06 Juli 2007

Mengapa Mesin Kecil Tenaga Besar?

Tanya: Saya membaca bahwa banyak mobil menggunakan mesin ukuran lebih kecil baik tampilan fisik mesinnya maupun data, akan tapi tenaganya lebih besar dariapada mesin yang cc lebih besar. Paling mencolok Kijang EFI, menggunakan mesin 1800 CC tenaganya 84 pk, sedangkan yang saya baca pada brosus Toyota Avanza, mesinnya 1300 CC tapi tenaganya 86 pk. Bagaimana hal itu bisa terjadi. Bukankah ini hanya bohong- bohongan saja? Secara matematika tenaga Avanza bukankah mestinya 61 pk? Mohon penjelasannya. Daryono- Purwodadi.
Jawab: Pertanyaan Anda bagus sekali. Inilah yang namanya kemajuan teknologi. Kita beruntung setelah adanya pemerintahan baru, dan karena ada persaingan yang ketat membuat perusahaan otomatif meningkatkan daya saingnya. Dulu kita “ditekokin” mesin- mesin kuno, tidak ekonomis, tidak pula ramah terhadap lingkungan hidup. Bahkan ada pabrik mobil yang sudah ditutup di negeri asalnya, kita mencoba menghidupkan kembali di negeri ini. Sekarang kita boleh bergembira, teknologi maju dapat masuk dengan berbagai cara.
Belum lama saya dengar berita radio, bahwa sedang ada perundingan membeli satelit mikro beratnya sekitar 40 kg, tapi kapasitasnya sama dengan satelit kita yang lama yang beratnya lebih dari 1000 kg. Inilah bukti kemajuan teknologi elektronika.
Anda memberikan contoh yang bagus yakni antara Kijang dan Avanza. Teknologi pada Kijang 1800 CC, memang menggunakan teknologi EFI, tapi karena model mesinnya sendiri kuno (sejak tahun 1962) tenaga tetap tak dapat didongkrak. Mesin- mesin motor bakar yang dapat dinaikan kinerjanya adalah rekayasa ada ruang bakar, kualitas bahan dan sistem masuk bahan bakar (BB) dan sistem gas buang (GB).
Yang paling memperngaruhi tenaga mesin tentunya CC mesin. Bila CC besar dan jumlah BB masuk juga besar, maka tenaga mesin juga akan besar. Supaya BB masuk banyak diperlukan jumlah klep lebih banyak. Mesin Kijang EFI jumlah klep 8 sedangkan Avanza 16, sama-sama 4 selinder. Selain itu, ketepatan masuk BB dan buang GB ditentungan oleh noken as (camshaft)dan letaknya. Kijang 1800 EFI, noken asnya satu dan terletak pada blok mesin dan Avanza 2 dan terletak pada selinder head. Letak cam shaft sangat mempengaruhi efektivitas kerja mesin. Langsung dan tak langsung mekanisme penekan klep mempengaruhi kete[atan buka tutup klep, yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja mesin. Tenaga mesin juga dipengaruhi oleh ketepatan percikan api busi. Sistem pengapian dan suplai BB yang dikontrol komputer jelas sangat tepat. Terakhir digunakannya kualitas BB yang memiliki oktan yang lebih tinggi. Karena oktan yang lebih tinggi akan menghasilkan kalori yang lebih besar yang sangat dibutuhkan oleh mesin. Maka bila dibandingkan dengan Avanza teknologi mesin Kijang EFI berada 2 level dibawa Avanza, yakni OHV (over head valve) Kijang 1800 EFI, SOHC (Single Over Head Cam Shaft) dan DOHC (Double Over Head Cam Shaft) Avanza.

2 komentar:

Bearbear mengatakan...

hmm avanza bearti irit yah pak ?? memang sih, spt xenia, walau cc kecil tp spt menderu2 di bag mesinnya, emg spt di dongkrak kekuatannya, kalo ibarat komputer sih di overclock yah...kalo toyota rush gimana pak?
apakah lbh canggih lagi?

Martin T Teiseran mengatakan...

Mesin dengan cc lebih kecil seperti Avanza dan Xenia memang lebih irit. Sekarang mesin cc kecil bisa tenaga lebih besar. Dulu mesin 1500 CC tenaganya cuman 80 pk, sekarang mesin VIOS dan RUSH 1500 CC tenaganya 109 pk. Karena RPM dinaikan dan pemasukan bahan bakar lebih baik, berkat double overhead camshaft (DOHC) sehingga mesin tidak perlu menderu-deru.... ditambah lagi dengan VVTi tenaga bertambah 3%

Konsultasi, informasi dan tanya jawab. Kirim email ke martin.teiseran@yahoo.co.id


Free shoutbox @ ShoutMix