki. Kalau mau repot, isikan detergen di bekas tempat sampo dan siramkan sedikit ke kaca kalau cuaca tampak mendung.
Di saat hujan, biasanya Anda menutup semua jendela dan menghidupkan AC agar tidak terjadi pengabutan pada kaca. Namun harus dipastikan pipa knalpot mobil Anda beres, tidak bocor dan lebih panjang dari badan mobil. Bila ada kebocoran, biasanya gas buang CO yang beracun itu akan masuk ke ruang penumpang. Dalam beberapa kejadian, konsentrasi CO bisa semakin tinggi, dan membuat penumpang
di dalamnya mati lemas. Jangan lupa mengganti wiper baru, agar kaca bisa bersih ketika kena air hujan.
e) Bensin.
Jangan menunda menambah bensin bila bahan bakar tampak tinggal seperempat. Jalan yang macet bisa merepotkan, dan tahu-tahu mobil kehabisan bensin.
f) Istirahat.
Jangan terlalu memaksa diri. Bila merasa amat mengantuk, cobalah bergantian dengan teman, atau berhenti dan tidur. Rasa kantuk jangan hanya dihilangkan dengan turun dari mobil dan mencuci muka. Pun tidak disarankan menggunakan bulu ayam untuk mengelitik hidung agar bersin yang katanya bisa menghilangkan kantuk. Tindakan itu hanya bersifat sebentar. Serangan kantuk yang lebih hebat akan datang setelah itu. Lebih tepat, mobil diparkir dan tundukkan kepala ke stir, atau luruskan jok mobil, lalu tidur. Carilah tempat yang aman, seperti di Pos Polisi.
g) Lain-lain.
Siapkan peralatan secukupnya. Kunci roda, dongkrak, kabel sepanjang 2 x 5 meter, periksa ban serep dan sejirigen air. Barang-barang itu akan berguna di perjalanan. Untuk keperluan tubuh, sediakan buah-buahan dan makanan ringan. Kebutuhan sopir pun perlu diperhatikan, termasuk musik lembut yang tidak membuat telinga sopir kecapaian mendengar musik keras. Karena pada saat semua penumpang tertidur kecapaian, nasib mereka ada di tangan sopir.
Bila Anda menggunakan minibus, agar di dalam kabin terasa longgar, tambahkan kerangka di atas atap untuk menempatkan tas dan bekal yang tidak akan dibuka selama perjalanan. Dengan keadaan lega, Anda bisa menikmati perjalanan liburan sambil menyanyi, tertawa dan bergurau, meski lalu lintas sedang macet. (Martin T. Teiseran, ahli mekanik, pengarang buku otomotif, bekerja di Semarang)
Foto:
PERSIAPAN - Persiapan dan pemeriksaan perlu dilakukan sebelum kendaraan
digunakan untuk perjalanan jauh. Paling tidak roda dan ban serta sistem
pengereman perlu dilakukan pengecekan ulang. Kalau memang kampas rem roda
belakang sudah tipis, sebaiknya langsung diganti yang baru. Maklum, sistem
rem dalam mobil merupakan bagian yang amat penting.
BAGI beberapa kalangan, liburan Idul Fitri biasanya ditambah dengan cuti tahunan, sehingga kesempatan untuk menemui sanak keluarga menjadi lebih leluasa. Apalagi pada tahun ini, banyak perusahaan yang mengambil kebijaksanaan istimewa, dengan memberi "libur istimewa". Mengingat Lebaran kali ini jatuh pada hari Selasa dan Rabu, banyak perusahaan memberikan "libur istimewa" tiga hari, dihitung sehari sebelum Lebaran dan dua hari sesudahnya.
Keluar kota bersama keluarga saat libur Lebaran, tentu merupakan pilihan istimewa. Namun untuk mewujudkan liburan itu, diperlukan kendaraan macam apa? Kalaupun harus pergi dengan kendaraan umum, mungkin Anda harus berangkat H-10 dari Jakarta. Bila berangkat beberapa saat sebelum Lebaran, bisa dipastikan Anda harus berebut tempat dengan orang lain. Beruntung bila Anda memiliki mobil pribadi, karena rencana perjalanan bisa dilaksanakan kapan saja, asal mobil dalam kondisi "sehat".
Siapkah mobil Anda?
Sebelum melakukan perjalanan, pertanyaan yang perlu dimunculkan adalah "siapkah mobil Anda?" Harus diperhitungkan bahwa perjalanan tahun ini hampir pasti seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu perlu kesiapan khusus menghadapi kondisi lalu lintas yang macet. Dalam kondisi macet, kendaraan pun harus berjalan merayap, membuat temperatur mesin sering menjadi tinggi (panas), kopling harus bekerja "ekstra keras", dan tidak jarang terjadi karburator banjir, dan munculnya gangguan pada sistem kelistrikan mobil. Bagi kendaraan yang secara teratur diperiksa berkala di bengkel, berbagai kerusakan itu tentu sudah dapat diperbaiki lebih dini. Namun bagi yang lain, disarankan 10 hari sebelum berangkat, sebaiknya mobil sudah diperiksa secara lengkap di bengkel. Ini penting, agar persiapan betul-betul sempurna. Bagi Anda yang membawa mobil ke bengkel, tenggang waktu ini cukup untuk mengadakan perbaikan ulang bila ada sesuatu yang "rasanya" belum normal.
Bagian-bagian yang perlu mendapat perhatian khusus adalah roda dan sistem pengereman, permesinan - mulai dari pengapian sampai ke sistem pendinginan, bagian transmisi dan kopling serta sistem kelistrikan. Berikut disampaikan apa saja yang perlu dipersiapkan atau diperiksa sebelum melakukan perjalanan jauh.Lakukan persiapan sejak sekarang, mungkin perlu perbaikan di bengkel. Kalau ada yang kurang beres setelah perbaikan maka masih ada kesempatan untuk mengulangi perbaikan. Jangan menunggu sampai tinggal semingggu sebelum perjalanan.
Roda
Dalam bidang roda dan sistem pengereman, pertama-tama yang perlu mendapat perhatian adalah permukaan ban dan tekanan angin. Kompas telah berulang kali memuat artikel tentang ban. Sudah sering terdengar, kecelakaan terjadi akibat kondisi ban yang tidak panas dipakai serta tekanan angin yang begitu rendah. Ban yang sudah gundul, tentu membahayakan perjalanan Anda.
Ban yang sudah gundul sangat membahayakan perjalanan Anda. Karena itu, Anda perlu memperhatikan kondisi ban satu persatu. Permukaan ban harus sama kembangannya, dan sama keausannya. Bila permukaan ban tidak sama - ban depan masih bagus sementara ban belakang agak gundul, tentu akan mempengaruhi pengereman. Pada saat Anda melaju dalam kecepatan 90 - 100 km/jam dan melakukan pengereman mendadak, sangat mungkin mobil berputar di tempat, dengan titik tumpu pada ban yang kembangannya lebih bagus.
Banyak pengemudi mempunyai kebiasaan buruk, yaitu menurunkan tekanan ban, khususnya bila ingin memacu kendaraan di jalan tol. Alasannya, pada kecepatan tinggi, akan terjadi panas pada ban. Katanya, ban yang panas akan menaikkan tekanan di dalam ban. Bila terlalu keras, dikhawatirkan ban akan meletus. Ini pendapat yang keliru, karena bertolak belakang dengan petunjuk dari pabrik mobil maupun ban. Untuk kecepatan tinggi, justru dianjurkan agar menambah tekanan angin ban sekitar 10 persen.
Ban dengan tekanan angin yang tidak cukup, justru bisa membahayakan perjalanan Anda, karena permukaan ban dengan tekanan angin yang rendah, sisi yang bersinggungan dengan aspal justru akan membentuk huruf V terbalik. Kemudian saat mencapai bagian atas, berubah bentuk menjadi rata kembali. Perubahan yang terus-menerus ini, mirip dengan plat yang kita tekuk-tekuk berulang-ulang untuk dipatahkan, lalu menimbulkan panas.
Nah, ban yang dijalankan dengan kecepatan tinggi di jalan beraspal yang panas, ditambah lagi dengan panas yang ditimbulkan oleh gerakan ban akibat tekukan itulah yang biasanya bisa menyebabkan ban cepat meletus. Selain itu, kondisi jalan yang semakin mulus saat ini, memungkinkan Anda menggunakan ban tubeless (tanpa ban dalam). Ban tubeless itu kini sudah tersedia untuk berbagai macam kendaran. Bila menggunakan ban tubeless, Anda perlu menyiapkan peralatan untuk menambal ban. Petunjuk untuk menggunakan peralatan ini cukup jelas dan mudah dilakukan sendiri. Yang penting, mobil harus dilengkapi dengan pompa.
Sistem pengereman
Sistem pengereman juga memegang peran yang amat penting. Pada kecepatan tinggi, bila pengereman tidak sempurna, tentu saja berakibat tidak mampu menghentikan mobil dengan sempurna. Sering terjadi, pedal rem sudah diinjak - bahkan sampai menyentuh lantai mobil - namun mobil tetap saja melaju.
Prinsip sistem pengereman, sebenarnya sederhana. Cairan minyak yang ada di dalam silinder menekan kampas rem di roda untuk menghentikan laju mobil. Karena itu, gejala kerusakan sistem pengereman hanya ada dua, yaitu minyak rem bocor dan kemacetan pada komponen rem yang ada di dalam roda.
Pertama, yang perlu diperhatikan, ada tidaknya kebocoran pada sistem pengereman. Kalau bocor, indikasinya, Anda harus sering menambah minyak rem, lalu - biasanya - disusul rembesa nminyak rem di sisi dalam ban.
Untuk mengetahui apakah rem macet, dapat dengan mengerem mobil pada kemiringan tertentu. Bila mobil tidak meluncur (menggelinding) saat rem dilepas dan kopling bebas, itu pertanda sistem pengereman macet. Begitu pula sebaliknya. Jika sudah direm, tetapi mobil masih tetap melaju, itu pertanda rem tidak bekerja sempurna. Jangan menunda perbaikan rem. Bila Anda membawa mobil ke bengkel, biasanya teknisi akan melaporkan kondisi minyak rem dan kampas rem.
Penggantian minyak rem secara teratur bisa memperlambat kerusakan karet rem maupun kemacetan pada sistem pengereman, karena endapan minyak bisa segera dibuang. Begitu pula halnya dengan kampas rem. Terlambat mengganti kampas rem akan mengakibatkan kerusakan pada tromol atau cakram rem.
Akhir- akhir ini banyak korban jiwa akibat ulah sopir yang suka ugal-ugalan di jalan. Karena sering mengerem maka timbul panas di daerah tromol rem. Panas yang terus menerus dan tinggi akan merusak karet di dalamnya dan suatu saat pengerem menjadi los. Ini sungguh berbahaya, apalgi ketika menurun atau sedang ingin melewati mobil di depannya. Oleh karena itu periksa sungguh-sungguh kondisi rem.
Propler Shaft
As penerus pada mobil dengan penggerak roda belakang ini sering membawa malapetaka. Berkali-kali kita baca, ada sejenis minibus sering mengalami as penerusnya lepas, dan menimbulkan bunga api akibat bergesek dengan aspal. Mengingat letaknya dekat tangki bahan bakar, bunga api itu menyambar bensin dan menyebabkan kebakaran.
Karena itu, As dengan empat mur-baut yang menggerakkan gardan ini harus diperiksa. Ada dugaan, lepasnya As itu akibat menggunakan mur-baut yang tidak asli yang bentuknya lebih kecil. Akibat hentakan saat berakselerasi maupun mundur, menyebabkan mur-baut itu kendor dan lepas pada kecepatan tinggi. Pekerjaan memeriksa kekencangan mur baut ini bukan yang sulit. Anda bisa melakukan sendiri, dengan menggunakan kunci pas dan ring ukuran 14 mm. Berbaringlah ke kolong mobil dan carilah empat mur-baut di depan gardan dan kencangan. Ini khusus untuk minibus dan sedan dengan penggerak roda belekang.
Kelistrikan mobil
Kelistrikan mobil merupakan bagian yang tidak kalah penting, kecuali bila mobil Anda menggunakan bahan bakar solar dan beroperasi pada siang hari. Mobil solar tidak memerlukan pengapian seperti pada mobil berbahan bakar bensin. Pada mobil bensin, aki dan pengisiannya menjadi amat penting. Tanpa bagian ini, mobil tidak bisa beroperasi. Pastikan, semua sistem penerangan bekerja dengan baik. Siapkan pula sekring cadangan. Dan, jangan lupa melepaskan pul aki, bersihkan bagian itu dengan air panas, dan keringkan dengan lap dan kencangkan kembali.
Tali kipas
Salah satu komponen mesin yang berhubungan dengan sistem pengapian adalah tali kipas. Bila tali kipas putus, ia bisa mengganggu banyak bagian mesin, seperti pengisian aki terhenti yang ditandai dengan menyalanya lampu CHG (charge). Pompa air pun tidak bekerja dan kipas pendingin radiator tidak berputar. Akibatnya, temperatur akan menunjukkan angka yang tinggi.
Mesin
Bagian mesin, biasanya agak terawat dengan baik. Mobil setiap hari dijalankan dengan baik di dalam kota, untuk keperluan ke luar kota pun biasanya normal-normal saja. Namun bagi mobil yang tidak teratur "diperiksa" di bengkel, disarankan untuk mengadakan tune up di bengkel yang terpercaya.
Pekerjaan tune up mesin sendiri terdiri dari 26 macam pekerjaan. Namun garis besarnya sebagai berikut:
a) Pendingin mesin.
Sistem pendinginan mobil dapat mulai diperhatikan dengan melihat tingginya permukaan air di tangki cadangan (reservoir tank). Bila airnya sering habis, itu menandakan sistem pendinginannya bocor. Kebocoran bisa terjadi pada pipa-pipa yang ditandai dengan menetesnya air saat diparkir atau rembesan berwarna kuning pada radiator.
Tanyakan ke bengkel, apakah tutup radiator mobil Anda masih baik. Pada tutup radiator ada per katup yang gunanya untuk melepas uap air yang lewat selang, didinginkan di tangki reservoar. Dengan cara ini, uap air bisa kembali menjadi air yang nantinya setelah mobil berhenti dan mesin dingin, air di tangki reservoar akan tersedot kembali ke radiator dan ruang mesin. Selain memeriksa tutup radiator, perlu diperhatikan pula kualitas air. Kalau sudah berwarna kuning, sebaiknya segera diganti dengan air baru.
b) Saringan-saringan.
Pekerjaan tune up juga mencakup pemeriksaan filter-filter. Filter udara yang bersih, bisa menghemat bensin sampai 10 persen dan mesin pun menjadi lebih bertenaga. Oli dan filter, harus segera diganti bila sudah tiba saatnya.
c) Sistem pengapian.
Secara menyeluruh, mesin harus diperiksa. Pemeriksaan terhadap platina dan busi, biasanya dilakukan para teknisi untuk memastikan performa mesin. Bila tahap ini sudah selesai dan ternyata hasilnya belum memuaskan, bisa jadi penyebabnya adalah yang lain. Tali busi yang putus bagian dalamnya atau tutup distribusinya retak, bisa menyebabkan mesin pincang.
d) Musim hujan.
Lebaran tahun ini hanya selisih satu hari dengan Imlek. Biasanya menjelang dan saat Imlek, hujan turun dengan deras. Perjalanan Andapun bisa terganggu kalau tidak mengantisipasi sebelumnya. Persiapan-persiapan kecil harus dilakukan. Pertama, Anda perlu memeriksa kualitas karet wiper. Bila permukaan karet yang bersinggungan dengan kaca tampak mengkilap, disarankan untuk mengganti karet baru. Jangan lupa membawa "sangu" detergen atau sampo. Zat yang satu ini amat membantu bila kaca mobil Anda buram akibat polusi dari gas buang mobil-mobil di sekitar Anda. Bila Anda tidak mau repot, masukan saja sampo cair hitam ke tangki air, namun jangan lupa untuk rutin mengurasnya kembali agar tidak mengkristal di dalam tanki. Kalau mau repot, isikan detergen di bekas tempat sampo dan siramkan sedikit ke kaca kalau cuaca tampak mendung.
Di saat hujan, biasanya Anda menutup semua jendela dan menghidupkan AC agar tidak terjadi pengabutan pada kaca. Namun harus dipastikan pipa knalpot mobil Anda beres, tidak bocor dan lebih panjang dari badan mobil. Bila ada kebocoran, biasanya gas buang CO yang beracun itu akan masuk ke ruang penumpang. Dalam beberapa kejadian, konsentrasi CO bisa semakin tinggi, dan membuat penumpang
di dalamnya mati lemas. Jangan lupa mengganti wiper baru, agar kaca bisa bersih ketika kena air hujan.
e) Bensin.
Jangan menunda menambah bensin bila bahan bakar tampak tinggal seperempat. Jalan yang macet bisa merepotkan, dan tahu-tahu mobil kehabisan bensin.
f) Istirahat.
Jangan terlalu memaksa diri. Bila merasa amat mengantuk, cobalah bergantian dengan teman, atau berhenti dan tidur. Rasa kantuk jangan hanya dihilangkan dengan turun dari mobil dan mencuci muka. Pun tidak disarankan menggunakan bulu ayam untuk mengelitik hidung agar bersin yang katanya bisa menghilangkan kantuk. Tindakan itu hanya bersifat sebentar. Serangan kantuk yang lebih hebat akan datang setelah itu. Lebih tepat, mobil diparkir dan tundukkan kepala ke stir, atau luruskan jok mobil, lalu tidur. Carilah tempat yang aman, seperti di Pos Polisi.
g) Lain-lain.
Siapkan peralatan secukupnya. Kunci roda, dongkrak, kabel sepanjang 2 x 5 meter, periksa ban serep dan sejirigen air. Barang-barang itu akan berguna di perjalanan. Untuk keperluan tubuh, sediakan buah-buahan dan makanan ringan. Kebutuhan sopir pun perlu diperhatikan, termasuk musik lembut yang tidak membuat telinga sopir kecapaian mendengar musik keras. Karena pada saat semua penumpang tertidur kecapaian, nasib mereka ada di tangan sopir.
Bila Anda menggunakan minibus, agar di dalam kabin terasa longgar, tambahkan kerangka di atas atap untuk menempatkan tas dan bekal yang tidak akan dibuka selama perjalanan. Dengan keadaan lega, Anda bisa menikmati perjalanan liburan sambil menyanyi, tertawa dan bergurau, meski lalu lintas sedang macet. (Martin T. Teiseran, ahli mekanik, pengarang buku otomotif, bekerja di Semarang)
Foto:
PERSIAPAN - Persiapan dan pemeriksaan perlu dilakukan sebelum kendaraan
digunakan untuk perjalanan jauh. Paling tidak roda dan ban serta sistem
pengereman perlu dilakukan pengecekan ulang. Kalau memang kampas rem roda
belakang sudah tipis, sebaiknya langsung diganti yang baru. Maklum, sistem
rem dalam mobil merupakan bagian yang amat penting.
18 September 2007
HATI HATI DENGAN BAN
Femina Oktober 1995.
Sudah lama saya ingin bertanya pada FEMINA soal ban, khususnya setelah kecelakaan yang menimpah Nike Ardilla, penganyi kesayangan saya. Mengapa kecelakaan itu terjadi? Apakah ada hubungan dengan ban serep yang banyak ditulis koran maupun majalah? Mengapa demikian fatalnya kecelakaan tersebut. Ny Farida Ciamis.
Hampir dari semua kecelakaan mobil unsur ban memang ikut punya andil. Apakah itu karena ukuran ban yang tidak sama atau tekanan angin ban yang tidak sama, kedua- dua sama bahayanya. Bagi sopir yang sudah banyak asam garamnya dalam dunia mobil, tentang mobil oleng atau slip tentu pernah di alaminya. Apa yang menurut pandangan orang umum, suatu kecelakaan tidak masuk akal ternyata terjadi juga. Mobil tidak terkendali, menabrak pohon atau pagar atau mobil yang melaju kencang sekonyong- konyong setir seperti melayang tanpa arah dan akibat grogi maka stir sudah mengarah ke pohon, lalu terjadi benturan keras.
Khasus kecelakaan tunggal menimpah artis terkenal Nike Ardilla, adalah salah satunya. Pertanyaan Anda merupakan pertanyaan kebanyak kaun ibu dan gadis. Bukan hanya yang muda, yang tuapun ikut sedih karena artis yang masih muda dan cantik itu sudah meninggal dunia. Meninggalnyapun diduga karena sebuah ban serep yang tidak sama ukurannya.
Dari berbagai pemberitaan di berbagai surat kabar, informasi yang diperoleh adalah bahwa mobil Genio milik Nike Ardilla kembos dan harus mengganti dengan ban serep yang ukurannya lebih kecil. Ukuran ban itu memang lebih kecil. Namun bukan kecil menurut pandangan sebagian pembaca. Bagi yang awam tentu membayangkan yang kecil itu, seperti sebuah bola besar dibanding sebuah bola kecil. Dalam sebuah pengamatan di ruang pamer dealer HONDA di Yogyakarta, sebenarnya bukan demikian kenyataannya. Ban serep sedan Honda Genio diameternyata sama dengan diameter ban yang terpasang pada mobil. Memang ada perbedaan. Lebar telapak ban serepnya atau ukuran ban, T135/90/14 kurang lebih 135 mm. Sedangkan aslinya yang terpasang pada ban bisa mulai dari 175/60/14 sampai 215/50/16 (175 sampai 215 mm). Sedangkan mobil alm Nike Ardilla menggunakan ban dengan lebar telapak ban 215 mm, aspek rasionya 50 (tipis dipandang dari depan) dan velk diganti ukuran 16 ince.
Berikut ini beberapa kemungkinan yang bisa jadi menjadi penyebab dari kecelakaan tersebut:
1. Ban serep dengan ukuran lebar yang hanya 135 mm dipasangkan pada mobil untuk menggantikan ban yang kehabisan angin. Setelah mengganti dapat diduga bahwa mobil miring karena diameter yang tidak sama (aspek rasio berbeda) dan daya dukung ban yang tidak sama pula. Ban yang lebih besar daya dukungnya dibandingkan dengan ban yang lebih kecil. Adanya sedan merah, dan sekonyong- konyong ada mobil lain dari depan dengan kecepatan tinggi membuat Nike Ardilla grogi. Maksud hendak menekan pedal rem mungkin terinjak pedal gas. Kalau itu yang terjadi bisa kita maklumi keterangan saksi- saksi telinga bahwa mereka mendengar dan menyangka ada latihan perang, karena bunyi benturan seperti bunyi tembakan meriam. Kalau mobil hanya berjalan 40 km/jam, dan Nike menggunakan seat belt mestinya benturan masih bisa ditahan.
2. Mobil dengan ban yang ukuran yang tidak sama, jelas tidak sama pula daya dukungnya. Daya dukung yang tidak sama membuat diameter ban menjadi tidak sama, ada yang besar dan ada yang kecil. Diameter yang tidak sama menyebabkan mobil oleng. Walaupun olengnya sebuah mobil sudah diredam oleh sokbreker namun dalam situasi tertentu seperti kecepatan tinggi dan grogi bisa menyebabkan mobil kehilangan kendali. Bisa jadi saat Nike Ardillah membanting stir ke kiri karena Daihatsu sudah terlalu dekat, sisa jalan sudah terlalu sempit sehingga menyenggol bak sampak.
3. Kemungkinan berikutnya adalah Nike Ardillah mengerem mendadak sehingga mobil oleng dan tidak terkendali, dan ini disebabkan oleh adanya perbedaan tapak ban. Data ban Genio tersebut: 3 ban dengan ukuran lebar tapak 215 mm sedangkan kanan belakang lebar tapaknya hanya 135 mm. Perbedaan yang besar ini menyebabkan pada saat pengereman terjadi; daya cengkram 3 ban mengerem tidak sebanding dengan ban kanan belakang hanya 60%, dibandingkan dengan ke tiga ban lainnya. Akibatnya bisa terjadi gaya sentrifukal, dengan titik pusat pada sisi kiri mobil. Hal serupa bisa terjadi juga pada mobil dengan kondisi ban yang permukaannya tidak sama. Ada yang gundul dan ada yang masih utuh dan bisa terjadi pula pada mobil tekanan angin bannya tidak sama. Karena tekanan angin ban yang tidak sama menyebabkan daya pengereman (cengkraman) tidak sama pula. Di jalan yang luas dan sepi, kejadian seperti ini bisa membuat mobil Anda berputar 2 x 360 derajat. Seat belt. Dari berbagai kecelakaan ada pengemudi yang selamat karena menggunakan seat- belt kalau kecelakan tersebut sampai membuat mobil rusak total loss. Penumpang maupun pengemudi terhindar dari terbentur pada plat mobil. Kepala dan bagian tubuh lainnya terhindar dari benturan, sehingga penggunaan seat belt tidak bisa di tawar- tawar. Namun bisa terjadi sebaliknya. Satu dari seribu kecelakaan bisa pula terjadi seseorang selamat malah karena tidak menggunakan seat belt. Benturan yang keras menyebabkan sang sopir terpental keluar lewat kaca depan dan selamat. Sedangkan mobil tersebut rusak berat, velg dan ban serta stir sampai menyentuh jok, alias total loss. Dapat dibayangkan kalau saat itu sopir menggunakan seat belt.Namun apapun penyebab suatu kematian, harus diakui semuanya terjadi karena memang sudah suratan nasipnya.
Permukaan ban yang tidak rata, ada yang sudah gundul tapi lainnya masih lebih baik, perbedaan profil dan memiliki takanan angin yang berbeda sungguh sangat berbahaya. Pengereman secara mendadak tidak bisa mendapatkan cengkraman yang yang sama baik (sama kuat, pakem). Saya pernah mengendarai Great Corolla sedang pada kecepatan 120 Km/jam. Pada jam 3:30 pagi ditengah jalan ada kucing duduk. Pengereman yang mendadak membuat mobil berputar 440 derajat. Untung ada tiang listrik di pinggir jembatan Krasak, mobil menyenggol hingga tiang itu bengkok dan saya selamat berkat seat belt.
Sudah lama saya ingin bertanya pada FEMINA soal ban, khususnya setelah kecelakaan yang menimpah Nike Ardilla, penganyi kesayangan saya. Mengapa kecelakaan itu terjadi? Apakah ada hubungan dengan ban serep yang banyak ditulis koran maupun majalah? Mengapa demikian fatalnya kecelakaan tersebut. Ny Farida Ciamis.
Hampir dari semua kecelakaan mobil unsur ban memang ikut punya andil. Apakah itu karena ukuran ban yang tidak sama atau tekanan angin ban yang tidak sama, kedua- dua sama bahayanya. Bagi sopir yang sudah banyak asam garamnya dalam dunia mobil, tentang mobil oleng atau slip tentu pernah di alaminya. Apa yang menurut pandangan orang umum, suatu kecelakaan tidak masuk akal ternyata terjadi juga. Mobil tidak terkendali, menabrak pohon atau pagar atau mobil yang melaju kencang sekonyong- konyong setir seperti melayang tanpa arah dan akibat grogi maka stir sudah mengarah ke pohon, lalu terjadi benturan keras.
Khasus kecelakaan tunggal menimpah artis terkenal Nike Ardilla, adalah salah satunya. Pertanyaan Anda merupakan pertanyaan kebanyak kaun ibu dan gadis. Bukan hanya yang muda, yang tuapun ikut sedih karena artis yang masih muda dan cantik itu sudah meninggal dunia. Meninggalnyapun diduga karena sebuah ban serep yang tidak sama ukurannya.
Dari berbagai pemberitaan di berbagai surat kabar, informasi yang diperoleh adalah bahwa mobil Genio milik Nike Ardilla kembos dan harus mengganti dengan ban serep yang ukurannya lebih kecil. Ukuran ban itu memang lebih kecil. Namun bukan kecil menurut pandangan sebagian pembaca. Bagi yang awam tentu membayangkan yang kecil itu, seperti sebuah bola besar dibanding sebuah bola kecil. Dalam sebuah pengamatan di ruang pamer dealer HONDA di Yogyakarta, sebenarnya bukan demikian kenyataannya. Ban serep sedan Honda Genio diameternyata sama dengan diameter ban yang terpasang pada mobil. Memang ada perbedaan. Lebar telapak ban serepnya atau ukuran ban, T135/90/14 kurang lebih 135 mm. Sedangkan aslinya yang terpasang pada ban bisa mulai dari 175/60/14 sampai 215/50/16 (175 sampai 215 mm). Sedangkan mobil alm Nike Ardilla menggunakan ban dengan lebar telapak ban 215 mm, aspek rasionya 50 (tipis dipandang dari depan) dan velk diganti ukuran 16 ince.
Berikut ini beberapa kemungkinan yang bisa jadi menjadi penyebab dari kecelakaan tersebut:
1. Ban serep dengan ukuran lebar yang hanya 135 mm dipasangkan pada mobil untuk menggantikan ban yang kehabisan angin. Setelah mengganti dapat diduga bahwa mobil miring karena diameter yang tidak sama (aspek rasio berbeda) dan daya dukung ban yang tidak sama pula. Ban yang lebih besar daya dukungnya dibandingkan dengan ban yang lebih kecil. Adanya sedan merah, dan sekonyong- konyong ada mobil lain dari depan dengan kecepatan tinggi membuat Nike Ardilla grogi. Maksud hendak menekan pedal rem mungkin terinjak pedal gas. Kalau itu yang terjadi bisa kita maklumi keterangan saksi- saksi telinga bahwa mereka mendengar dan menyangka ada latihan perang, karena bunyi benturan seperti bunyi tembakan meriam. Kalau mobil hanya berjalan 40 km/jam, dan Nike menggunakan seat belt mestinya benturan masih bisa ditahan.
2. Mobil dengan ban yang ukuran yang tidak sama, jelas tidak sama pula daya dukungnya. Daya dukung yang tidak sama membuat diameter ban menjadi tidak sama, ada yang besar dan ada yang kecil. Diameter yang tidak sama menyebabkan mobil oleng. Walaupun olengnya sebuah mobil sudah diredam oleh sokbreker namun dalam situasi tertentu seperti kecepatan tinggi dan grogi bisa menyebabkan mobil kehilangan kendali. Bisa jadi saat Nike Ardillah membanting stir ke kiri karena Daihatsu sudah terlalu dekat, sisa jalan sudah terlalu sempit sehingga menyenggol bak sampak.
3. Kemungkinan berikutnya adalah Nike Ardillah mengerem mendadak sehingga mobil oleng dan tidak terkendali, dan ini disebabkan oleh adanya perbedaan tapak ban. Data ban Genio tersebut: 3 ban dengan ukuran lebar tapak 215 mm sedangkan kanan belakang lebar tapaknya hanya 135 mm. Perbedaan yang besar ini menyebabkan pada saat pengereman terjadi; daya cengkram 3 ban mengerem tidak sebanding dengan ban kanan belakang hanya 60%, dibandingkan dengan ke tiga ban lainnya. Akibatnya bisa terjadi gaya sentrifukal, dengan titik pusat pada sisi kiri mobil. Hal serupa bisa terjadi juga pada mobil dengan kondisi ban yang permukaannya tidak sama. Ada yang gundul dan ada yang masih utuh dan bisa terjadi pula pada mobil tekanan angin bannya tidak sama. Karena tekanan angin ban yang tidak sama menyebabkan daya pengereman (cengkraman) tidak sama pula. Di jalan yang luas dan sepi, kejadian seperti ini bisa membuat mobil Anda berputar 2 x 360 derajat. Seat belt. Dari berbagai kecelakaan ada pengemudi yang selamat karena menggunakan seat- belt kalau kecelakan tersebut sampai membuat mobil rusak total loss. Penumpang maupun pengemudi terhindar dari terbentur pada plat mobil. Kepala dan bagian tubuh lainnya terhindar dari benturan, sehingga penggunaan seat belt tidak bisa di tawar- tawar. Namun bisa terjadi sebaliknya. Satu dari seribu kecelakaan bisa pula terjadi seseorang selamat malah karena tidak menggunakan seat belt. Benturan yang keras menyebabkan sang sopir terpental keluar lewat kaca depan dan selamat. Sedangkan mobil tersebut rusak berat, velg dan ban serta stir sampai menyentuh jok, alias total loss. Dapat dibayangkan kalau saat itu sopir menggunakan seat belt.Namun apapun penyebab suatu kematian, harus diakui semuanya terjadi karena memang sudah suratan nasipnya.
Permukaan ban yang tidak rata, ada yang sudah gundul tapi lainnya masih lebih baik, perbedaan profil dan memiliki takanan angin yang berbeda sungguh sangat berbahaya. Pengereman secara mendadak tidak bisa mendapatkan cengkraman yang yang sama baik (sama kuat, pakem). Saya pernah mengendarai Great Corolla sedang pada kecepatan 120 Km/jam. Pada jam 3:30 pagi ditengah jalan ada kucing duduk. Pengereman yang mendadak membuat mobil berputar 440 derajat. Untung ada tiang listrik di pinggir jembatan Krasak, mobil menyenggol hingga tiang itu bengkok dan saya selamat berkat seat belt.
17 September 2007
KUNANG- KUNANG" DI RUANG MESIN
Kedaulatan Rakyat Maret 1996
Santosa, Jl RE Martadinata 69 YogyaLangsung saja: Mobil saya Daihatsu Sebra STW th 87 masalahnya, baru saja ganti ring seker, ring tersebut putus karena oli tidak naik dan lampu signal kebetulan mati.
Tanya:
1. Waktu ganti ring tersebut karburator tidak di otak atik, tetapi sekarang waktu digas bau bensin naik ke kabin dan agak pedih di mata pada hal dulu tidak. Mengapa itu terjadi dan bagaimana menghilangkannya?
2. Mesin cepat panas ( hampir setengah pada "temp", setelah jalan 5 km) menyebabkan mobil kurang nyaman. Air radiator waktu di cek masih penuh, tapi permukaannya ada sedikit genangan oli. Mengapa itu terjadi dan bagaimana mengatasinya?
Jawab:
1. Banyak keluhan seperti yang Anda utarakan yang masuk ke Radaksi KR. Bau bensin dan mata yang perih memang keadaan yang tidak menyenangkan bahkan kalau semua jendela tertutup, AC dihidupkan konsentrasi CO akan tinggi. Pada tingkat tertentu bisa membahayakan kesehatan. Kalau di hubungkan dengan pertanyaan Anda yang kedua, maka dapat disimpulkan memasangkan selinder kop, setelah mengganti ring seker kurang benar. Anda mengatakan ada oli/ mingak dipermukaan air radiator. Hal itu menandakan ada sisa hasil kompresi yang merembes lewat paking selinder kop dan masuk ke ruang pendinginan. Bisa juga karena masih ada sisa minyak karena pekerjaan ganti ring seker. Mobil Anda perlu diperhatikan secara khusus. Kalau mesin sudah distel sesuai spesifikasi pabrik dan ternyata kurang bertenaga dan bunyi ngkliknya semakin keras, disarankan segera dibawa ke bengkel dealer Daihatsu.
Bau bensin dan membuat mata perih, disebabkan oleh kompresi terlalu gemuk, artinya perbandingan udara dan bensin tidak tepat. Walaupun karburator tidak diotak- atik, setelah penggantian ring seker mestinya penyetelan karburator perlu diulangi. Hal lain yang perlu Anda perhatikan adalah ujung belakang knal pot harus lebih panjang dari mobil dan perhatikan apakah cuk sudah kembali pada posisi membuka.
2. Panas mesin yang normal adalah sekitar 85 sampai 90 derajat Celsius. Pada meter temperatur biasanya tidak tertulis angka tersebut. Namun Anda bisa perhatikan, apakah setiap hari kedudukan jarum selalu sama. Kalau cenderung lebih tinggi dan air radiator setiap hari harus ditambah setelah berjalan 100 km atau sampai mendidih maka perlu siperiksa secara teliti.
Saran: Bawalah mobil Anda ke dealer Daihatsu dan periksa tekanan kompresinya. Apakah patahan ring seker membuat dinding blok mesin cacat?
Johan Sudrajat, Gendeng GK IV/ 311 Yogyakarta, 55225. Saya punya masalah dengan mobil Ford Laser 1988, karena mobil itu hidup tetapi sedikit pincang. Perlu diketahui busi sudah diganti semua dengan busi "Bosch Super W8DC", tetapi saringan udara tidak saya pasang.
Tanya:
1. Pada saat mesin hidup stasionernya agak tersengal- sengal, apa sebabnya?
2. Bila kabel busi no: 2, 3, 4 dilepas satu persatu, mesin mati. Tetapi kalau kabel busi no 1 maka akan timbul loncatan bunga api yang besar pada terminal koil. Apa yang menyebabkan timbulnya loncatan bunga api pada koil tersebut?3. Pada roda belakang ada bunyi, apakah bunyi bearing tersebut karena sudah aus atau rusak?
Jawab:
1. Mesin yang tersengal- sengar biasanya disebabkan oleh pembakaran dalam selinder tidak baik. Umumnya karena kompresi yang tidak rata (sama) atau karena busi dan atau kabel busi yang rusak.
2. Berhubungan dengan pertanyaan Anda, no 1, dan pernyataan bahwa busi sudah diganti semua maka tinggal 2 hal lagi.
Pertama apakah kompresi setiap selinder satu sama lain sama. Kalau ada perbedaan yang mencolok ( 3 sampai 5 Kg/ cm2) biasanya disebabkan oleh kompresi bocor, perlu segera memperbaiki kondisi mesin. Apakah ring seker rusak, klep bocor atau paking selinder kop rusak. Loncatan bunga api menandakan bahwa pembakaran dalam selinder tidak sempurna.
Selinder no 2, 3, dan 4 pembakaran baik, tandanya kalau kabel busi dilepas mesinmati. Sedangkan no 1 bisa jadi kompresinya bocor akibat terbakarnya permukaan klep, sehingga tanpa kabel busi no 1 pun mesin tetap bisa jalan. Kalau Anda membuka kap mesin di tempat yang gelap (malam hari) akan tampak jelas loncatan- loncatan bunga api tersebut, seperti kunang- kunang. Tanpa menggunakan saringan udara bisa mempercepat kerusakan pada klep dan selinder mesin, maka disarankan agar segera menggunakan kembali saringan udara. Tanpa saringan udara debu akan bebas masuk ke ruang pembakaran dan akan menjadi bahan pengasah antara ring seker dan selinder mesin.
3. Bunyi pada roda belakang umumnya karena lager rusak atau permukaan ban yang rusak. Bunyi lager lebih nyaring dan semakin berat muatan yang dibawa semakin keras bunyinya. Sedangkan bunyi ban didahului dengan bunyi "Wuk- wuk - wuk" dan kalau hujan bunyinya lebih nyaring. Kalau Anda membongkar dan kelihatan permukaan bearing berwarna kelabu maka itu menandakan perlu diganti baru. Saran, sebaiknya sebelum Anda membongkar lager roda, periksa dan beri tekanan angin ban lebih tinggi. Ban belakang diberi tekanan angin sampai 38 psi, dengan demikian diharapkan permukaan ban akan rata kembali. Atau perhatikan tekanan maksimum yang ada disisi ban.
Santosa, Jl RE Martadinata 69 YogyaLangsung saja: Mobil saya Daihatsu Sebra STW th 87 masalahnya, baru saja ganti ring seker, ring tersebut putus karena oli tidak naik dan lampu signal kebetulan mati.
Tanya:
1. Waktu ganti ring tersebut karburator tidak di otak atik, tetapi sekarang waktu digas bau bensin naik ke kabin dan agak pedih di mata pada hal dulu tidak. Mengapa itu terjadi dan bagaimana menghilangkannya?
2. Mesin cepat panas ( hampir setengah pada "temp", setelah jalan 5 km) menyebabkan mobil kurang nyaman. Air radiator waktu di cek masih penuh, tapi permukaannya ada sedikit genangan oli. Mengapa itu terjadi dan bagaimana mengatasinya?
Jawab:
1. Banyak keluhan seperti yang Anda utarakan yang masuk ke Radaksi KR. Bau bensin dan mata yang perih memang keadaan yang tidak menyenangkan bahkan kalau semua jendela tertutup, AC dihidupkan konsentrasi CO akan tinggi. Pada tingkat tertentu bisa membahayakan kesehatan. Kalau di hubungkan dengan pertanyaan Anda yang kedua, maka dapat disimpulkan memasangkan selinder kop, setelah mengganti ring seker kurang benar. Anda mengatakan ada oli/ mingak dipermukaan air radiator. Hal itu menandakan ada sisa hasil kompresi yang merembes lewat paking selinder kop dan masuk ke ruang pendinginan. Bisa juga karena masih ada sisa minyak karena pekerjaan ganti ring seker. Mobil Anda perlu diperhatikan secara khusus. Kalau mesin sudah distel sesuai spesifikasi pabrik dan ternyata kurang bertenaga dan bunyi ngkliknya semakin keras, disarankan segera dibawa ke bengkel dealer Daihatsu.
Bau bensin dan membuat mata perih, disebabkan oleh kompresi terlalu gemuk, artinya perbandingan udara dan bensin tidak tepat. Walaupun karburator tidak diotak- atik, setelah penggantian ring seker mestinya penyetelan karburator perlu diulangi. Hal lain yang perlu Anda perhatikan adalah ujung belakang knal pot harus lebih panjang dari mobil dan perhatikan apakah cuk sudah kembali pada posisi membuka.
2. Panas mesin yang normal adalah sekitar 85 sampai 90 derajat Celsius. Pada meter temperatur biasanya tidak tertulis angka tersebut. Namun Anda bisa perhatikan, apakah setiap hari kedudukan jarum selalu sama. Kalau cenderung lebih tinggi dan air radiator setiap hari harus ditambah setelah berjalan 100 km atau sampai mendidih maka perlu siperiksa secara teliti.
Saran: Bawalah mobil Anda ke dealer Daihatsu dan periksa tekanan kompresinya. Apakah patahan ring seker membuat dinding blok mesin cacat?
Johan Sudrajat, Gendeng GK IV/ 311 Yogyakarta, 55225. Saya punya masalah dengan mobil Ford Laser 1988, karena mobil itu hidup tetapi sedikit pincang. Perlu diketahui busi sudah diganti semua dengan busi "Bosch Super W8DC", tetapi saringan udara tidak saya pasang.
Tanya:
1. Pada saat mesin hidup stasionernya agak tersengal- sengal, apa sebabnya?
2. Bila kabel busi no: 2, 3, 4 dilepas satu persatu, mesin mati. Tetapi kalau kabel busi no 1 maka akan timbul loncatan bunga api yang besar pada terminal koil. Apa yang menyebabkan timbulnya loncatan bunga api pada koil tersebut?3. Pada roda belakang ada bunyi, apakah bunyi bearing tersebut karena sudah aus atau rusak?
Jawab:
1. Mesin yang tersengal- sengar biasanya disebabkan oleh pembakaran dalam selinder tidak baik. Umumnya karena kompresi yang tidak rata (sama) atau karena busi dan atau kabel busi yang rusak.
2. Berhubungan dengan pertanyaan Anda, no 1, dan pernyataan bahwa busi sudah diganti semua maka tinggal 2 hal lagi.
Pertama apakah kompresi setiap selinder satu sama lain sama. Kalau ada perbedaan yang mencolok ( 3 sampai 5 Kg/ cm2) biasanya disebabkan oleh kompresi bocor, perlu segera memperbaiki kondisi mesin. Apakah ring seker rusak, klep bocor atau paking selinder kop rusak. Loncatan bunga api menandakan bahwa pembakaran dalam selinder tidak sempurna.
Selinder no 2, 3, dan 4 pembakaran baik, tandanya kalau kabel busi dilepas mesinmati. Sedangkan no 1 bisa jadi kompresinya bocor akibat terbakarnya permukaan klep, sehingga tanpa kabel busi no 1 pun mesin tetap bisa jalan. Kalau Anda membuka kap mesin di tempat yang gelap (malam hari) akan tampak jelas loncatan- loncatan bunga api tersebut, seperti kunang- kunang. Tanpa menggunakan saringan udara bisa mempercepat kerusakan pada klep dan selinder mesin, maka disarankan agar segera menggunakan kembali saringan udara. Tanpa saringan udara debu akan bebas masuk ke ruang pembakaran dan akan menjadi bahan pengasah antara ring seker dan selinder mesin.
3. Bunyi pada roda belakang umumnya karena lager rusak atau permukaan ban yang rusak. Bunyi lager lebih nyaring dan semakin berat muatan yang dibawa semakin keras bunyinya. Sedangkan bunyi ban didahului dengan bunyi "Wuk- wuk - wuk" dan kalau hujan bunyinya lebih nyaring. Kalau Anda membongkar dan kelihatan permukaan bearing berwarna kelabu maka itu menandakan perlu diganti baru. Saran, sebaiknya sebelum Anda membongkar lager roda, periksa dan beri tekanan angin ban lebih tinggi. Ban belakang diberi tekanan angin sampai 38 psi, dengan demikian diharapkan permukaan ban akan rata kembali. Atau perhatikan tekanan maksimum yang ada disisi ban.
16 September 2007
ANTARA TEKNOLOGI DAPUR DAN DUNIA MOBIL
KOMPAS, Kamis, 30-10-1997. Halaman: 21
SEORANG ibu rumah tangga pernah berucap: Sepertinya kemajuan
teknologi otomotif seiring dengan perubahan yang terjadi pada
peralatan memasak di dapur. Dari kayu api ke kompor minyak tanah,
setelah itu dari kompor gas ke kompor listrik. Sebentar lagi bahkan
terbiasa dengan kompor microwave.Apa yang dikatakan oleh sang ibu itu
bisa jadi benar. Perkembangan 'teknologi dapur' ada korelasi dan
analoginya pada dunia otomotif. Pertama kali mesin penggerak memang
dikenal dengan penggerak tenaga uap, artinya menggunakan tekanan uap
dari pemanasan air. Samalah seperti teko air panas yang menghasilkan
tekanan yang mampu membuka tutup teko. Atau, kalau diingat zaman
kereta api, penarik gerbongnya adalah kereta uap berupa lokomotif
'kelutuk' berwarna hitam...
Setelah itu, manusia diperkenalkan dengan penggunaan minyak bumi,
serta sekarang ini bensin. Belakangan, masih ada lagi berbagai
eksperimen untuk mencari energi alternatif seperti hidrogen.
Dunia memang sedang berlomba dengan kepunahan persediaan minyak
bumi. Para ahli sedang berlomba menyongsong lonceng berakhirnya masa
jaya minyak bumi, diperkirakan tahun 2040 nanti. Strategi penjualan
pun dipengaruhi oleh kemajuan teknologi tersebut.
Di masa depan, bahkan sudah menggejala saat ini, ada indikasi
bahwa lakunya sebuah mobil akan sangat bergantung pada tingginya
teknologi yang diterapkan sehingga mobil menghasilkan mesin yang
hemat, namun tetap bertenaga besar. Sekaligus, mesin harus ramah
lingkungan, dan kenyamanan berkendara pun maksimal.
Sementara ini, para ahli belum menemukan energi alternatif yang
mumpuni. Artinya, belum ada energi alternatif yang bisa menggantikan
sumber tenaga minyak bumi. Percobaan-percobaan untuk mendapatkan
tenaga dari air, matahari, gas bumi dan energi listrik belum
memberikan jawaban yang memuaskan.
Teknologi pemakaran hidrogen dan oksigen (teknologi fuel cell),
yang mengubah hidrogen dan oksigen menjadi tenaga listrik seperti aki,
masih dalam taraf percobaan. Walaupun penelitian fuel cell ini
dikembangkan besar-besaran di AS, misalnya oleh General Motor,
Chrysler dan Ford, atau di Eropa oleh Daimler Benz, namun toh sampai
saat ini masih dalam taraf penelitian. Produk dengan teknologi
tersebut belum dijual luas di masyarakat.
Matahari sebagai sumber energi alternatif yang lain, masih sangat
kecil menghasilkan arus listrik. Belum lagi selempeng sel matahari
(solar cell) selebar atap mobil, baru bisa untuk menghidupkan
perangkat televisi, atau perangkat audio yang ringan ketimbang
menggerakkan mobil yang seberat satu ton.
Gas bumi, sementara ini masih dinilai murah harganya. Sementara,
sarana pendukung untuk penyediaan tenaga alternatif seperti stasiun
pengisian, masih terhitung langka. Sehingga, orang berpikir 12 kali
untuk melengkapi mobilnya dengan perangkat pendukung bahan bakar gas
(BBG).
Sehubungan dengan penggunaan BBG, kalau diamati kebiasaan
masyarakat yang telanjur dimanja pada abad XX ini, yang masih belum
terbiasa terhadap cara pengisian gas dan perangkat tambahan di mobil
(memakan waktu lebih lama), rasanya peralihan ke energi alternatif ini
masih mendapat cukup banyak kendala.
Orang sudah terbiasa duduk di mobil, sambil membuka tutup tanki
dari ruang kemudi, serta kemudian membayar uang bensin tinggal melalui
jendela. Mereka ini akan merasa terganggu, dan kurang nyaman dengan
kebiasaan baru.
***
MELIHAT kecenderungan seperti itu, maka dapat dipastikan sampai
sisa akhir abad ini, atau bahkan permulaan abad mendatang, mesin
dengan bahan bakar minyak bumi tetap menjadi pilihan utama.
Masalahnya, tinggal bagaimana membuat agar sisa minyak bumi bisa
diperpanjang masa pakainya, dengan cara pengiritan yang ketat.
Kendati persediaan minyak bumi mulai menipis, para konsumen tidak
mau ambil pusing akan hal tersebut. Para ahli dan pemilik merk harus
menciptakan suatu teknologi maju karena dengan cara itu bisa menang
dalam persaingan.
Mitsubishi sangat antusias terhadap program GDI (Gasoline Direct
Injection). Sistem ini sebenarnya bukan barang baru. Bahkan sudah
dipergunakan sejak tahun 1930-an, pada pesawat terbang, dan juga untuk
mobil-mobil balap. Sejak lama para pakar otomotif yakin, bahwa direct
injection untuk mesin bensin adalah jawaban agar mesin mobil lebih
efisien terhadap penggunaan bahan bakar. Karena bahan bakar
disemprotkan dengan tekanan tinggi ke ruang kompresi.
Selain itu, disadari bahwa selama ini energi panas yang dihasilkan
oleh minyak bumi terlalu banyak terbuang pada proses mesin mobil.
Seperti halnya panas yang dihasilkan dari pembakaran minyak bumi harus
didinginkan kembali dengan udara atau air (radiator), dan banyak
energi yang terbuang lewat knalpot.
Energi yang dibuang itu juga tidak kepalang tanggung. Hasil
hitungan mengatakan bahwa energi yang terbuang sampai 75 persen pada
mesin bensin dan 65 persen pada mesin diesel. Artinya, selama ini
energi yang dihasilkan oleh minyak bumi cuma antara 25 sampai 35
persen yang bermanfaat. Sedangkan sisanya dibuang kembali ke alam, dan
tidak bisa diambil lagi alias musnah. Perinciannya, lebih dari 30
persen terbuang lewat sistem pendinginan, 35 persen lewat gas buang,
dan sisanya untuk sistem kerja mesin itu sendiri.
Teknik direct injection yang digencarkan penggunaannya oleh
Mitsubishi menyerupai inseminasi pada hewan. Bahkan menyerupai cara
penghadiran bayi tabung. Prosesnya lebih singkat, dan langsung ke
tujuan, tidak perlu membuang sel telur yang berjumlah jutaan. Cukup
satu pasang, sudah bisa menjadi makhluk hidup.
Mitsubishi terhenyak dari kemajuan teknologi dan kemudian
berencana membuat mesin GDI secepatnya. Kitane, orang penting
Mitsubishi mengatakan, bahwa Mitsubishi akan memasangkan GDI pada
semua mobil bensinnya pada akhir abad ini.
Pada bulan Agustus 1997, Mitsubishi memperkenalkan mesin GDI,
1.800 cc empat silinder pada sedan Galant, serta station wagon Legnum.
Dan akan menyusul kemudian, mesin GDI 3.500 jenis V6 secepatnya. Pada
akhir 1997 untuk dua sedan lagi, kemudian sedan sport dan kendaraan
serba guna. Diharapkan, akhir abad ini semua mesin bensin Mitsubishi
sudah menggunakan GDI.
Dengan cara ini, Mitsubishi mengharapkan bisa menghemat 30 persen
bensin dari mesin 3.500 cc, tenaga bertambah 10 persen dan pengurangan
emisi gas buang ditekan sampai 30 persen. Walaupun sedan Mitsubishi
tidak banyak bicara di pasar negeri ini, namun kalau dilihat dari
rencana raksasa tersebut bukan tak mustahil, merk-merk mobil Korea,
Eropa dan Jepang lainnya bisa terancam. Tentu saja, notabene, apabila
harga sedan Mitsubishi murah, meski berteknologi tinggi dan hemat
bahan bakar.
***
SISTEM injeksi bahan bakar langsung ke ruang bakar mesin memang
mendatangkan keuntungan besar. Pertama, optimalisasi bahan bakar. Dan
kedua, bisa menurunkan emisi gas buang yang beracun secara drastis.
Yukimichi Kitana, eksekutif Mitsubishi, dalam sebuah wawancara
dengan Otomotive News mengatakan, bahwa sistem GDI merupakan sistem
yang bisa mengatasi persyaratan emisi gas buang yang sangat ketat di
Eropa maupun AS. Rencananya, rekayasa mesin ini pertama akan
diperkenalkan ke seluruh Jepang, kemudian Eropa, AS dan akhirnya ke
seluruh penjuru dunia.
Mitsubishi segera akan menyelesaikan mesin V6 (mesin bentuk V
dengan enam silinder) yang akan banyak digunakan pada berbagai model.
Pada akhir 1997, mesin GDI ini akan dipasangkan pada dua tipe sedan,
dan tiga minivan termasuk mobil sport serta mobil serba guna.
Pada akhir abad ini, mesin GDI akan menggantikan semua mesin
bensin, baik yang menggunakan karburator maupun sistem injeksi
non-GDI. Pada akhir 1997, Mitsubishi akan mengekspor mobil yang
menggunakan GDI seperti Galant, Space Wagon (Jepang: Chariot), serta
Pajero (AS: Montero).
Kalau Mitsubishi jelas-jelas ingin menutup abad ini dan
menyongsong abad XXI dengan teknologi GDI, maka Toyota yang dikenal
sebagai perusahaan mobil yang berani mengeluarkan biaya research and
development (R&D) sampai senilai 4,8 milyar dollar AS untuk
anggaran belanja tahun 1996, terus merekayasa mesin dengan sistem
VVT-i, dan mengadakan penyempurnaan pada sistem mobil hibrida-nya.
(Kerja sama mesin bensin dengan motor listrik).
Akihiro Wada - Wakil Direktur Eksekutif Toyota - memberikan
tanggapan agak kontras dan bernada hati-hati sehubungan dengan rencana
Mitsubishi ini. Toyota, yang sudah berpengalaman dengan mesin bensin
direct injection D4, merasa belum puas. Wada mengatakan, ia merasa
bahwa Mitsubishi belum mendapatkan potensi yang maksimum dari mesin
dengan sistem injeksi langsung itu.
"Begitu pula kami," ungkap Wada. Pasalnya, sistem injeksi langsung
ke ruang bakar mengalami kendala pada sifat bahan bakar bensin. Solar
mengandung pelumas yang berguna melumasi agar komponen seperti pompa
injektor serta injektor bisa tetap bekerja secara optimal.
Sedangkan pada bahan bakar bensin, tidak mengandung sifat
pelumasan tersebut. Selain itu, sisa kerak yang terjadi di sekitar
kepala silinder (kop) akibat proses pembakaran di dalam silinder mesin
bisa terus-menerus mengganggu sistem penyemprotan langsung tersebut.
Sama halnya dengan yang terjadi pada busi.
Kendati tantangan masih berat, namun masa depan persaingan pasar
mobil terletak pada dua hal. Pertama, pemilik merk mobil harus
menjadikan mobil dengan teknologi tinggi mengatasi semua kendala yang
mungkin timbul. Artinya, hemat dan tetap bertenaga besar. Dan kedua,
memberikan tingkat kenyamanan sekaligus rasa aman yang tinggi.
Toyota tampaknya berkonsentrasi pada VVT-i dan mesin direct
injection D4 serta mobil hibrida, produk terbaru yang secara
besar-besaran dipamerkan di Tokyo Motor Show Oktober-November ini.
***
KALAU pada sistem VVT-i (Variable Valve Timing Intelligent),
Toyota berusaha merekayasa sistem pemasukan bahan bakar dan udara
pembuangan sisa pembakar seefisien mungkin dengan membuat camshaft
(noken as) bisa bekerja bebas seirama dengan rpm dan beban mesin, maka
pada sistem hibrida yang juga dilengkapi dengan VVT-i itu memanfaatkan
sisa tenaga yang biasanya terbuang pada sistem lama untuk menggerakkan
generator listrik guna mengisi pada seperangkat aki.
Kemudian, pada saatnya secara otomatis tenaga yang tersimpan itu
(aki) akan dipakai untuk menggerakkan mobil. Pada saat itu, mesin
bensin mobil sudah dimatikan oleh komputer.
Manajemen mesin ini dikontrol oleh peralatan komputer. Dengan cara
ini, satu liter bensin bisa menggerakkan mobil hibrida sampai 30 km.
Mobil hibrida yang menggunakan nama Toyota Hybrid System (THS),
dikembangkan dari mesin bensin 1.500 cc yang dilengkapi dengan motor
penggerak listrik dan aki. Sistem ini memberi harapan besar pada
penghematan minyak bumi, sekaligus menciptakan mesin yang ramah
terhadap lingkungan hidup.
Hasil tes emisi gas buang seperti CO hanya satu persen dari emisi
yang diizinkan di Jepang (CO yang diizinkan, 2,1 persen volume).
Demikian pula dengan HC dan NOx.
Apa kontribusi ATPM di negeri ini?
Kalau tahun 2005 menurut para pakar semua mobil di Jepang dan AS
serta negara maju lainnya sudah menggunakan sistem direct injection,
dan kemungkinan besar dalam tahun itu pula kendaraan hibrida sudah
banyak digunakan di berbagai negeri. Tidak ada ramalan, kapan negeri
kita kebagian teknologi maju tersebut.
Ceritanya mungkin menjadi lain, bila nanti benar-benar kita sudah
berada di era global, dimana harga-harga mobil sudah sama murahnya di
mana-mana. Sebuah sedan Corolla, misalnya, saat ini di AS sudah
sekitar Rp 45 juta!
Bila keadaan demikian, bukan tidak mungkin teknologi maju seperti
mobil hibrida bisa dinikmati di negeri ini. Kalau tidak, kita akan
semakin tertinggal dalam hal teknologi.
Nyatanya, sekarang ini saja sudah ada banyak negara maju yang
menggunakan EFI (electric fuel injection, dan bukan direct injection),
dan mereka telah meninggalkan mesin dengan karburator. AS, misalnya,
mereka sudah melakukannya sejak 1993.
Di Indonesia, mayoritas mobil-mobil kita masih menggunakan
karburator yang terkenal menghasilkan emisi gas buang, yang kaya akan
racun (CO, HC dan NOx), serta tidak efisien. Nyatanya orang lain sudah
menggunakan mesin yang irit dan ramah terhadap lingkungan kita,
sementara kita masih dicekoki dengan mesin berteknologi kuno.
Banyak pihak yang berpendapat, bahwa yang memegang peran dalam
perkembangan ini adalah pemerintah. Pajak yang tinggi, dan peraturan
yang tidak ketat soal emisi gas buang mengakibatkan teknologi yang
kita dapatkan adalah teknologi yang sudah ketinggalan.
Bersyukurlah, bila nanti sebelum saat kepunahan minyak bumi tahun
2040, kita masih bisa menikmati mobil-mobil masa depan yang ramah
lingkungan, efisien namun tetap bertenaga seperti mobil-mobil hibrida.
Tentu, kita masih harus lama menunggu. *
(Martin Teiseran, ahli mekanik, tinggal di Semarang)
Foto : 1
Kompas/sha
KIJANG DI TOKYO - Meski masih pakai teknologi 'karburator', namun mobil
Kijang cukup menarik perhatian pengunjung. Mobil dari Indonesia ini
terparkir persis di depan hidung mobil masa depan, Toyota Prius di
Tokyo Motor Show.
SEORANG ibu rumah tangga pernah berucap: Sepertinya kemajuan
teknologi otomotif seiring dengan perubahan yang terjadi pada
peralatan memasak di dapur. Dari kayu api ke kompor minyak tanah,
setelah itu dari kompor gas ke kompor listrik. Sebentar lagi bahkan
terbiasa dengan kompor microwave.Apa yang dikatakan oleh sang ibu itu
bisa jadi benar. Perkembangan 'teknologi dapur' ada korelasi dan
analoginya pada dunia otomotif. Pertama kali mesin penggerak memang
dikenal dengan penggerak tenaga uap, artinya menggunakan tekanan uap
dari pemanasan air. Samalah seperti teko air panas yang menghasilkan
tekanan yang mampu membuka tutup teko. Atau, kalau diingat zaman
kereta api, penarik gerbongnya adalah kereta uap berupa lokomotif
'kelutuk' berwarna hitam...
Setelah itu, manusia diperkenalkan dengan penggunaan minyak bumi,
serta sekarang ini bensin. Belakangan, masih ada lagi berbagai
eksperimen untuk mencari energi alternatif seperti hidrogen.
Dunia memang sedang berlomba dengan kepunahan persediaan minyak
bumi. Para ahli sedang berlomba menyongsong lonceng berakhirnya masa
jaya minyak bumi, diperkirakan tahun 2040 nanti. Strategi penjualan
pun dipengaruhi oleh kemajuan teknologi tersebut.
Di masa depan, bahkan sudah menggejala saat ini, ada indikasi
bahwa lakunya sebuah mobil akan sangat bergantung pada tingginya
teknologi yang diterapkan sehingga mobil menghasilkan mesin yang
hemat, namun tetap bertenaga besar. Sekaligus, mesin harus ramah
lingkungan, dan kenyamanan berkendara pun maksimal.
Sementara ini, para ahli belum menemukan energi alternatif yang
mumpuni. Artinya, belum ada energi alternatif yang bisa menggantikan
sumber tenaga minyak bumi. Percobaan-percobaan untuk mendapatkan
tenaga dari air, matahari, gas bumi dan energi listrik belum
memberikan jawaban yang memuaskan.
Teknologi pemakaran hidrogen dan oksigen (teknologi fuel cell),
yang mengubah hidrogen dan oksigen menjadi tenaga listrik seperti aki,
masih dalam taraf percobaan. Walaupun penelitian fuel cell ini
dikembangkan besar-besaran di AS, misalnya oleh General Motor,
Chrysler dan Ford, atau di Eropa oleh Daimler Benz, namun toh sampai
saat ini masih dalam taraf penelitian. Produk dengan teknologi
tersebut belum dijual luas di masyarakat.
Matahari sebagai sumber energi alternatif yang lain, masih sangat
kecil menghasilkan arus listrik. Belum lagi selempeng sel matahari
(solar cell) selebar atap mobil, baru bisa untuk menghidupkan
perangkat televisi, atau perangkat audio yang ringan ketimbang
menggerakkan mobil yang seberat satu ton.
Gas bumi, sementara ini masih dinilai murah harganya. Sementara,
sarana pendukung untuk penyediaan tenaga alternatif seperti stasiun
pengisian, masih terhitung langka. Sehingga, orang berpikir 12 kali
untuk melengkapi mobilnya dengan perangkat pendukung bahan bakar gas
(BBG).
Sehubungan dengan penggunaan BBG, kalau diamati kebiasaan
masyarakat yang telanjur dimanja pada abad XX ini, yang masih belum
terbiasa terhadap cara pengisian gas dan perangkat tambahan di mobil
(memakan waktu lebih lama), rasanya peralihan ke energi alternatif ini
masih mendapat cukup banyak kendala.
Orang sudah terbiasa duduk di mobil, sambil membuka tutup tanki
dari ruang kemudi, serta kemudian membayar uang bensin tinggal melalui
jendela. Mereka ini akan merasa terganggu, dan kurang nyaman dengan
kebiasaan baru.
***
MELIHAT kecenderungan seperti itu, maka dapat dipastikan sampai
sisa akhir abad ini, atau bahkan permulaan abad mendatang, mesin
dengan bahan bakar minyak bumi tetap menjadi pilihan utama.
Masalahnya, tinggal bagaimana membuat agar sisa minyak bumi bisa
diperpanjang masa pakainya, dengan cara pengiritan yang ketat.
Kendati persediaan minyak bumi mulai menipis, para konsumen tidak
mau ambil pusing akan hal tersebut. Para ahli dan pemilik merk harus
menciptakan suatu teknologi maju karena dengan cara itu bisa menang
dalam persaingan.
Mitsubishi sangat antusias terhadap program GDI (Gasoline Direct
Injection). Sistem ini sebenarnya bukan barang baru. Bahkan sudah
dipergunakan sejak tahun 1930-an, pada pesawat terbang, dan juga untuk
mobil-mobil balap. Sejak lama para pakar otomotif yakin, bahwa direct
injection untuk mesin bensin adalah jawaban agar mesin mobil lebih
efisien terhadap penggunaan bahan bakar. Karena bahan bakar
disemprotkan dengan tekanan tinggi ke ruang kompresi.
Selain itu, disadari bahwa selama ini energi panas yang dihasilkan
oleh minyak bumi terlalu banyak terbuang pada proses mesin mobil.
Seperti halnya panas yang dihasilkan dari pembakaran minyak bumi harus
didinginkan kembali dengan udara atau air (radiator), dan banyak
energi yang terbuang lewat knalpot.
Energi yang dibuang itu juga tidak kepalang tanggung. Hasil
hitungan mengatakan bahwa energi yang terbuang sampai 75 persen pada
mesin bensin dan 65 persen pada mesin diesel. Artinya, selama ini
energi yang dihasilkan oleh minyak bumi cuma antara 25 sampai 35
persen yang bermanfaat. Sedangkan sisanya dibuang kembali ke alam, dan
tidak bisa diambil lagi alias musnah. Perinciannya, lebih dari 30
persen terbuang lewat sistem pendinginan, 35 persen lewat gas buang,
dan sisanya untuk sistem kerja mesin itu sendiri.
Teknik direct injection yang digencarkan penggunaannya oleh
Mitsubishi menyerupai inseminasi pada hewan. Bahkan menyerupai cara
penghadiran bayi tabung. Prosesnya lebih singkat, dan langsung ke
tujuan, tidak perlu membuang sel telur yang berjumlah jutaan. Cukup
satu pasang, sudah bisa menjadi makhluk hidup.
Mitsubishi terhenyak dari kemajuan teknologi dan kemudian
berencana membuat mesin GDI secepatnya. Kitane, orang penting
Mitsubishi mengatakan, bahwa Mitsubishi akan memasangkan GDI pada
semua mobil bensinnya pada akhir abad ini.
Pada bulan Agustus 1997, Mitsubishi memperkenalkan mesin GDI,
1.800 cc empat silinder pada sedan Galant, serta station wagon Legnum.
Dan akan menyusul kemudian, mesin GDI 3.500 jenis V6 secepatnya. Pada
akhir 1997 untuk dua sedan lagi, kemudian sedan sport dan kendaraan
serba guna. Diharapkan, akhir abad ini semua mesin bensin Mitsubishi
sudah menggunakan GDI.
Dengan cara ini, Mitsubishi mengharapkan bisa menghemat 30 persen
bensin dari mesin 3.500 cc, tenaga bertambah 10 persen dan pengurangan
emisi gas buang ditekan sampai 30 persen. Walaupun sedan Mitsubishi
tidak banyak bicara di pasar negeri ini, namun kalau dilihat dari
rencana raksasa tersebut bukan tak mustahil, merk-merk mobil Korea,
Eropa dan Jepang lainnya bisa terancam. Tentu saja, notabene, apabila
harga sedan Mitsubishi murah, meski berteknologi tinggi dan hemat
bahan bakar.
***
SISTEM injeksi bahan bakar langsung ke ruang bakar mesin memang
mendatangkan keuntungan besar. Pertama, optimalisasi bahan bakar. Dan
kedua, bisa menurunkan emisi gas buang yang beracun secara drastis.
Yukimichi Kitana, eksekutif Mitsubishi, dalam sebuah wawancara
dengan Otomotive News mengatakan, bahwa sistem GDI merupakan sistem
yang bisa mengatasi persyaratan emisi gas buang yang sangat ketat di
Eropa maupun AS. Rencananya, rekayasa mesin ini pertama akan
diperkenalkan ke seluruh Jepang, kemudian Eropa, AS dan akhirnya ke
seluruh penjuru dunia.
Mitsubishi segera akan menyelesaikan mesin V6 (mesin bentuk V
dengan enam silinder) yang akan banyak digunakan pada berbagai model.
Pada akhir 1997, mesin GDI ini akan dipasangkan pada dua tipe sedan,
dan tiga minivan termasuk mobil sport serta mobil serba guna.
Pada akhir abad ini, mesin GDI akan menggantikan semua mesin
bensin, baik yang menggunakan karburator maupun sistem injeksi
non-GDI. Pada akhir 1997, Mitsubishi akan mengekspor mobil yang
menggunakan GDI seperti Galant, Space Wagon (Jepang: Chariot), serta
Pajero (AS: Montero).
Kalau Mitsubishi jelas-jelas ingin menutup abad ini dan
menyongsong abad XXI dengan teknologi GDI, maka Toyota yang dikenal
sebagai perusahaan mobil yang berani mengeluarkan biaya research and
development (R&D) sampai senilai 4,8 milyar dollar AS untuk
anggaran belanja tahun 1996, terus merekayasa mesin dengan sistem
VVT-i, dan mengadakan penyempurnaan pada sistem mobil hibrida-nya.
(Kerja sama mesin bensin dengan motor listrik).
Akihiro Wada - Wakil Direktur Eksekutif Toyota - memberikan
tanggapan agak kontras dan bernada hati-hati sehubungan dengan rencana
Mitsubishi ini. Toyota, yang sudah berpengalaman dengan mesin bensin
direct injection D4, merasa belum puas. Wada mengatakan, ia merasa
bahwa Mitsubishi belum mendapatkan potensi yang maksimum dari mesin
dengan sistem injeksi langsung itu.
"Begitu pula kami," ungkap Wada. Pasalnya, sistem injeksi langsung
ke ruang bakar mengalami kendala pada sifat bahan bakar bensin. Solar
mengandung pelumas yang berguna melumasi agar komponen seperti pompa
injektor serta injektor bisa tetap bekerja secara optimal.
Sedangkan pada bahan bakar bensin, tidak mengandung sifat
pelumasan tersebut. Selain itu, sisa kerak yang terjadi di sekitar
kepala silinder (kop) akibat proses pembakaran di dalam silinder mesin
bisa terus-menerus mengganggu sistem penyemprotan langsung tersebut.
Sama halnya dengan yang terjadi pada busi.
Kendati tantangan masih berat, namun masa depan persaingan pasar
mobil terletak pada dua hal. Pertama, pemilik merk mobil harus
menjadikan mobil dengan teknologi tinggi mengatasi semua kendala yang
mungkin timbul. Artinya, hemat dan tetap bertenaga besar. Dan kedua,
memberikan tingkat kenyamanan sekaligus rasa aman yang tinggi.
Toyota tampaknya berkonsentrasi pada VVT-i dan mesin direct
injection D4 serta mobil hibrida, produk terbaru yang secara
besar-besaran dipamerkan di Tokyo Motor Show Oktober-November ini.
***
KALAU pada sistem VVT-i (Variable Valve Timing Intelligent),
Toyota berusaha merekayasa sistem pemasukan bahan bakar dan udara
pembuangan sisa pembakar seefisien mungkin dengan membuat camshaft
(noken as) bisa bekerja bebas seirama dengan rpm dan beban mesin, maka
pada sistem hibrida yang juga dilengkapi dengan VVT-i itu memanfaatkan
sisa tenaga yang biasanya terbuang pada sistem lama untuk menggerakkan
generator listrik guna mengisi pada seperangkat aki.
Kemudian, pada saatnya secara otomatis tenaga yang tersimpan itu
(aki) akan dipakai untuk menggerakkan mobil. Pada saat itu, mesin
bensin mobil sudah dimatikan oleh komputer.
Manajemen mesin ini dikontrol oleh peralatan komputer. Dengan cara
ini, satu liter bensin bisa menggerakkan mobil hibrida sampai 30 km.
Mobil hibrida yang menggunakan nama Toyota Hybrid System (THS),
dikembangkan dari mesin bensin 1.500 cc yang dilengkapi dengan motor
penggerak listrik dan aki. Sistem ini memberi harapan besar pada
penghematan minyak bumi, sekaligus menciptakan mesin yang ramah
terhadap lingkungan hidup.
Hasil tes emisi gas buang seperti CO hanya satu persen dari emisi
yang diizinkan di Jepang (CO yang diizinkan, 2,1 persen volume).
Demikian pula dengan HC dan NOx.
Apa kontribusi ATPM di negeri ini?
Kalau tahun 2005 menurut para pakar semua mobil di Jepang dan AS
serta negara maju lainnya sudah menggunakan sistem direct injection,
dan kemungkinan besar dalam tahun itu pula kendaraan hibrida sudah
banyak digunakan di berbagai negeri. Tidak ada ramalan, kapan negeri
kita kebagian teknologi maju tersebut.
Ceritanya mungkin menjadi lain, bila nanti benar-benar kita sudah
berada di era global, dimana harga-harga mobil sudah sama murahnya di
mana-mana. Sebuah sedan Corolla, misalnya, saat ini di AS sudah
sekitar Rp 45 juta!
Bila keadaan demikian, bukan tidak mungkin teknologi maju seperti
mobil hibrida bisa dinikmati di negeri ini. Kalau tidak, kita akan
semakin tertinggal dalam hal teknologi.
Nyatanya, sekarang ini saja sudah ada banyak negara maju yang
menggunakan EFI (electric fuel injection, dan bukan direct injection),
dan mereka telah meninggalkan mesin dengan karburator. AS, misalnya,
mereka sudah melakukannya sejak 1993.
Di Indonesia, mayoritas mobil-mobil kita masih menggunakan
karburator yang terkenal menghasilkan emisi gas buang, yang kaya akan
racun (CO, HC dan NOx), serta tidak efisien. Nyatanya orang lain sudah
menggunakan mesin yang irit dan ramah terhadap lingkungan kita,
sementara kita masih dicekoki dengan mesin berteknologi kuno.
Banyak pihak yang berpendapat, bahwa yang memegang peran dalam
perkembangan ini adalah pemerintah. Pajak yang tinggi, dan peraturan
yang tidak ketat soal emisi gas buang mengakibatkan teknologi yang
kita dapatkan adalah teknologi yang sudah ketinggalan.
Bersyukurlah, bila nanti sebelum saat kepunahan minyak bumi tahun
2040, kita masih bisa menikmati mobil-mobil masa depan yang ramah
lingkungan, efisien namun tetap bertenaga seperti mobil-mobil hibrida.
Tentu, kita masih harus lama menunggu. *
(Martin Teiseran, ahli mekanik, tinggal di Semarang)
Foto : 1
Kompas/sha
KIJANG DI TOKYO - Meski masih pakai teknologi 'karburator', namun mobil
Kijang cukup menarik perhatian pengunjung. Mobil dari Indonesia ini
terparkir persis di depan hidung mobil masa depan, Toyota Prius di
Tokyo Motor Show.
15 September 2007
Kembali Pakai Timing Chain
Tambahan Informasi:
Mobil-mobil sekarang kembali lagi menggunakan rantai, rantainya lebih halus, panjang dan nampaknya memiliki kemampuan yang lebih baik. Pemakai tak perlu kawatir, karena kekuatannya jelas lebih baik dengan timing belt. Dulu alasan pamakaian belt ceriteranya untuk menghindari bunyi dan sekarang ternyata rantai besipun tidak menimbulkan bunyi, maka pasti lebih awet dari belt. Perlu diketahui, syarat pemakaian kualitas oli juga sekarang lebih tinggi, sehingga pelumasan terhadap rantai juga lebih sempurna.
Mobil-mobil sekarang kembali lagi menggunakan rantai, rantainya lebih halus, panjang dan nampaknya memiliki kemampuan yang lebih baik. Pemakai tak perlu kawatir, karena kekuatannya jelas lebih baik dengan timing belt. Dulu alasan pamakaian belt ceriteranya untuk menghindari bunyi dan sekarang ternyata rantai besipun tidak menimbulkan bunyi, maka pasti lebih awet dari belt. Perlu diketahui, syarat pemakaian kualitas oli juga sekarang lebih tinggi, sehingga pelumasan terhadap rantai juga lebih sempurna.
AWAS "TIMING BELT" PUTUS
KOMPAS, Kamis, 08-12-1994.
BERBICARA mengenai mobil, pasti akan bicara tentang banyaknya bagian yang
saling berhubungan. Bila bagian yang satu rusak, ia akan mempengaruhi bagian lain, sehingga tampilan menjadi tidak normal, meski masih bisa berjalan di jalan raya. Tekanan angin pada ban misalnya, walau kurang, mobil tetap bisa berjalan. Atau, aki yang sudah lemah pun - walau tidak bisa diasut (distarter) dan dihidupkan dengan didorong - toh mobil bisa berjalan lagi. Lain halnya dengan oli yang kurang atau air tidak cukup. Bila mobil terus dijalankan, akan merusak mesin mobil.
Menyangkut mesin, dikemukakan fungsi timing gear, timing chain atau timing belt. Ketiganya berbeda nama, tetapi fungsinya sama dan amat penting. Kendaraan bus atau truk menggunakan timing gear, sedangkan untuk kendaraan ringan misalnya Toyota Kijang, biasanya menggunakan timing chain. Sedangkan untuk Charade, Starlet atau kendaraan sedan, biasanya menggunakan timing belt.
Namanya saja timing, artinya komponen ini bertugas mengatur kerja mesin, guna menghindari saling bertubrukan antarpiston dengan klep dan mengatur saat yang tepat untuk memberi pengapian lewat distributor (delko) kepada setiap busi.
Dari ketiga komponen yang punya fungsi sama ini, timing belt merupakan komponen yang sewaktu-waktu bisa putus. Suku cadang ini terbuat dari anyaman nilon dan karat yang tahan mulur. Dalam keadaan normal, di mana suhu udara luar tidak panas, penggunaan yang normal - mesin tidak menghentak-hentak, dan tidak ada kebocoran oli yang mencapai timing belt, bisa bertahan sampai 100.000 km.
Namun, kejadian yang muncul amat beragam. Sebuah Honda Life baru mengganti timing belt setelah berjalan 120.000 km. Tetapi, ada sedan yang baru berjalan 25 km, sudah harus mengganti timing belt, karena putus. Padahal, sedan yang naas ini sedang dipacu kencang. Tiba-tiba terdengar bunyi "kemeretak" di ruang mesin. Akibat timing belt putus, empat klep bengkok, empat rocker arm patah dan harus mengganti piston yang cacat. Untung, serpihan yang patah tidak menggores dinding selinder. Bila itu sampai terjadi, mobil cacat berat. Untuk memperbaikinya, dibutuhkan biaya Rp 750.000 lebih. Tahun 1960-an, perusahaan mobil Fiat sudah memperkenalkan sistem timing belt pada mesin twin-cam dan wanti-wanti untuk pengggantinya setiap 20.000 km, menyusul Honda Life. Toyota menggunakan suku cadang ini, pertama kali pada Hi Ace Diesel.
Tidak jelas
Kapan timing belt akan putus, sulit dideteksi bagi orang awam. Gejalanya pun, tidak jelas, apalagi ia gampang mulur dan tempatnya ada di dalam mesin. Namun bagi montir berpengalaman, ia biasanya mengetahui keadaan itu dari bunyi mesin yang agak kasar, atau tenaga mesin yang tidak normal.
Keadaan ini amat berbeda dengan mesin yang menggunakan timing chain. Kerusakan pada timing chain seperti aus (tidak mulur) akan menimbulkan bunyi ketika mobil dipanaskan di pagi hari. Di bagian depan radiator, biasanya ada bunyi kemericik beberapa menit. Kalau sudah parah, suara itu baru hilang setelah beberapa saat dan tenaga mesin sering tidak normal karena pengapian berubah-ubah.
Hampir semua sedan Toyota menggunakan timing belt. Bagi Anda yang menggunakan Starlet atau Corolla SE yang menggunakan 12 valve (katup), putusnya timing belt bisa menimbulkan kerugian 10 kali lipat dibanding bila harus menggantinya secara reguler. Sedangkan pada GL dan Twin Cam, putusnya timing belt hanya menimbulkan mogok. Untuk menggantinya, paling hanya dibutuhkan waktu dua jam.
Berikut diajukan beberapa saran:
1. Jangan membiarkan mobil Anda berjalan tanpa penunjuk kecepatan.
2. Biasakan mengganti oli pada kelipatan tiap 5.000 km dan buat catatan penting tentang mobil Anda, apalagi setiap mengganti suku cadang. Pada bengkel yang bonafide, biasa mempunyai "kartu mobil" yang mencatat apa saja yang berkaitan dengan mobil Anda.
3. Gantilah timing belt paling lambat setiap 50.000 km.
4. Tanyakan kepada dealer, apakah mobil Anda menggunakan timing belt dan kapan harus menggantinya.
5. Kalau ada oli yang menetes dari bagian depan, segeralah diperbaiki, karena oli adalah "musuh utama" timing belt.
6. Gantilah timing belt pada mereka yang berpengalaman.
7. Bila Anda membeli mobil bekas yang menggunakan timing belt, gantilah segera dengan yang baru sebelum Anda memakai mobil itu.
BERBICARA mengenai mobil, pasti akan bicara tentang banyaknya bagian yang
saling berhubungan. Bila bagian yang satu rusak, ia akan mempengaruhi bagian lain, sehingga tampilan menjadi tidak normal, meski masih bisa berjalan di jalan raya. Tekanan angin pada ban misalnya, walau kurang, mobil tetap bisa berjalan. Atau, aki yang sudah lemah pun - walau tidak bisa diasut (distarter) dan dihidupkan dengan didorong - toh mobil bisa berjalan lagi. Lain halnya dengan oli yang kurang atau air tidak cukup. Bila mobil terus dijalankan, akan merusak mesin mobil.
Menyangkut mesin, dikemukakan fungsi timing gear, timing chain atau timing belt. Ketiganya berbeda nama, tetapi fungsinya sama dan amat penting. Kendaraan bus atau truk menggunakan timing gear, sedangkan untuk kendaraan ringan misalnya Toyota Kijang, biasanya menggunakan timing chain. Sedangkan untuk Charade, Starlet atau kendaraan sedan, biasanya menggunakan timing belt.
Namanya saja timing, artinya komponen ini bertugas mengatur kerja mesin, guna menghindari saling bertubrukan antarpiston dengan klep dan mengatur saat yang tepat untuk memberi pengapian lewat distributor (delko) kepada setiap busi.
Dari ketiga komponen yang punya fungsi sama ini, timing belt merupakan komponen yang sewaktu-waktu bisa putus. Suku cadang ini terbuat dari anyaman nilon dan karat yang tahan mulur. Dalam keadaan normal, di mana suhu udara luar tidak panas, penggunaan yang normal - mesin tidak menghentak-hentak, dan tidak ada kebocoran oli yang mencapai timing belt, bisa bertahan sampai 100.000 km.
Namun, kejadian yang muncul amat beragam. Sebuah Honda Life baru mengganti timing belt setelah berjalan 120.000 km. Tetapi, ada sedan yang baru berjalan 25 km, sudah harus mengganti timing belt, karena putus. Padahal, sedan yang naas ini sedang dipacu kencang. Tiba-tiba terdengar bunyi "kemeretak" di ruang mesin. Akibat timing belt putus, empat klep bengkok, empat rocker arm patah dan harus mengganti piston yang cacat. Untung, serpihan yang patah tidak menggores dinding selinder. Bila itu sampai terjadi, mobil cacat berat. Untuk memperbaikinya, dibutuhkan biaya Rp 750.000 lebih. Tahun 1960-an, perusahaan mobil Fiat sudah memperkenalkan sistem timing belt pada mesin twin-cam dan wanti-wanti untuk pengggantinya setiap 20.000 km, menyusul Honda Life. Toyota menggunakan suku cadang ini, pertama kali pada Hi Ace Diesel.
Tidak jelas
Kapan timing belt akan putus, sulit dideteksi bagi orang awam. Gejalanya pun, tidak jelas, apalagi ia gampang mulur dan tempatnya ada di dalam mesin. Namun bagi montir berpengalaman, ia biasanya mengetahui keadaan itu dari bunyi mesin yang agak kasar, atau tenaga mesin yang tidak normal.
Keadaan ini amat berbeda dengan mesin yang menggunakan timing chain. Kerusakan pada timing chain seperti aus (tidak mulur) akan menimbulkan bunyi ketika mobil dipanaskan di pagi hari. Di bagian depan radiator, biasanya ada bunyi kemericik beberapa menit. Kalau sudah parah, suara itu baru hilang setelah beberapa saat dan tenaga mesin sering tidak normal karena pengapian berubah-ubah.
Hampir semua sedan Toyota menggunakan timing belt. Bagi Anda yang menggunakan Starlet atau Corolla SE yang menggunakan 12 valve (katup), putusnya timing belt bisa menimbulkan kerugian 10 kali lipat dibanding bila harus menggantinya secara reguler. Sedangkan pada GL dan Twin Cam, putusnya timing belt hanya menimbulkan mogok. Untuk menggantinya, paling hanya dibutuhkan waktu dua jam.
Berikut diajukan beberapa saran:
1. Jangan membiarkan mobil Anda berjalan tanpa penunjuk kecepatan.
2. Biasakan mengganti oli pada kelipatan tiap 5.000 km dan buat catatan penting tentang mobil Anda, apalagi setiap mengganti suku cadang. Pada bengkel yang bonafide, biasa mempunyai "kartu mobil" yang mencatat apa saja yang berkaitan dengan mobil Anda.
3. Gantilah timing belt paling lambat setiap 50.000 km.
4. Tanyakan kepada dealer, apakah mobil Anda menggunakan timing belt dan kapan harus menggantinya.
5. Kalau ada oli yang menetes dari bagian depan, segeralah diperbaiki, karena oli adalah "musuh utama" timing belt.
6. Gantilah timing belt pada mereka yang berpengalaman.
7. Bila Anda membeli mobil bekas yang menggunakan timing belt, gantilah segera dengan yang baru sebelum Anda memakai mobil itu.
14 September 2007
Timing Belt Sudah 150.000 km.
Suara Merdeka April 2003.
Peter Tikno, Jl Kanfer Raya Q/7 Banyumanik – Semarang. Saya punya mobil Suzuki Futura pick up yang saya beli sejak baru pada tahun 1991. Sampai sekarang (2002) belum pernah ganti timing belt. Kilometer mobil tersebut sudah lebih dari 150.000, peertanyaan saya:
Kapan seharusnya kita mengganti timing belt? Apa gejalanya bila timing belt sudah rusak? Kalau putus apa akibatnya? Apa yang harus diperhatikan pada mobil yang menggunakan timing belt? Mengapa air radiator selalu berwarna kuning- cokelat seperti air sungai pada hal sudah sering saya ganti.
Peter Tikno, Jl Kanfer Raya Q/7 Banyumanik – Semarang. Saya punya mobil Suzuki Futura pick up yang saya beli sejak baru pada tahun 1991. Sampai sekarang (2002) belum pernah ganti timing belt. Kilometer mobil tersebut sudah lebih dari 150.000, peertanyaan saya:
Kapan seharusnya kita mengganti timing belt? Apa gejalanya bila timing belt sudah rusak? Kalau putus apa akibatnya? Apa yang harus diperhatikan pada mobil yang menggunakan timing belt? Mengapa air radiator selalu berwarna kuning- cokelat seperti air sungai pada hal sudah sering saya ganti.
Jawab:
Wah, Pak Tikno, mobil Anda luar biasa. Tolong segera di bawa ke bengkel Suzuki untuk diganti timing beltnya. Menurut petunjuk pihak bengkel Suzuki, timing belt harus diganti setiap 40.000 km. Kalau tidak dalam kecepatan tinggi dan timing belt putus bisa menyebabkan tabrakan antara klep dan piston. Mungkin kondisi operasi normal, sehingga mesin mobil Anda tidak mengalami kerusakan.
Timing belt dibuat dari bahan karet dan serat nilon yang sangat kuat, yang tahan terhadap tarikan. Kendati demikian harus diakui bahwa semua material yang ada di permukaan bumi ini selalu mengalami penyusutan kekuatan. Demikian pula dengan timing belt.
Selain Suzuki, Honda keluaran tahun sampai tahun 1988 harus ganti sebelum 45.000 km, dan tahun setelah itu harus mengganti timing belt sebelum 60.000 km. Sedangkan Honda yang sudah menggunakan VTec, menggunakan rantai, sehingga baru diganti bila sudah ada bunyi “kemerecek” mungkin pada kurang lebih 150 000 km. Toyota merekomendasi mengganti timing belt sebelum 100.000 km. Dalam beberapa kejadian, timing belt sudah putus pada 60.000 km, akan tetapi ada pula seperti yang Anda alami. Saya suka menyarankan agar timing belt diganti sekitar 80.000 km bagi Toyota dan 40 000 pada Honda.
Selain Suzuki, Honda keluaran tahun sampai tahun 1988 harus ganti sebelum 45.000 km, dan tahun setelah itu harus mengganti timing belt sebelum 60.000 km. Sedangkan Honda yang sudah menggunakan VTec, menggunakan rantai, sehingga baru diganti bila sudah ada bunyi “kemerecek” mungkin pada kurang lebih 150 000 km. Toyota merekomendasi mengganti timing belt sebelum 100.000 km. Dalam beberapa kejadian, timing belt sudah putus pada 60.000 km, akan tetapi ada pula seperti yang Anda alami. Saya suka menyarankan agar timing belt diganti sekitar 80.000 km bagi Toyota dan 40 000 pada Honda.
Ada catatan tambahan, untuk semua Honda yang menggunakan timing belt bila putus, dan akan menyebabkan kerusakan pada klep, arm, piston dan mungkin pula dinding selinder. Hal yang sama akan terjadi pada mobil- mobil Toyota yang mengunakan 12 valve untuk 4 selinder (SE Salon (84) dan Starlet serta Kijang Diesel. Diluar itu, semua produk Toyota yang menggunakan timing belt bila timing belt putus tidak menyebabkan kerusakan apa- apa pada mesin.
Timing belt yang akan rusak sering tidak memberi gejala apa-apa. “Akan tetapi bagi yang suka secara teratur neneriksakan mobil ke bengkel, pihak bengkel akan melihat kondisi timing belt. Bila tampak sudah getas atau huruf- hurufnya sudah kabur maka biasanya disarankan untuk diganti” ujar Frans dari bengkel Honda Jl Gajahmada.
Timing belt yang akan rusak sering tidak memberi gejala apa-apa. “Akan tetapi bagi yang suka secara teratur neneriksakan mobil ke bengkel, pihak bengkel akan melihat kondisi timing belt. Bila tampak sudah getas atau huruf- hurufnya sudah kabur maka biasanya disarankan untuk diganti” ujar Frans dari bengkel Honda Jl Gajahmada.
Oleh karena itu bagi pemilik yang mobilnya menggunakan timing belt disarakan untuk bertanya, kepada dealer mobil, pertama kapan harus mengganti timing belt dan kedua apakah timing belt putus bisa menyebabkan mesin ikut rusak atau hanya mogok saja? Kalau tidak sampai mengakibatkan mesin rusak, boleh- boleh saja dari 40.000 km dipakai sampai 80.000 km.
Bagi pengguna mobil yang menggunakan timing belt, berhati- hati menghidupkan mesin dengan cara mendorong atau secara kasar menggunakan engine brake. Karena dua kebiasaan itu akan menyebakan timing belt menerima beban berat secara mendadak.
Air radiator menjadi kuning karena ruang air dalam mesin kotor akibat berkarat. Bisa juga disebabkan oleh kualitas air yang cepat membuat besi mesin berkarat. Untuk menghilangkan warna kuning tersebut disarankan, setelah mengganti air radiator, tambahkan radiator treatment .
Air radiator menjadi kuning karena ruang air dalam mesin kotor akibat berkarat. Bisa juga disebabkan oleh kualitas air yang cepat membuat besi mesin berkarat. Untuk menghilangkan warna kuning tersebut disarankan, setelah mengganti air radiator, tambahkan radiator treatment .
13 September 2007
MOBIL IRIT DAN BERTENAGA BILA CO RENDAH
KOMPAS, Kamis, 19-12-1996.
KADAR CO yang rendah pada gas buang dari mobil bisa menjadi
indikator kinerja mesin yang optimum. Hal itu berarti bahwa bahan
bakar (bb) yang masuk ke silinder mesin terbakar dan menghasilkan
tenaga yang optimum pula. Dengan demikian mesin tersebut menjadi
lebih bertenaga dan irit bb.
Untuk memperoleh kondisi seideal itu, sebuah mobil yang selesai
ditune up di bengkel harus diukur besarnya kadar kimia yang terkandung
pada gas buang, dan itu berarti bengkel mobil harus dilengkapi dengan
gas analyser.
Sayangnya sampai saat ini, belum banyak bengkel yang menyediakan
peralatan ini, sehingga penyetelan mesin mobil setelah selesai ditune
up tidak diketahui hasil akhirnya. Kinerja mesin pun tidak bisa
mencapai tingkat yang optimum. Akibatnya mesin kurang bertenaga, lebih
boros bb, sekaligus menjadi produsen gas CO, HC, NOx, yang ikut
menambah efek rumah kaca, dan kerusakan pada ozon.
Perbincangan tentang lubang hitam dan ozon yang semakin menipis saat
ini nyaring terdengar. Kalau dahulu hanya para ilmuwan saja yang
meributkan ozon, maka saat ini pabrik pembuat peralatan yang
menggunakan zat-zat perusak ozon ikut berkampanye. Mereka sepertinya
menebus kesalahan yang mereka timbulkan bagi umat manusia.
Kemudian diikuti pula oleh sebagian kecil masyarakat yang peduli akan
langit biru. Orang-orang yang membutuhkan dunia yang bebas dari gas
beracun, ramai-ramai berkampanye, dengan maksud agar dunia bebas dari
penyakit-penyakit akibat kerusakan ozon seperti menurunnya imunitas,
bertambahnya penyakit menular, meningkatnya penyakit mata seperti
katarak dan kebutaan serta kanker kulit.
Kompas Minggu 20 Oktober 1996 menurunkan dua artikel dengan judul yang
mengundang simpatik. Demi Ozon Pabrik Kulkas dan AC Siap Mengganti
Freon dan Upaya Melindungi Lapisan Ozon. Sayangnya tidak dijelaskan
lebih lanjut kepada masyarakat. Apakah penggantian itu juga tanpa
harus mengeluarkan biaya, alias gratis.
Tidak banyak yang tahu bahwa kulkas dan AC bisa merusak ozon. Sejak
dini tidak dijelaskan bahaya klorin atau mana yang bebas klorin, atau
ditempelkan stiker pada kulkas atau AC, mana aman bagi kesehatan
manusia. Dengan demikian masyarakat bisa memilih kulkas dan AC yang
tidak merusak lingkungan.
Dari berbagai penelitian para ahli semakin yakin bahwa dari berbagai
penyebab kerusakan ozon maka salah satu penyebabnya adalah akibat
digunakannya CFC salah satu bahan yang mengandung klorin (clorune =
CL) dan lainnya seperti gas buang kendaraan bermotor, yang berakibat
langsung pada rumah kaca yang menaikkan temperatur bumi.
Kendaraan bermotor, khususnya kendaraan roda empat dapat dikatakan
memiliki kemampuan untuk menambah parahnya kerusakan pada ozon.
Pertama karena AC mobil menggunakan klorin dan kedua mobil dengan gas
buang yang terdiri dari CO, NOx, HC dan lainnya.
Sebagaimana kita ketahui, penyejuk ruangan mobil sebagian masih
menggunakan klorin, walaupun sudah sejak tahun 1993 telah dilakukan
upaya menghentikan penggunaan klorin, zat yang membahayakan kesehatan
tersebut. Namun tampaknya tidak dilakukan kampanye besar-besaran dari
pabrik penghasil kulkas dan AC.
Kampanye langit biru memang pernah diadakan oleh pabrik pembuat AC
Nippondenso, namun agaknya kampanye itu belum menyentuh kebutuhan dari
pembuat AC. Hal itu bisa jadi karena proses kerusakan tidak dirasakan
langsung oleh pemakai AC.
Selain itu gas buang dari kendaraan bermotor belum terlalu
dikumandangkan. Kampanye belum terasa. Di beberapa kota ada papan yang
memantau besarnya kadar CO tetapi kebanyakan sudah rusak. Lalu
kendaraan-kendaraan besar dengan bebasnya membuang ke alam bebas.
Kampanye mengurangi penggunaan klorin lebih gencar dibandingkan gas
beracun lainnya seperti CO, NOx, HC yang dihasilkan oleh mobil. Gas
beracun yang diproduksi sebagai gas buang lewat knalpot kendaraan
bermotor ini, paling banter menjadi berita yang menarik kalau ada
orang yang mati, seperti matinya sepasang manusia di dalam mobil dan
AC-nya terus hidup. Berita akibat polusi tersebut dimuat Kompas 24
Oktober 1996: Rp 7 Trilyun Biaya Kesehatan Masyarakat Akibat Polusi
Udara Jakarta, belum diikuti dengan tindakan nyata oleh pemerintah
maupun swasta.
Walaupun sebagian orang mengetahui bahaya gas buang mobil namun upaya
mengatasi hal tersebut belum terlalu terasa. Hal itu terbukti saat ini
kita menyaksikan bus dan truk-truk raksasa yang dengan bebasnya
melepaskan asap tebal lewat knalpotnya, bukan hanya berbahaya bagi
kesehatan juga menghalangi pandangan mata pengemudi di belakangnya.
Tampaknya tidak ada sanksinya karena mungkin belum ada peraturannya
dan masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang udara bersih yang
kita hirup.
Bisa dikurangi
Teknologi kendaraan bermotor saat ini sudah sangat maju. Desain mesin
khususnya sudah diarahkan untuk lebih ramah terhadap lingkungan hidup,
walaupun masih banyak mesin model lama yang masih menggunakan
karburator. Mesin mutakhir yang dilengkapi dengan sistem injeksi dan
pengendalian suplai bb dan pengapian oleh komputer telah menghasilkan
kinerja mesin yang optimal dan produksi gas beracun pada tingkat yang
sangat minim.
Teknologi injeksi seperti Electronic Fuel Injection (EFI) yang
mengatur sistem injeksi bb dan catalytic converter yang dipasangkan
pada knalpot bisa menjadi alternatif memerangi pengaruh gas beracun
yang dihasilkan oleh mobil. Walaupun dibandingkan dengan EFI,
katalytic converter tidak begitu efisien, tetapi penggunaan alat ini
menghasilkan gas buang CO, HC, NOx kadar rendah.
Komponen ini memang tidak berpengaruh langsung pada kinerja mesin,
tetapi mengelola gas buang agar saat keluar kadar CO, NOx dan HC pada
tingkat yang minim. Sebaliknya sistem EFI mempunyai banyak kelebihan.
Komponen ini bisa mengatur tingkat efisiensi mesin yang sangat tinggi
dengan tingkat polusi udara yang sangat rendah.
Hal ini dimungkinkan karena sistem ini mengatur dengan tetap saat
pengapian dan suplai bahan bakar yang mengesankan. Dengan cara ini
mesin menjadi lebih bertenaga dibandingkan dengan mesin pada umumnya,
ditambah masih lebih irit pula bb dibandingkan mobil yang menggunakan
karburator.
Cara mengurangi CO
Gas CO ini memang sangat membahayakan kesehatan tubuh manusia, tidak
jarang karena kurang hati-hati dan kurangnya pengetahuan tentang CO
bisa merenggut jiwa manusia. Beberapa kali diberitakan di Kompas
adanya sepasang kekasih yang mati ddi dalam mobil yang AC dan mesinnya
terus hidup.
Pernah juga terjadi, karena hujan lebat maka semua jendela mobil
ditutup dan untuk menghindari pengabutan pada kaca depan maka sopir
menghidupkan AC. Ternyata sopir dan semua penumpang minibus yang
knalpotnya bocor dan bodi yang sudah kropos itu, di saat turun dari
mobil menjadi lemas dan muntah-muntah.
Selain itu CO adalah gas yang tidak ada tanda atau aroma yang
spesifik. Lewat pernapasan ia mengikat hemoglobin 210 kali lebih kuat
dibandingkan dengan O2 yang dihirup.
Maka dengan kata lain CO dengan kadar tertentu sangat cepat mencapai
pusat saraf di otak. CO dengan konsentrasi 250 ppm akan membuat
seseorang pingsan dan pada konsentrasi 1000 ppm akan membuat seseorang
mati seketika. Sedangkan dalam udara yang segar kadar CO adalah 0,05
ppm, dan udara dengan kualitas seperti ini hanya ada di pegunungan
yang jauh pula dengan jalan raya yang padat dengan lalu lintas.
Makanya saat ini, pemerintah atau LSM mendirikan tugu-tugu di berbagai
tempat ramai untuk memantau tingkat CO. Di tempat di mana kadar CO
mencapai 100 ppm akan menyebabkan pusing dan cepat capai. Di
persimpangan jalan tidak mustahil kadar CO-nya sangat tinggi, dan hal
itu bisa membuat petugas pengatur lalu lintas cepat emosi.
Cara mengurangi CO
1. Tes kompresi mobil Anda. Mesin bensin dengan kondisi tekanan
kompresi rendah biasanya memberikan dampak langsung pada tenaga mesin.
Mesin menjadi kurang bertenaga. Selain itu mesin juga boros penggunaan
oli kalau kompresinya rendah, setiap 1000 km mungkin Anda harus
menambah oli satu liter. Warna hitam berjelaga pada ujung knalpot,
bukan berwarna abu-abu yang lazimnya pada mesin yang sehat.
2. Lakukan perawatan berkala setiap 5000 km, sesuai buku petunjuk
servis. Dengan melakukan perawatan berkala semua bagian mobil
diperiksa. Khususnya pada mesin mobil akan dilakukan pula pemeriksaan
kadar CO, NOx dan HC (bagi bengkel yang sudah dilengkapi dengan gas
analyser).
3. Saringan udara harus sering dibersihkan dan diganti setiap 20.000
km, karena saringan udara yang permukaannya sudah tersumbat debu akan
menyebabkan campuran gemuk, bensin terlalu banyak, tidak sebanding
dengan udara dan kadar CO, NOx, HC lebih tinggi.
4. Gas buang dengan kandungan CO yang tinggi bisa juga dinetralisasi
dengan catalytic converter (cc) yang dipasangkan pada saluran gas
buang. CC merupakan komponen knalpot dari emission control sistem.
Bertujuan mengurangi jumlah CO, NOx dan HC yang disebarkan ke udara
bebas. Namun mengingat teknologi ini termasuk mahal, maka belum umum
digunakan di Indonesia yang masyarakatnya masih toleransi terhadap
polusi udara. Teknologi ini memang mengendalikan gas buang mobil namun
tidak memberikan dampak langsung pada kinerja mesin.
5. Tidak cukup mesin ditune up. Karena mesin yang selesai tune up
tidak lantas CO, NOx dan HC-nya menjadi rendah. Rendahnya kadar gas
beracun tersebut baru dipastikan dengan menggunakan alat gas analyser.
Sebuah Great Corolla Multi Valve, EFI setelah ditune up hasil
analisanya: CO: 2,68% vol, HC 307 p.p.m, dan CO2 12,4% vol. Setelah
gas buangnya dianalisa dan distel dengan menggunakan gas analyser
serta sistem EFI distel ulang maka analisa gas buangnya menjadi: CO
0,22% vol, HC 201 p.p.m vol CO2 13,4% vol.
Hasil yang diperoleh sangat mengesankan. CO yang semula 12,4 menjadi
0,22 atau turun lebih dari 56 kali. Kalau semua mobil di Jakarta
diwajibkan menggunakan stiker gas buang masing-masing berwarna merah
untuk mobil yang tingkatan CO-nya sangat membahayakan manusia, kuning
untuk mobil yang membahayakan manusia dan hijau untuk mobil yang kadar
CO-nya diizinkan. Kampanye seperti bisa memotivasi masyarakat untuk
kembali pada udara yang bersih.
Keuntungan
Keuntungan langsung bagi pemilik mobil. Kalau mobil Anda CO-nya rendah
maka pembakaran dalam silinder sangat baik, itu berarti pula semua bb
terbakar habis. Dengan demikian kinerja mesin menjadi lebih bertenaga
dan irit bb karena pemakaian bb menjadi optimum, dan sekaligus Anda
menciptakan udara yang sehat bagi Anda dan sesama makhluk hidup
lainnya.
Kendala saat ini, tidak semua bengkel menyediakan gas analyser,
mengingat harga peralatan ini masih cukup mahal. Namun bagi
bengkel-bengkel yang jeli, gas analyser sudah merupakan perlengkapan
standar. Selain itu penggunaan gas analyser tidak membebani tambahan
biaya bagi kantung pemilik mobil. Tetapi dengan sangat puasnya
pelanggan mereka yakin bengkel tersebut bisa jadi pilihan utama setiap
pelanggan mengalami kesulitan dengan mobilnya.
Di era globalisasi saat ini, dan sejalan dengan meningkatnya
pengetahuan masyarakat akan menyebabkan bengkel yang tidak dilengkapi
dengan gas analyser bisa ketinggalan zaman dan ditinggalkan oleh
pelanggannya. (Martin Teiseran, ahli mekanik)
Foto
Istimewa
BISA LEBIH IRIT - Penyetelan sekrup mengatur campuran bahan bakar
dan udara dengan tepat, dapat menuruenkan kadar CO sampai tingkat
serendah-rendahnyaa. Pada Great Corolla yang menggunakan sistem EFI ini, CO
dapat diturunkan sampai 0,22 % vol, sedangkan CO yang diizinkan berkisar
antara 22-4% vol, Bensin bisa lebih irit 12 persen
KADAR CO yang rendah pada gas buang dari mobil bisa menjadi
indikator kinerja mesin yang optimum. Hal itu berarti bahwa bahan
bakar (bb) yang masuk ke silinder mesin terbakar dan menghasilkan
tenaga yang optimum pula. Dengan demikian mesin tersebut menjadi
lebih bertenaga dan irit bb.
Untuk memperoleh kondisi seideal itu, sebuah mobil yang selesai
ditune up di bengkel harus diukur besarnya kadar kimia yang terkandung
pada gas buang, dan itu berarti bengkel mobil harus dilengkapi dengan
gas analyser.
Sayangnya sampai saat ini, belum banyak bengkel yang menyediakan
peralatan ini, sehingga penyetelan mesin mobil setelah selesai ditune
up tidak diketahui hasil akhirnya. Kinerja mesin pun tidak bisa
mencapai tingkat yang optimum. Akibatnya mesin kurang bertenaga, lebih
boros bb, sekaligus menjadi produsen gas CO, HC, NOx, yang ikut
menambah efek rumah kaca, dan kerusakan pada ozon.
Perbincangan tentang lubang hitam dan ozon yang semakin menipis saat
ini nyaring terdengar. Kalau dahulu hanya para ilmuwan saja yang
meributkan ozon, maka saat ini pabrik pembuat peralatan yang
menggunakan zat-zat perusak ozon ikut berkampanye. Mereka sepertinya
menebus kesalahan yang mereka timbulkan bagi umat manusia.
Kemudian diikuti pula oleh sebagian kecil masyarakat yang peduli akan
langit biru. Orang-orang yang membutuhkan dunia yang bebas dari gas
beracun, ramai-ramai berkampanye, dengan maksud agar dunia bebas dari
penyakit-penyakit akibat kerusakan ozon seperti menurunnya imunitas,
bertambahnya penyakit menular, meningkatnya penyakit mata seperti
katarak dan kebutaan serta kanker kulit.
Kompas Minggu 20 Oktober 1996 menurunkan dua artikel dengan judul yang
mengundang simpatik. Demi Ozon Pabrik Kulkas dan AC Siap Mengganti
Freon dan Upaya Melindungi Lapisan Ozon. Sayangnya tidak dijelaskan
lebih lanjut kepada masyarakat. Apakah penggantian itu juga tanpa
harus mengeluarkan biaya, alias gratis.
Tidak banyak yang tahu bahwa kulkas dan AC bisa merusak ozon. Sejak
dini tidak dijelaskan bahaya klorin atau mana yang bebas klorin, atau
ditempelkan stiker pada kulkas atau AC, mana aman bagi kesehatan
manusia. Dengan demikian masyarakat bisa memilih kulkas dan AC yang
tidak merusak lingkungan.
Dari berbagai penelitian para ahli semakin yakin bahwa dari berbagai
penyebab kerusakan ozon maka salah satu penyebabnya adalah akibat
digunakannya CFC salah satu bahan yang mengandung klorin (clorune =
CL) dan lainnya seperti gas buang kendaraan bermotor, yang berakibat
langsung pada rumah kaca yang menaikkan temperatur bumi.
Kendaraan bermotor, khususnya kendaraan roda empat dapat dikatakan
memiliki kemampuan untuk menambah parahnya kerusakan pada ozon.
Pertama karena AC mobil menggunakan klorin dan kedua mobil dengan gas
buang yang terdiri dari CO, NOx, HC dan lainnya.
Sebagaimana kita ketahui, penyejuk ruangan mobil sebagian masih
menggunakan klorin, walaupun sudah sejak tahun 1993 telah dilakukan
upaya menghentikan penggunaan klorin, zat yang membahayakan kesehatan
tersebut. Namun tampaknya tidak dilakukan kampanye besar-besaran dari
pabrik penghasil kulkas dan AC.
Kampanye langit biru memang pernah diadakan oleh pabrik pembuat AC
Nippondenso, namun agaknya kampanye itu belum menyentuh kebutuhan dari
pembuat AC. Hal itu bisa jadi karena proses kerusakan tidak dirasakan
langsung oleh pemakai AC.
Selain itu gas buang dari kendaraan bermotor belum terlalu
dikumandangkan. Kampanye belum terasa. Di beberapa kota ada papan yang
memantau besarnya kadar CO tetapi kebanyakan sudah rusak. Lalu
kendaraan-kendaraan besar dengan bebasnya membuang ke alam bebas.
Kampanye mengurangi penggunaan klorin lebih gencar dibandingkan gas
beracun lainnya seperti CO, NOx, HC yang dihasilkan oleh mobil. Gas
beracun yang diproduksi sebagai gas buang lewat knalpot kendaraan
bermotor ini, paling banter menjadi berita yang menarik kalau ada
orang yang mati, seperti matinya sepasang manusia di dalam mobil dan
AC-nya terus hidup. Berita akibat polusi tersebut dimuat Kompas 24
Oktober 1996: Rp 7 Trilyun Biaya Kesehatan Masyarakat Akibat Polusi
Udara Jakarta, belum diikuti dengan tindakan nyata oleh pemerintah
maupun swasta.
Walaupun sebagian orang mengetahui bahaya gas buang mobil namun upaya
mengatasi hal tersebut belum terlalu terasa. Hal itu terbukti saat ini
kita menyaksikan bus dan truk-truk raksasa yang dengan bebasnya
melepaskan asap tebal lewat knalpotnya, bukan hanya berbahaya bagi
kesehatan juga menghalangi pandangan mata pengemudi di belakangnya.
Tampaknya tidak ada sanksinya karena mungkin belum ada peraturannya
dan masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang udara bersih yang
kita hirup.
Bisa dikurangi
Teknologi kendaraan bermotor saat ini sudah sangat maju. Desain mesin
khususnya sudah diarahkan untuk lebih ramah terhadap lingkungan hidup,
walaupun masih banyak mesin model lama yang masih menggunakan
karburator. Mesin mutakhir yang dilengkapi dengan sistem injeksi dan
pengendalian suplai bb dan pengapian oleh komputer telah menghasilkan
kinerja mesin yang optimal dan produksi gas beracun pada tingkat yang
sangat minim.
Teknologi injeksi seperti Electronic Fuel Injection (EFI) yang
mengatur sistem injeksi bb dan catalytic converter yang dipasangkan
pada knalpot bisa menjadi alternatif memerangi pengaruh gas beracun
yang dihasilkan oleh mobil. Walaupun dibandingkan dengan EFI,
katalytic converter tidak begitu efisien, tetapi penggunaan alat ini
menghasilkan gas buang CO, HC, NOx kadar rendah.
Komponen ini memang tidak berpengaruh langsung pada kinerja mesin,
tetapi mengelola gas buang agar saat keluar kadar CO, NOx dan HC pada
tingkat yang minim. Sebaliknya sistem EFI mempunyai banyak kelebihan.
Komponen ini bisa mengatur tingkat efisiensi mesin yang sangat tinggi
dengan tingkat polusi udara yang sangat rendah.
Hal ini dimungkinkan karena sistem ini mengatur dengan tetap saat
pengapian dan suplai bahan bakar yang mengesankan. Dengan cara ini
mesin menjadi lebih bertenaga dibandingkan dengan mesin pada umumnya,
ditambah masih lebih irit pula bb dibandingkan mobil yang menggunakan
karburator.
Cara mengurangi CO
Gas CO ini memang sangat membahayakan kesehatan tubuh manusia, tidak
jarang karena kurang hati-hati dan kurangnya pengetahuan tentang CO
bisa merenggut jiwa manusia. Beberapa kali diberitakan di Kompas
adanya sepasang kekasih yang mati ddi dalam mobil yang AC dan mesinnya
terus hidup.
Pernah juga terjadi, karena hujan lebat maka semua jendela mobil
ditutup dan untuk menghindari pengabutan pada kaca depan maka sopir
menghidupkan AC. Ternyata sopir dan semua penumpang minibus yang
knalpotnya bocor dan bodi yang sudah kropos itu, di saat turun dari
mobil menjadi lemas dan muntah-muntah.
Selain itu CO adalah gas yang tidak ada tanda atau aroma yang
spesifik. Lewat pernapasan ia mengikat hemoglobin 210 kali lebih kuat
dibandingkan dengan O2 yang dihirup.
Maka dengan kata lain CO dengan kadar tertentu sangat cepat mencapai
pusat saraf di otak. CO dengan konsentrasi 250 ppm akan membuat
seseorang pingsan dan pada konsentrasi 1000 ppm akan membuat seseorang
mati seketika. Sedangkan dalam udara yang segar kadar CO adalah 0,05
ppm, dan udara dengan kualitas seperti ini hanya ada di pegunungan
yang jauh pula dengan jalan raya yang padat dengan lalu lintas.
Makanya saat ini, pemerintah atau LSM mendirikan tugu-tugu di berbagai
tempat ramai untuk memantau tingkat CO. Di tempat di mana kadar CO
mencapai 100 ppm akan menyebabkan pusing dan cepat capai. Di
persimpangan jalan tidak mustahil kadar CO-nya sangat tinggi, dan hal
itu bisa membuat petugas pengatur lalu lintas cepat emosi.
Cara mengurangi CO
1. Tes kompresi mobil Anda. Mesin bensin dengan kondisi tekanan
kompresi rendah biasanya memberikan dampak langsung pada tenaga mesin.
Mesin menjadi kurang bertenaga. Selain itu mesin juga boros penggunaan
oli kalau kompresinya rendah, setiap 1000 km mungkin Anda harus
menambah oli satu liter. Warna hitam berjelaga pada ujung knalpot,
bukan berwarna abu-abu yang lazimnya pada mesin yang sehat.
2. Lakukan perawatan berkala setiap 5000 km, sesuai buku petunjuk
servis. Dengan melakukan perawatan berkala semua bagian mobil
diperiksa. Khususnya pada mesin mobil akan dilakukan pula pemeriksaan
kadar CO, NOx dan HC (bagi bengkel yang sudah dilengkapi dengan gas
analyser).
3. Saringan udara harus sering dibersihkan dan diganti setiap 20.000
km, karena saringan udara yang permukaannya sudah tersumbat debu akan
menyebabkan campuran gemuk, bensin terlalu banyak, tidak sebanding
dengan udara dan kadar CO, NOx, HC lebih tinggi.
4. Gas buang dengan kandungan CO yang tinggi bisa juga dinetralisasi
dengan catalytic converter (cc) yang dipasangkan pada saluran gas
buang. CC merupakan komponen knalpot dari emission control sistem.
Bertujuan mengurangi jumlah CO, NOx dan HC yang disebarkan ke udara
bebas. Namun mengingat teknologi ini termasuk mahal, maka belum umum
digunakan di Indonesia yang masyarakatnya masih toleransi terhadap
polusi udara. Teknologi ini memang mengendalikan gas buang mobil namun
tidak memberikan dampak langsung pada kinerja mesin.
5. Tidak cukup mesin ditune up. Karena mesin yang selesai tune up
tidak lantas CO, NOx dan HC-nya menjadi rendah. Rendahnya kadar gas
beracun tersebut baru dipastikan dengan menggunakan alat gas analyser.
Sebuah Great Corolla Multi Valve, EFI setelah ditune up hasil
analisanya: CO: 2,68% vol, HC 307 p.p.m, dan CO2 12,4% vol. Setelah
gas buangnya dianalisa dan distel dengan menggunakan gas analyser
serta sistem EFI distel ulang maka analisa gas buangnya menjadi: CO
0,22% vol, HC 201 p.p.m vol CO2 13,4% vol.
Hasil yang diperoleh sangat mengesankan. CO yang semula 12,4 menjadi
0,22 atau turun lebih dari 56 kali. Kalau semua mobil di Jakarta
diwajibkan menggunakan stiker gas buang masing-masing berwarna merah
untuk mobil yang tingkatan CO-nya sangat membahayakan manusia, kuning
untuk mobil yang membahayakan manusia dan hijau untuk mobil yang kadar
CO-nya diizinkan. Kampanye seperti bisa memotivasi masyarakat untuk
kembali pada udara yang bersih.
Keuntungan
Keuntungan langsung bagi pemilik mobil. Kalau mobil Anda CO-nya rendah
maka pembakaran dalam silinder sangat baik, itu berarti pula semua bb
terbakar habis. Dengan demikian kinerja mesin menjadi lebih bertenaga
dan irit bb karena pemakaian bb menjadi optimum, dan sekaligus Anda
menciptakan udara yang sehat bagi Anda dan sesama makhluk hidup
lainnya.
Kendala saat ini, tidak semua bengkel menyediakan gas analyser,
mengingat harga peralatan ini masih cukup mahal. Namun bagi
bengkel-bengkel yang jeli, gas analyser sudah merupakan perlengkapan
standar. Selain itu penggunaan gas analyser tidak membebani tambahan
biaya bagi kantung pemilik mobil. Tetapi dengan sangat puasnya
pelanggan mereka yakin bengkel tersebut bisa jadi pilihan utama setiap
pelanggan mengalami kesulitan dengan mobilnya.
Di era globalisasi saat ini, dan sejalan dengan meningkatnya
pengetahuan masyarakat akan menyebabkan bengkel yang tidak dilengkapi
dengan gas analyser bisa ketinggalan zaman dan ditinggalkan oleh
pelanggannya. (Martin Teiseran, ahli mekanik)
Foto
Istimewa
BISA LEBIH IRIT - Penyetelan sekrup mengatur campuran bahan bakar
dan udara dengan tepat, dapat menuruenkan kadar CO sampai tingkat
serendah-rendahnyaa. Pada Great Corolla yang menggunakan sistem EFI ini, CO
dapat diturunkan sampai 0,22 % vol, sedangkan CO yang diizinkan berkisar
antara 22-4% vol, Bensin bisa lebih irit 12 persen
Langganan:
Postingan (Atom)