05 Mei 2008

Seat Belt Menyelamatan

Kedaulatan Rakyat 1991

Pengemudi sebuah Starlet 1988 menceriterakan kejadian meng­erikan yang ia alami. Waktu itu ia seorang diri mengemudikan mobil, pulang dari Solo mengantarkan tamu. Jalan Solo - Yogya­karta sedang ramai, padat dengan truk gandengan, bus, mobil mobil penumpang plus siswa-siswa yang baru keluar dari seko­lah.

Sekitas jam 12 siang sebelum memasuki jembatan ke arah Prambanan, ia menyusuli sebuah truk yang ingin mendahului mobil di depannya. Karena ada penumpang sepeda genjot di depan maka truk kembali ke jalurnya. Bagi pengemudi Starlet mungkin terlan­jur tancap gas dan tidak sempat lagi pulang ke jalurnya maka satu-satunya jalan membanting stir ke arah kanan, menghindari tabrakan dengan penumpang sepeda. Ia tidak ingat persis jalannya kejadian. Tau-tau ada benturan yang menimbulkan bunyi keras. Bagian depan dari dua rumah di terjang Starlet. Yang satu menem­bus ruang tamu dan hampir saja mencederai seorang anak yang tidur
dibalik dinding. Terhindar dari malapetaka karena dinding itu terbuat dari batu kali yang kokoh.

Starlet tersebut rusak parah. Bagian depan membentuk huruf V sampai radiator membentur blok mesin hingga blok pecah. Kaca depan pecah karena menerobos tembol batu bata. Bagian bawah mobil rusak berat, ditandai dengan pecahnya rumah transmisi. Kerusakan yang berat ini terjadi karena mobil sepertinya terbang melewati trotoar selebar 3 meter. Tidak ada bekas kerusakan pada trotoar, dan hinggap di rumah penduduk.

Sopir sendiri tidak cedera yang berarti. Ia justru cedera waktu keluar dari mobil. Sebuah batu bata menghantam bibirnya hingga berdarah. Suatu kejadian yang luar bisa karena sang sopir tidak menderita cedera yang berarti.

"Untung saya pakai seat belt, kalau tidak, pasti saya mengalami luka parah, mungkin pula sudah amin". Bagaimana tidak demikian? Setelah selesai urusan dengan bagian keamanan, mobil ditarik ke bengkel dengan moncong depan ditumpangkan pada bak belakang Kijang pik-up. Dihitung-hitung bagian yang rusak kalau diganti berjumlah lk Rp. 20.000.000. Suatu jumlah yang melebihi harga dari Starlet itu kalau dijual dalam keadaan sebelum tabra­kan.

Dari kejadian seperti ini pasti kita semua setuju, penting­nya menggunakan seat belt. Sabuk pengaman ini kalau bisa bersuara pasti mengeluh karena disia-siakan, tidak ada yang menggunakan. Rasa malas menggunakan, lupa atau alasan hanya perjalanan dalam kota tentu harus dibuang jauh-jauh kalau sudah merasakan kejadi­an seperti ceritera tadi. Sikap menyepelekan ini bisa jadi akan menjadi kebiasaan, dan terjadilah, dalam perjalanan ke luar kotapun kita tidak mau menggunakan seat belt.

Dengan adanya UU lalu-lintas jalan yang baru (belum diber­lakukan) banyak orang mau melengkapi mobilnya dengan seat belt.

Beberapa saran berikut ini kiranya bermanfaat bagi anda.

Pakailah seat belt sebelum mesin dihidupkan dan ingatkan penumpang untuk mengerjakan yang sama.

Kalau mobil belum dilengkapi dengan seat belt, lengkapi sejak sekarang. Pilihlah seat belt yang alat kaitnya kuat, ter­buat dari besi. Dari bahan lain mungkin lepas atau patah kalau ada sentakan keras. Jangan dari plastik akrena seat belt bukan hiasan.

Ujung yang terpasang pada plat bodi harus terkancing dengan baik. Banyak minibus tidak direncanakan menggunakan seat belt. Tidak tersedia tempat pengancingan seat belt. Biasanya toko asesoris atau bengkel mengambil gampangnya saja. Plat bodi di-bor kemudian langsung dikancing dengan sekrup. Sedangkan plat bodi hanya setebal 1 sampai 1,2 mm, mungkin akan cebol kalau ada sentakan keras. Untuk membuat kuat tidak mudah, harus membuka plafon dan memasangkan mur di belakangnya, suatu hal yang tidak biasa dilakukan. Sarannya, gunakan bor yang lebih kecil, kemudian pada lubang itu dipukul dengan sebuah ujung pahat (drip) atau bekas as pedal sepeda sampai membentuk setengah huruf V. Bengkel hendaknya dilengkapi juga dengan alat snai-drat. Sebelumnya, ujung baut gerinda menjadi runcing, supaya memudahkan pemasangan­nya. Dengan cara ini diharapkan bidang yang menahan sekrup lebih lebar dari tebal plat bodi.

Kalau kesulitan mencari seat belt, mungkin kopel-ring bisa dipakai pada tempat duduk kedua atau ketiga.

2 komentar:

infogue mengatakan...

Artikel di blog ini menarik & bagus. Untuk lebih mempopulerkan artikel (berita/video/ foto) ini, Anda bisa mempromosikan di infoGue.com yang akan berguna bagi semua pembaca di tanah air. Telah tersedia plugin / widget kirim artikel & vote yang ter-integrasi dengan instalasi mudah & singkat. Salam Blogger!
http://otomotif.infogue.co
http://otomotif.infogue.com/seat_belt_menyelamatkan

Martin T Teiseran mengatakan...

Saya sudah coba beberapa kali, tidak tahu caranya. Mungkin belum tahu dan gabtek mas...

Konsultasi, informasi dan tanya jawab. Kirim email ke martin.teiseran@yahoo.co.id


Free shoutbox @ ShoutMix