Pada mesin disel seperti bus-bus besar, sering kita lihat gas buangnya berwarna hitam dan bisa menghalangi pandangan. Ini biasanya disebabkan oleh stelan suplay solar ke mesin diubah. Supaya tenaga mesin lebih besar, volume solar lebih banyak disemprotkan ke ruang bakar, tetapi sisanyapun banyak.
Berikut ini beberapa petunjuk yang dapat memberikan gambaran tentang sejauh mana tingkat kemampuan mesin Anda.
Warna ujung knal pot yang hitam dan basah seperti orang pilek pertanda sudah "ufur" usia sebuah mesin. Mesin "flu" seperti ini biasanya dikuti dengan tekanan kompresi sudah rendah. Penyebabnya adalah ring piston dan selinder liner aus sehingga oli dari ruang karter naik ke dalam ruang bakar dan tidak bisa terbakar habis. Bau gas buangnyapun seperti oli terbakar.
Mesin "alergi" ditandai dengan, tekanan kompresi tetap tinggi tetapi oli mesin cepat habis. Mungkin setiap 1000 kilometer perlu tambah oli 1 liter (isi karter cuma 3 liter). Berarti oli masuk tidak dari ruang bakar tetapi lewat atas, lewat batang klep.
Warna kehitaman pada knalpot walaupun tidak basah, juga menggambarkan kondisi mesin tidak beres. Sedangkan warna putih keabu-abuan menunjukan pembakaran bagus, biasanya mobil seperti ini menghidupkannya sangat mudah, tok cer!
Warna abu-abu atau hitam, kalau pagi hari mengeluarkan air.Air yang keluar dari ujung knalpot adalah hasil kondensasi, dan ini umumnya terjadi pada mobil yang penempatan mesinnya di muka dan ujung knalpot di paling belakang. Panjang knalpot plus muffler (saringan) bisa antara 2 sampai 3 meter. Dalam keadaan dingin, akibat perbedaan takanan, udara (H20) memenuhi ruangan knalpot. Pagi-pagi begitu mobil dihidupkan, tersembur air lewat knal pot. Kejadian seperti ini tidak mebahayakan mesin, paling bagi pemilik mobil yang tidak sering menggunakan mobil untuk jarak jauh, bahkan panasi mesin hanya 5 menit setiap hari, muffler cepat hancur karena karat. Mungkin anda bertanya mengapa tidak semua mobil begitu, khususnya pada mobil mewah? Ada mobil tertentu yang muffernya dilapisi dengan semacam nilon tahan panas sehingga air sudah terendap.
Warna hitam dan meneteskan oli.
Mesin yang sudah tua lazim mengalami kejadian ini. Ring piston dan piston sudah "kocak" sehingga oli ikut tertekan ke ruang bakar. Kompresinya mungkin tinggal 75 %. Setiap 1000 kilometer harus menambah oli 30% dari ukuran full. Mobil seperti ini harus segera diperbaiki, kalau dibiarkan terus dapat "meremben" ke bagian lain seperti, kruk as rusak dan mempercepat ausnya
sulingan (rocker arm shaft) dan bushing rocker arm. Bagi pengemudi merasakan tenaga mesin berkurang dan kasar.
Warna hitam berjelaga.
Umumnya tekanan kompresi masih tinggi tetapi setiap 1000 kilometer menghabisan oli 1 liter. Tenaga mesin kurang dan bensin pun lebih boros sampai 10%. Tidak seperti kendaraan lainnya walaupun sama merk dan sama jenisnya. Karena tekanan kompresi masih baik maka oli tidak ke ruang bakar lewat piston, melaingkan oli lewat batang klep ke ruang bakar. Mengapa demikian? Pada mesin baik yang 2 klep atau multi-valve pada setiap selinder banyak lubang untuk batang klep. Ada satu silinder sampai 4 klep.
Kalau pemasangan seal karet klep kurang tepat atau karet sudah "mati" maka oli akan ikut masuk ke ruang bakar waktu langkah isap. Semakin lama seal semakin longgar dan olipun semakin boros. Tenaga mesinpun menjadi berkurang karena campuran bukan hanya bensin da udara tetapi tambah denga oli. Memperbaikinya tidak sulit, tidak perlu turun mesin. Cukup melepaskan kop-mesin dan mengganti seal klep dengan yang baru. Dengan memperbaiki seal
klep, kita dapat menikmati mesin yang lebih bertenaga dan bahan bakar yang lebih iri sampai 15 %.
Setelah membongkar, anda akan menemukan jelaga tebal dan keras di sekitar batang klep. Pada mesin yang menggunakan timming belt, harap diperiksa perlu tidaknya mengganti timming belt baru dan water plug.
Warna abu-abu menunjukan mesin bensin Anda beres. Pagi hari menghidupkan mesin gampang, mesin ringan bertenaga dan bunyinya juga halus serta irit bensin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar