14 April 2008

MEMILIH MOBIL BEKAS

Seorang calon pembeli mobil bekas menghubungi penulis karena dia ingin mengganti mobil. Dari sebuah minibus 1991 yang baru berjalan 9.000 kilometer menjadi sebuah sedan Starlet 1995 atau 1996. Ia juga sudah menemukan show room yang akan menyedia­kan kendaraan yang dimaksud. Kepada penulis hanya dimintakan memperhatikan apakah kondisi mobil ini masih cukup baik.

Ditanya mengapa harus mengganti maka jawabannya macam-macam. Takut karena merasa kurang aman untuk perjalanan keluar kota dan tidak stabil pada kecepatan tinggi atau kurang bergengsi, sudah bosan.

Memilih mobil bekas bukan merupakan hal yang gampang. Pembe­li ingin mendapatkan mobil yang baik dengan harga yang pantas sedangkan penjual juga ingin memperoleh keuntungan yang lumayan. Bagi yang kurang pengalaman bisa mengalami kesulitan yang bertu­bi-tubi. Sudah membeli dengan harga diatas harga pasaran, kondisi mobil kurang baik, kalau tidak puas mobil boleh ditukar namun harus mengeluarkan uang tambahan, kalau ingin uang kembali, pasti tidak genap lagi karena ada ganti rugi.

Umumnya yang lebih berpengalaman ialah penjual karena setiap hari sudah terbiasa menghadapi pembeli dan menjual. Sehingga penjual yang jujur adalah harapan pembeli. Ada pembeli yang kurang sabar cepat-cepat memutuskan untuk membeli. Kalau mobil yang diperoleh baik kondisinya tidak jadi soal tetapi yang dibeli mobil yang kondisinya "payah" bisa repot.

Baiknya sebelum mumutuskan membeli, mencari tahu terlebih dahulu harga sebuah mobil yang dimaksud. Bisa dengan mengamati di beberpa show room, membaca daftar harga di majalah Motor & Mobil atau majalah Automobil. Seorang teman yang pernah membeli mobil juga bisa mengira-ngira harga mobil yang dimaksud. Selain itu perlu dicermati juga surat-surat mobil, apakah sudah lengkap. Kalau masih ragu jangan segan-segan datang ke dealer merk kenda­raan tersebut.

Kembali ke yang mau membeli Starlet. Dua kali penulis didatangi oleh penjual Starlet, minta rekomendasi. Yang pertama, dash bord sudah dilubang untuk tempat tep radio, ban radial yang terlalu lebar sehingga kalau ada muatan pada jalan yang bergelom­bang, ban bergesek dengan fender mobil. Kompresor Air Condisioner berbunyi kasar saat bekerja dan setelah menaikan ke atas lift tampak lantai bagian bawah banyak bersinggungan dengan jalan yang rusak.

Mungkin setelah membaca hasil pemeriksaan dan memperinci berapa besar biaya yang akan dikeluarkan, ia tidak jadi membeli mobil tersebut. Yang kedua juga sebuah Starlet tahun 1996. Berbe­da dengan Starlet yang satu itu, maka yang ini jauh lebih mulus. Bagian bawah tidak menampakan pemilik yang "sembrono". Hanya yang perlu diperbaiki ialah, stelan stir Rack and Pinion terlalu keras sehingga kalau membelok stir tidak mau kembali dengan sendirinya. Mengemudikan mobil ini tidak releks. Rem baik, tidak tampak kebocoran minyak rem di ruang mesin atau di roda.

Ada baiknya calon pembeli mobil bekas memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Hindari membeli mobil yang pernah bertabrakan frontal, entah dengan sesama mobil atau dengan tembok dan pohon. Biasanya keja­dian seperti ini, cara perbaikannya tidak mudah. Banyak plat body dari mobil yang untuk meluruskannya (memperbaiki) menggunakan api sehingga Berat Jenis (kekuatan baja) berkurang, gampang bengkok lagi. Bagi yang cukup berhati-hati memilih, dengan mudah menemu­kan bagian yang tidak asli lagi. Bagian yang tadinya mulus tanpa dempul sekarang menjadi mulus berkat dempul bahkan aslinya, ada bekas las titik sekarang hilang sama sekali. Adakalanya mobil diperbaiki sedemikian rupa sehingga tidak tampak lagi bekastabrakan, hal itu dimungkinkan karena mengganti semua bagian yang rusak. Namun kalau diperhatikan, khusus pada sambungan-sambungan pasti ada cacatnya.

Pada mobil penggerak roda depan seperti Starlet dan menggu­nakan mesin 12 katup 4 selinder, perlu hati-hati soal Timming Belt.

Tidak seperti Twin Cam atau Corolla dan Corona GL, timming belt putus, biaya perbaikan bisa 10 kali lipat dibandingkan mengganti sebelum putus (40.000 - 50.000 kilo meter). Dari pada sudah ditipu soal kilo-meter pada spido-meter tidak benar masih dibebani biaya penggantian (klep-rocker arm, paking set biaya lain-lain) plus rasa kesal karena timming belt putus, lebih aman, mengganti sebelum menggunakan mobil itu.

Mobil yang saat dijalankan, stir cendrung ke arah kiri atau kanan, lalu stir harus ditahan supaya berjalan lurus bisa men­gindikasikan bekas tabrakan berat. Bunyi-bunyi timbul waktu melewati jalan jelek biasanya karena keausan yang normal, tinggal menjumlah berapa biaya kalau penggantian suku cadang, setelah konsultasi dengan bengkel.

Adakalanya mobil bekas yang terbeli juga pecah blok mesin, walaupun lasnya sempurna, bekasnya tidak dapat dihilangkan 100 %. Pecahnya blok mesin biasanya karena tabrakan berat atau salah memperbaiki.

Tidak ada komentar:

Konsultasi, informasi dan tanya jawab. Kirim email ke martin.teiseran@yahoo.co.id


Free shoutbox @ ShoutMix