19 Februari 2008

Mesin " Nyendal".

Kedaulatan Rakyat 1992

Setelah mempersiapkan seperlunya, kami sekeluarga mengadakan rekreasi ke Pantai Baron. Suasana yang menyenangkan karena jalan yang mulus serta alam sekitarnya yang masih hijau. Sekali­pun banyak tikungan dan mendaki, minibus dengan 8 penumpang, melaju dengan gigi transmisi 3 dan 4, sekali-sekali menggunakan gigi 2 dan 5. Mesin 5K, 1.500 CC, tahun pembuatan 1987, rasanya melaju tanpa kesulitan, mendaki dan menurun.

Suasana yang santai agak terganggu dalam perjalanan pulang. Mesin yang tadinya mulus, sekarang timbul batuk-batuk dan "ngen­dal". Mesin bergoyang maju mundur sekalipun pedal gas tidak diubah-ubah. Kalau menambah kecepatan (akselerasi/ pedal gas diinjak) ada kecendrungan mesin mau mati (seperti malah mau mundur). Di lampu stopan mesin tidak mati sekalipun mesin berpu­tar rendah. Saat melaju, agak mendingan kalau pedal gas diinjak full sampai rapat ke dek. Keadaan ini sangat tidak menyenangkan.

Mobil tidak melaju dan terasa seperti ada pemberat yang menahan. Kondisi mobil seperti ini, biasanya disebabkan oleh bahan bakar tidak lancar sampai ke ruang bakar mesin dan kecil kemung­kinan dikarenakan pengapian, seperti busi pecah, kebel busi yang bocor/putus. Pengapian yang tidak beres biasanya gejalanya mesin tetap pincang (mesin bergetar), berputar tidak mulus pada semua tingkat kecepatan.

Untuk mencari penyebab, bahan bakar bensin tidak lancar dapat kita mulai dengan memperhatikan filter bensin. Umumnya filter ini terbuat dari bahan plastik sehingga mudah diamati. Setelah lepaskan fiter, perhatikan apakah ada kotoran yang tercampur dengan bensin.

Bensin berwarna kuning berkarat, biasanya disebabkan oleh tangki bahan bakar yang kotor. Hal ini disamping disebabkan karena umur bisa jadi disebabkan juga tangki yang pernah di bongkar dengan las karbit atau dicuci dengan air. Untuk member­sihkan tangki yang kotor seharusnya pakai bensin. Bensin bercampur air. Tangki bensin yang sering kali tidak penuh, kemungkinan bercampur air sangat besar. Udara dalam tangki waktu malam hari bida menghasilkan titik-titik air. Tutup tengki yang tidak baik juga dapat menyebabkan tangki kemasukan air.

Kejadian seperti ini sering terjadi setelah pekerjaan memperbaiki body (pengecatan ulang) karena membutuhkan waktu lama. Untuk membuang air tidak perlu menurunkan tangki, cukup dengan mengen­dorkan baut tap (pengeluar) di bagian bawah tangki. Karena air BD nya lebih besar maka akan sedikit demi sedikit terbuang.

Pada karburator ada tiga jet (spuir) yang mempunyai tugas sendiri-sendiri.

Slow Jet mempunyai tugas memberikan bensin saat mobil ber­henti tetapi mesin tetap hidup. Bagian yang terletak dalam karbu­rator ini kalau tersumbat oleh air atau serabut halus biasanya mengakibatkan mesin tidak mau berputar lambat (RPM rendah). Mesin akan mati kalau pedal gas diangkat ( tidak diinjak). Untuk mem­

bersihkannya, kita harus membuka bagian atas dari karburator dan melepaskan jet tersebut.

Primer Main Jet (PMJ) mempunyai tugas mengatur jumlah bahan bakar bensin pada putaran mesin di bawah 2.000 RPM. Kecepatan dalam kota, kurang lebih 20 kilometer/jam. Jet ini mengembang tugas diantara putaran rendah dan putaran mesin tinggi. Gejala yang timbul pada permulaan tulisan ini disebabkan oleh kotongan yang menyumbat PMJ. Mengingat PMJ ini berkisar antara diameter 1 milimeter maka sedikit saja kotoran akan mengganggu. Membersih­kan, juga harus dengan membuka bagian atas karburator.

Scondary Main Jet (SMJ), mempunyai tugas mengatur bahan bakar bensin pada putaran tinggi, ditandai dengan RPM diatas 2.000 atau kecepatan mobil diatas 40 kilometer/jam. Kerewelana mesin yang diakibatkan oleh kotoran pada SMJ, jarang terjadi menginat diameter SMJ lebih dari 1,5 milimeter. Kotoran yang bisa melewati filter juga bisa melewati jet ini.

Banyak saluran udara dan bensin yang berdiameter kecil maka sececil apapun kotoran yang lolos ke dalam karbutaror akan meng­ganggu kerja karburator. Kemungkinan timbulnya kotoran hanya dari filter bensin atau filter udara. Serabut filter bisa rontok kalau sudah terlalu lama dipergunakan, rontokan ini akan ikut masuk ke karbutor, demikian pula dengan filter udara.

Waktu membongkar, bagian yang dibongkar harus terpasang kembali dengan baik. Bagi yang belum terbiasa, sebaiknya buat dulu gambar sketsa. Menyemprotkan angin dari kompresor, perhati­kan, tidak ada yang hilang.

Pada mobil ini ternyata ada kotoran yang menyumbat primer dan scondary main jet, sehingga mesin kekurangan bensin, sehingga terjadi nyendal- nyendal. Setelah karburator di bersihkan, di rendam dengan tiner dan kemudian di semprot dengan kompresor, mobil menjadi normal kembali. Saringan udarapun lalu diganti baru. Suatu saat tangki bahan bakar harus di turunkan dan di bersihkan dari sisa sisa endapan bensin.

Tidak ada komentar:

Konsultasi, informasi dan tanya jawab. Kirim email ke martin.teiseran@yahoo.co.id


Free shoutbox @ ShoutMix