· daud Pak Martin yg luar biasa, mohon dpt diberikan informasi dan penjelasan yg benar ttg CARA KERJA DUAL VVT-I dan KELEBIHANNYA pada CAMRY 3.5 Q...thanks
Camry 3,5 Q menggunakan mesin 6 selinder. Kalau dibuat inline maka mesin menjadi terlalu panjang, maka dibuat mesin tipe V. Satu sisi 3 selinder sisi lain 3 selinder. Bayangkan mesin 3 selinder lah. Setiap 3 selinder menggunakan VVTi sendiri sendiri, maka Camry 3,5 Q menggunakan 2 VVTi (Dua VVTi). Dengan sendirinya mesin 6 selinder, 3500 CC memiliki out put tenaga yang besar.
Kilas balik seperti ini:
- Dulu mesin mobil letak klep ada pada blok mesin. Ternyata mesin tidak bertenaga akibat dari komponen mesin tidak sinkron. Mesin lebih panas, akibatnya banyak komponen cepat aus dan rusak.
- Tahun empat puluhan klep dipindahkan ke selinder kop (Cylender head) tapi noken as (camshaft) berada di blok mesin. Kondisi ini lumayan menaikan tenaga mesin. Mesin juga lebih dingin dibandingkan sebelumnya. Sistim klep waktu itu namanya OHV (Over Head Valve) Mesin cukup bertahan lama seperti yang digunakan sampai pada Kijang Kapsul 1800 CC, termasuk 1800 EFI (Electronic Fuel Injection)
- Kemudian datang teknologi SOHC (Single Over Head Camshaft) dimana cam shaft dan valve (klep) berada di selinder kop. Tenaga mesin lumayan naik, dan teknologi ini sampai sekarang masih dikembangkan oleh Honda seperti pada City. Juga digabungkan dengan VTec. Mesin bagus responsif dan bertenaga. Setelah itu Honda mengembangkan teknologi iVtec dan DOHC (Double Overhead Camshaft)
- Teknologi VVTi, maupun VVTi-L dikembangkan Toyota langsung menggunakan DOHC. Oleh Toyota gabungan ini dianggap lebih powerfull.
- Keunggulan dari teknologi ini adalah, pada waktu mobil menggunakan karburator, banyaknya bensin tergantung pada RPM mesin, kalau RPM rendah maka isapkan bensin oleh piston mesin menjadi lambat sehingga hanya sedikit bahan bakar yang masuk. Kini dengan EFI maka banyaknya bahan bakar bisa disuplay tidak lagi tergantung pada RPM tetapi beban dan kondisi jalan (yah tergantung pada pedal gas). Setelah dipasangkan VVTi, maka selain banyaknya bensin tergantung pada EFI, mesin juga di kontrol efisensinya. Kecepatan membuka dan menutupnya ikut di atur agar pemakaian bensin benar benar ekonomis.
Bisa kita lihat mesin Corolla DX 1300 CC, hanya memiliki 66 pk. Toyota Avanza, mesinnya 1300 CC tapi tenaganya 86 pk. Bagaimana hal itu bisa terjadi. Bukankah ini hanya bohong- bohongan saja? Mesin- mesin motor bakar yang dapat dinaikan kinerjanya adalah rekayasa ada ruang bakar, kualitas bahan dan sistem masuk bahan bakar (BB) dan sistem gas buang (GB).
Karena oktan yang lebih tinggi akan menghasilkan kalori yang lebih besar yang sangat dibutuhkan oleh mesin. Maka bila dibandingkan dengan Avanza teknologi mesin Kijang EFI berada 2 level dibawa Avanza, yakni OHV (over head valve) Kijang 1800 EFI, SOHC (Single Over Head Cam Shaft) dan DOHC (Double Over Head Cam Shaft) Avanza.
Sesungguhnya mesin V6 pertama dikenalkan oleh Lancia pada tahun 1950 dengan nama Lancia Aurelia. Kemudian disusul oleh pabrikan lainnya. Pada tahun 1959, GM memperkenalkan kendaraan besar 5.000 cc, pickup trucks and Suburbans dan sampai dipakai truck dengan 7.800 cc. Bila mesin sebesar ini menggunakan mesin satu baris maka akan terlalu panjang. Maka diringkes menjadi tipe V.
VVTi-L, artinya valve di rekayasa, maka lifter, botolan yang terletak antara klep dan camshaft di rekayasa bisa mengecil dan membesar. Hal ini membuat lebih efisen, karena tinggi pembukaan katup bisa lebih besar atau lebih kecil, tergantung pada beban, atau kecepatan mobil. (sumber Wikipedia )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar