Tanya: Halo Pak Martin. Saya ingin menanyakan apakah bensin jenis premium di Semarang masih mengandung timbal? Saya dengar di Jakarta tidak mengandung timbal. Jika ya, apa pengaruhnya jika digunakan di mobil? Mobil saya KIA Picanto, yang di tangki bensinnya tertulis "Unleaded Fuel Only / Khusus Bahan Bakar Tanpa Timbal". Selama ini saya menggunakan Pertamax, tetapi harganya terus mengalami kenaikan sehingga memberatkan. Mohon penjelasannya. Reka Tangala rekarsenal@gmail.com Saya pernah bertanya ke Pertamina di Jl Pemuda Semarang, dan mendapat jawaban bahwa bensin premium yang dijual di Jawa Tengah dan DIY, masih mengandung timbel. (Ternyata bensin di Jawa Tengah sudah tanpa timbel) Berita lain di Koran dan BPPT menyebutkan pemerintah pada 1 Juli 2006 lalu menghapus penggunaan timbel atau timah hitam—sebagai bahan aditif pada bensin—karena mengakibatkan gangguan kesehatan. Sebagai pengganti pemerintah merekomendasikan penggunaan Ferro atau besi, yang juga memiliki efek sampingan yang tidak kalah bahayanya. Kenyataannya sekarang, tidak semua wilayah Indonesia menerima bensin premium tanpa timbel dati Pertamina.
Pada kesempatan lain, pemerintah mengeluarkan ketentuan bahwa semua kendaraan bermotor baru (2007) harus memenuhi ambang emisi ERO2. Artinya semua kendaraan bermotor bermesin bensin harus dilengkapi dengan Catalytic Converter (CC) agar emeisi gas buang memenuhi syarat ERO2. Tentunya pemerintah dan pertamina beralasan, bahwa pemakai kendaraan bermotor di negeri ini yang kendaraannya di lengkapi dengan CC, bisa membeli Petamax atau Pertamaxplus. Keculai premium yang dipasakan di Jakarta dan Bali.
Kalau Anda menggunakan premium di Semarang, akan merusak CC. CC merupakan saringan menyerupai sarang tawong yang akan menangkap polutan CO, HC dan lain-lain yang membahayakan kesehatan. Bila bensin mengandung timbel maka dalam jangka waktu tertentu (50.000 km- 150.000 km) saringan yang berbentuk sarang tawon itu akan tersumbat. Akibatnya, gas buang tidak bisa dibuang akirnya mobil mogok. Saran: tetap pakai Pertamax atau Petamax Plus.
Tanya: Saya punya Kijang Super th '91. Permasalahan yang sering kami temui adalah saat dikendarai terasa sekali bau seperti oli terbakar. Ini disebabkan oleh apa? Solusinya bagaimana? Kemudian masalah karoseri mobil saya selama ini sangat sulit mencari spare part ( karoseri AMALGAM ). Dimana saya bisa mendapat sparepart karoseri tersebut. Terima Kasih Slamet N smp-2-ambal@plasa.com.
Jawab: Pertama yang harus diperhatikan adalah apakah ada oli di sekitar mesin khususnya dekat exhaust manifold (knalpot). Kalau ada maka penyebabnya harus dialatasi. Kedua, mesin bersih tidak ada oli yang bocor disekitarnya, maka aroma oli terbakar seperti yang Anda alami diakibatnya oleh oli yang ikut terbakar dalam mesin. Penyebabnya, karena ring oli (cincin pada piston) sudah aus, sehingga oli naik ke ruang bakar dan ikut terbakar. Gejalanya, bila pedal gas anda tekan maka ujung knalpot mengeluarkan asab berwarna putih kebiru-ruan. Solusinya ganti ring piston. Soal, parts karoseri harus mendatangi karoseri yang bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar