29 April 2008

CATATAN UNTUK PENGEMUDI

Kedaulatan Rakyat 1992

Beberapa tahun yang lalu penulis menumpang sebuah taksi di kota Macao (Makao), kota jajahan Purtugal di daratan Cina yang katanya segala macam ada mulai dari tempat ibadah sampai tempat maksiat dan perjudian. Rasanya seperti tumpang tindih, hal itu sekilas penulis alami waktu mau pergi ke toelet laki-laki. Bukan kepalang tanggung joroknya. Tidak hanya bau kencing yang menyen­gat hidung tetapi di sana sini tumpang-tindih dengan kotoran manusia. Kata yang mengantar, katanya itu perbuatan orang mabuk.

Keluar dari toilet menumpang taksi maksudnya pergi melihat pintu gerbang Cina. Jarak yang hanya beberapa km, oleh sang sopir, mobil dilarikan seperti mengejar pesawat yang mau berang­kat. Belum lagi jalan yang sempit, dikiri kanan ada dahan-dahan pohon yang dipangkas yang ditinggalkan begitu saja, sehingga sang sopir berusaha menghindar sambil meliuk-liukan mobil. Begitu turun dari mobil, isi perut rasanya mau tumpah. Kata yang mengan­tar, begitulah watak sopir di kota ini. Pikirku, pengemudi ini mungkin pula sedang mabuk alkohol.

Lain halnya yang penulis alami tahun lalu di Tokyo. Dua hari di Tokyo tidak pernah mendengarkan bunyi klakson dan tidak mendengar orang mengumpat kesal kalau jalannya diminta. Biasanya yang satu mengalah dan membiarkan mobil itu melaju terus. Kejadi­an seperti ini biasanya karena di depan ada penyempitan lebar jalan atau sedan mau mendahului mobil truk. Menarik untuk dicatat adalah hak istimewa yang diberikan kepada penyebrang jalan. Di persimpangan di mana kendaraan boleh belok kiri, pengemudi memberhentikan mobil dan mempersilahkan penjalan kaki lebih dahulu menyeberang, tidak membunyikan klakson seperti mengusir anjing cepat lewat.

Terakhir penulis mengalami kecelakan di Osaka. Taksi yang yang ditumpangi dicium buntutnya oleh sedan lain. Kejadian ini agak istimewa, karena sedan itu meloncati jalur pemisah berukuran 30 x 30 cm yang terbuat dari beton, seperti halnya Kijang melom­pati pagar. Bisa dibayangkan besarnya benturan akibat loncatan itu. Penulis menduga, pengemudi itu menoleh ke sisi kiri mobil, tau-tau ia sadar mobilnya hampir mencium mobil disebelahnya. Maksud hati menekan rem, terlantur kaki menekan pedal gas. Yang penulis lihat kedua orang tua itu keluar dari mobil masing-masing, yang menabrak agak bingun, sedangkan yang punya taksi (68) omong sepertinya menggunakan bahasa "kromo". Beberapa saat kemudian polisi datang mengurus tampa didahului dengan baku hantam maupun perang mulut.

Sering kita dengar bahwa watak satu bangsa dapat terlihat pada bagaimana mereka mengemudikan mobil di jalan raya. Pengala­man di atas tentu tidak 100 % mewakili Warga Jepang atau Warga Macao.

Semakin banyaknya mobil dan motor yang berlalu lalang di jalan raya berarti semakin banyak pula pengemudinya. Karena semakin banyak pengemudi yang memerlukan SIM maka semakin berat syarat memperoleh SIM. Akhibatnya tentu dapat diduga, banyak pengemudi tanpa mengetahui cara mengemudi di jalan raya bisa mendapatkan SIM.

Berbicara dengan kaum tua, ceriteranya bisa panjang lebar tentang cara mendapatkan SIM, singkatnya sangat sulit. Katanya, dulu diajarkan sampai cara parkit, masuk persimpangan jalan, berapa jarak yang diperbolehkan antara 2 mobil yang berurutan. Sekarang yang ada tanda larangan saja dilanggar apalagi tidak ada tanda, katanya. Berikut ini ada beberapa saran bagi pengemudi untuk menghindari kecelakaan di jalan rara.

Jangan memakir mobil di persimpangan jalan, disamping bisa dikenai tilang juga berbahaya untuk mobil itu sendiri. Bisa jadi cat yang mulus tergores keserempet becak atau mobil lain. Hal ini juga sangat mengganggu pengguna jalan lain. Mobil yang akan membelok seharus lancar, bahkan sering menjadi macet.

Ingat klas jalan Anda. Beberapa tahun yang lalu terjadi kecelakaan di perempatan Monumen Yogya Kembali. Belum ada lampu pengatur lalu lintas. Kecelakaan itu terjadi karena yang menggu­nakan kelas lebih rendah maju terus sedangkan yang dari jalan lebih lebar merasa ia punya hak. Seharusnya yang berjalan di jalan yang lebih lebar memiliki kelasnya lebih tinggi sehingga diberi kesempatan lebih dahulu. Biasanya pengemudi secara atoma­tis merasa ia yang punya hak lebih dan inilah yang mengakibatkan kecelakaan.

Belum semua persimpangan jalan di Kota Yogyakarta diatur dengan lampu. Sangat berbahaya di beberapa ruas jalan yang memo­tong Selokan Mataram. Yang menggunakan ruas jalan menelusuri selokan harus hati-hati, karena klas jalannya lebih rendah dari jalan yang memotong selokan.

Jangan mendahului dari kiri karena dalam keadaan terpaksa sopir yang mau didahului membantingkan stirnya ke arah kiri mobil. Saat itu mungkin mobil Anda terpaksa menabrak pohon atau masuk selokan.

2008-04-29
Di negeri ini sangat mudah mendapatkan SIM, ini berebda di negeri maju. Orang mesti ikut kursus dan ujian yang ketat. Pelanggan lalu lintas bisa mengancam pencabutan lisensi pengemudi. Bahkan menabrak orang dan mati bisa dibatalkan ijin mengemudi seumur hidup. Maka di negeri Amerika umpamanya, orang sangat takut melanggar peraturan lalu lintas. 1997 saya pernah sebulan di Leisburg USA. Suatu hari saya berjalan jalan menelusuri trotoar, di suatu persimpangan jalan saya berlagak mau menyebrang walaupun jalanku perlahan saja. Jalan dimana saya mau lewati lampu masih hijau, maka kalau di negeri kita pengemudi bilang EGP (emang gua pikirin) kalo lu mau menyebrang. Tidak demikian pengalaman saya, mobil itu mengerem keras dan berhenti, agar saya bisa menyebrang. Mungkin dalam hati dia bilang mungkin ini orang gila.
Yah saya tentu tidak menyebrang karena saya bukan orang gila.

Jalan melanggar marka jalan, sungguh berbahaya. Karena setiap pengemudi beranggapan itu batas haknya. Kalau ada garis putus putus pada satu sisi, maka sisi itu boleh menyebrang tetapi harus aman, keselamatan ada di tangan anda. Tetapi sebaliknya yang berada di garis tanpa putus dilarang. Ingat polisi lalu lintas sedang berada di tempat tersembunyi untuk menangkap pelanggaran anda.

Tidak ada komentar:

Konsultasi, informasi dan tanya jawab. Kirim email ke martin.teiseran@yahoo.co.id


Free shoutbox @ ShoutMix