04 Februari 2008

Tune Up Mesin 2

Tulisan Minggu lalu, disinggung masalah pendinginan, kaitan­nya dengan Tune Up Mesin. Temperatur yang terlampau tinggi dapat merusakkan bagian-bagian yang terbuat dari karet, kwalitas oli, bahkan dapat meretakkan kepala selinder, yang akhirnya akan menurunkan daya kerja dari mesin. Sebaliknya temperatur yang dingin pada saat kendaraan berjalan menurun dan panas disaat mendaki juga tidak baik. Karena perubahaan temperatur yang terla­lu sering, dapat mempercepat keausan pada silinder mesin.

Untuk mengatasi kedua hal tersebut, maka pabrik pembuat mobil selalu melengkapi mesin mobil dengan thermostat, yang mengatur/menjaga supaya temperatur mesin selalu tetap. Bila ditemukan, sekonyong konyong temperatur mesin menjadi sangat tinggi, sedangkan persediaan air cukup dan tali kipas tidak putus maka bisa jadi penyebabnya ialah rusaknya thermostat.

Pekerjaan selanjutnya dari Tune Up Mesin ialah:

Pemeriksaan Tali Kipas.

Tali kipas berperan sebagai penerus putaran dari Crank Shaft (kruk as) yang menggerakkan pompa air dan altenator. Sedangkan pompa air kita tahu sangat penting, mengingat perannya sebagai pengatur sirkulasi air dari mesin ke radiator dan kemudian didin­ginkan oleh kipas angin dan udara luar. Altenator sebagai alat pengisi arus sama sekali tidak dapat bekerja tanpa tali kipas.

Mengingat demikian pentingnya tali kipas maka pemeriksaan berkala untuk mengetahui kondisinya, perlu dilakukan. Gantilah tali kipas baru apabila sisi dalamnya sudah retak-retak atau tampak berbulu pada sisi luarnya.

Tali kipas sudah lama.

Kerjanya yang selalu dalam kondisi tekan dan membawa beban yang berat, maka tali kipas dapat berubah bentuk. Menjadi kecil dan pipih. Hal ini membuat putaran yang dipindahkan dari crank-shaft tidak tersalur 100%. Yang biasanya dikenal dengan istilah, tali kipas slip. Pengaruh buruk yang ditimbulkannya ialah; sirkulasi air tidak normal dan mesin menjadi lebih panas. Putaran altenator menjadi lambat dan pengisian arus tidak normal. Sering terdengar bunyi mendecit yang mengganggu dibagian depan. Bunyi tersebut dapat dihilangkan dengan menggunakan sabun yang ditusuk­kan pada sebatang lidi. Kemudian pada saat mesin sedang hidup, sisi tali kipas yang bersinggungan dengan pully diberi sabun tersebut.

Tali kipas kendor.

Menyetel tali kipas, biasanya dengan mengendorkan baut pada altenator. Kencangkan tali kipas dan perhatikan bahwa ia baru lentur setelah ditekan dengan beban 10kg, dan lenturan itu kira-kira 10 mm.

Saringan Udara

Pada Toyota Kijang, saringan udara terletak diatas karburator, namun pada kendaraan lain, letak saringan udara tidak diatas karburator melainkan lewat pipa saluran. Pada karburator ada banyak saluran kecil yang peka terhadap debu. Debu yang masuk akan membuat karburator bekerja tidak dengan optimal, bahkan mungkin saja malah mogok. Selanjutnya, apabila debu itu lolos ke ruang bakar maka akan percepat rusaknya dinding selinder dan ring piston serta bearing (metal) crank-shaft. Filter yang sudah kotor berdebu dan oli sebaiknya diganti dengan yang baru. Kalau tetap menggunakan filter yang rusak akan menyebabkan pemborosan bahan bakar dan mesin tidak bertenaga. Perawatan filter udara yang benar ialah; membersihkan setiap 5000 km dan mengganti dengan yang baru setelah menempuh 40.000 km. Atau dipersingkat bila sehari-hari mobil beroperasi di daerah proyek yang berdebu.

Periksa terminal Baterai.

Battery yang baik tidak selamanya dapat menjamin untuk menghidupkan mesin mobil. Baru dikatakan baik, apabila arus baterai tersalurkan dengan baik ke motor starter. Hambatan-hamba­tan itu dapat berupa, kotoran atau kendornya terminal baterai dan baut-baut pengancing kabel-kabel plus atau minus yang kendor.Maka dalam pekerjaan Tune Up Mesin, bagian-bagian ini harus diperiksa. Pastikan semuanya terkancing kuat.

Ukur berat jenis Elektrolit.

Reaksi timah terhadap air accu membuat arus battery dapat ditampung dalam battery. Sedangkan kekuatan menahan/menampung arus battery tergantung pada umur battery. Semakin tua usia battery semakin cepat kehilangan arus. Dengan menggunakan hydrometer kita dapat mengetahui BD dari elektrolit (air accu). BD yang rendah menandakan muatan battery sudah kurang. Periksalah selalu tinggi elektrolit (air accu), kalau kurang cukup ditambah dengan air suling.

1 komentar:

ferryawant1002 mengatakan...

saya mau menanyakan baterai apa yang cocok untuk corona 2000 tahun 1991.kondisi ac, central lock, alarm, power window, lampu, tape masih aktif.saat ini saya menggunakan baterai ND 12v/55Ah

Konsultasi, informasi dan tanya jawab. Kirim email ke martin.teiseran@yahoo.co.id


Free shoutbox @ ShoutMix